3 moods - 13

1K 134 9
                                    

"So, what you can do in this world?"

.
.
.

Seungkwan menciut. Aura Hansol sangat sangat tak stabil sekarang, kadang aroma tenang datang sedetik kemudian kemarahan menyebar. Mate nya itu nampak tak baik baik saja.

Jieun datang dengan jari jemari menutup lubang hidungnya, alis berkerut menandakan bahwa ia bertanya tanya.

"Ada apa pangeran?" Tanya nya berdiri di sebelah Seungkwan, "Feromonmu sangat menusuk sekarang."

"Bisa kah kami menginap malam ini mama?"

"Tentu. Namun disini mungkin akan tak terlalu nyaman untuk mu dan yang lain, sebentar akan ku siapkan kamar nya ya."

Jieun kembali pergi, begitupun para pengawal yang entah mengapa mengikuti Jieun ke kamar. Meninggalkan Hansol dan Seungkwan.

"Harusnya aku ikut dengan yang lain ke Tacenda tadi,"Ucapnya lirih, "Orang yang kami cari melarikan diri."

"Siapa?"

"Ada. Raja memintaku membawa nya ke istana. aku pikir itu mudah, jadi aku membiarkan para pengawal melakukannya sendiri namun gagal."

"Bukankah itu kebiasaanmu?"

"..."

Seungkwan menatap sang kekasih sambil membuang nafas kesal. Hansol memang sangat membingungkan, ia seolah tak di takdirkan menjadi pangeran. Ia bahkan sering sekali menyalahkan dunia gara gara dirinya yang malah hidup menjadi bangsawan.

Aneh bukan? Mungkin hanya Hansol satu satunya pangeran yang tak suka dengan hidupnya.

"Sweet heart, bisakah kita melakukan itu?"

Seungkwan menggeleng kencang, wajahnya masih menekuk kesal.

"Ini langkah awalmu menjadi pangeran yang lebih baik. Jangan menyerah dan cari orang yang kau cari itu."

"Aku tak bisa memimpin, aku—"

"Kau seorang Alpha!"

"Kau pikir semua Alpha harus bisa memimpin?"

"Ya! Pernahkah kau lihat Alpha yang lemah di dun–"

"Aku!"

Keduanya sama sama terkejut. Seungkwan kaget karena satu kata dengan tekanan serta intonasi tinggi yang menusuk hati. Dan Hansol yang kaget karena ini pertama kalinya ia menekan kata katanya di hadapan sang kekasih.

Namun Hansol tak peduli. Bukan salahnya ia selalu ragu dengan jati diri. Ini salah bumi – lebih tepatnya orang orang di bumi – membuat hidup Hansol menjadi abu abu.

"Lalu apa yang bisa kau lakukan?"

"Yang pasti bukan menjadi pangeran."

Hansol mengambil jas nya yang sejak tadi di peluk Seungkwan. Berjalan kemana Jieun tadi menghilang. Kali ini Seungkwan sendirian.

.
.
.
.

"Apa maksudmu?" Nayeon menatap Jisso heran — tatapan menjugde — saat kata kata sang sahabat sangat mengherankan.

"Kerajaan itu hancur kau ingat?"

"Tidak ingat. Aku belum lahir saat kerusuhan itu terjadi."

Dongwook menggelengkan kepala heran. Ia berjalan masuk kedalam rumah, meninggalkan Nayeon dan sang sahabat yang terlihat membual.

"Ah. Apa aku salah,"Omega manis itu kembali mengeratkan tas di pundaknya, "Ah! Bukan Oryn! Hygea!"

"Maksudmu keluarga kerajaan Orison yang asli?"

Alphas - GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang