"Perasaan hangat"
Hari terus berlanjut di mana Sakura yang terus-menerus meminta bantuan kepada Naruto untuk urusan yang tidak masuk akal. Naruto sendiri dengan sabar,hanya bisa pasrah akan permintaan gadis manja yang disayanginya itu dengan alasan takut di marahi. Sebenarnya bukan itu,namun di balik patuhnya ia dengan Sakura karena Hanya Sakuralah dia memiliki teman di kota ini.
Sedari dulu Naruto tidak pandai bersosialisasi dengan lingkungan tempat tinggalnya sampai sekarang. Itu membuatnya sedikit tidak dikenal dan bahkan memandang rendah dirinya. Mereka tidak tahu bahwa Naruto adalah juga bagian dari keluarga Haruno. Berbanding terbalik dengan Sakura,dia sedikit ramah pada orang-orang di distrik elit di kediamannya, menjadi sosok gadis cantik yang memiliki status orang terpandang membuatnya semakin sombong. Sakura mempunyai banyak teman,dan hampir seluruhnya lelaki. Sering keluar malam,dan pergi ke bar minum-minum atau hanya sekedar mabuk mabukan. Sesekali ia juga menginap di rumah temannya,yang pasti seorang gadis juga.
Saat ini Naruto sedang merekap absensi siswa-siswinya. Duduk manis di meja belajarnya dengan pulpen ditangannya. Kacamata sudah bertengger manis di hidung mancung itu,agar penglihatannya semakin jelas. Seseorang mengetuk pintu, lalu membukanya tanpa permisi. Itu adalah Sakura.
"Naru, apa kau sibuk?" Sakura mendekati tempat Naruto,"hmm? Kau masih saja mengurus hal merepotkan ini?"
Naruto menoleh dan melepaskan kacamatanya dan terlihatlah mata biru cantiknya. Sangat jernih dan biru, Sakura saja hampir terpesona dengan mata Naruto. Setiap kali bertatapan dengan mata itu selalu muncul perasaan iri. Wajah Naruto itu cantik dan manis. Meski laki-laki,sifat Naruto tak jauh-jauh dari sifat seorang wanita. Dia kuat,namun juga memiliki sisi kelembutan. Dia juga ingin seperti Naruto,dia ingin semua yang ada di dalam diri Naruto. Bukan dia yang menyukai saudaranya sendiri,tapi dia hanya itu setiap kali perhatian orang tuanya selalu mengarah pada Naruto.
"Ada apa?" Sakura terkejut, lalu kembali melihat Naruto yang memandangnya bingung.
"Tidak. Aku hanya ingin mengajakmu keluar,kau maukan?"
"Tapi aku sedang sibuk Sakura. Buku-buku ini tidak alan selesai dengan sendirinya." Naruto kembali berkutat dengan alat tulisnya, mengindahkan panggilan Sakura. Alasan apa lagi yang akan digunakannya untuk membujuk Naruto.
"Ayolah Naruto, sebentar saja. Aku ingin pergi ke mall temani aku ya? Kumohon~.." sakura menarik narik tangan Naruto dengan pelan. Sedikit terganggu dengan itu
"Nau ayo..aku bosan di rumah di hari libur ini,temani aku keluar. Aku akan membelikan mu apa saja yang kau ingin,ya ya?"
"Baik baiklah, lepaskan tanganku aku akan bersiap."
"Ok!"
•
•Saat ini Naruto juga Sakura sudah berada di sebuah Mall. Mata Sakura selalu saja awas seperti sedang menunggu seseorang. Naruto tampak sibuk dengan alat bayi ataupun resto mall di sana dengan binar antusias. Dia ingin ke sana,melihat itu Sakura menarik tangan Naruto menuju resto mall tersebut.
"Eh? Sakura?"
"Aku lapar,kita makan." Merekapun akhirnya sudah duduk disalah satu bangku yang ada. Memesan makanan sebanyak mungkin dan memakannya hingga perut nyeri. Di meja sudah ada Sushi ikan salmon, takoyaki,sashimi dan shabu-shabu. Untuk minuman Sakura memesan mocktail lemon juice, sedangkan Naruto orange juice.
"Naruto,aku ingin ke toilet sebentar. Tidak apa jika aku meninggalkanmu sendiri disini?" Naruto berhenti mengunyah lalu menatap Sakura yang sudah berdiri. Naruto mengangguk,"tapi jangan lama,aku takut."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Berlian yang tebuang || ✓
Romance-[Book 1]- Hanya kisah seorang anak yang hidup dengan terus menerus menentang nasibnya yang berkhianat. Tak peduli apapun, hatinya sudah beku akan kasih sayang yang membuatnya menjadi sosok malaikat pemaaf tak terbatas. Kehidupan remajanya terusik d...