"Keinginan memiliki."
.
."Apa itu ... tadi?"
Sakura memegang dadanya sendiri,merasakan apa yang kini dia rasakan. Sesak,debaran yang tidak biasa,dan dia merasakan sekitar area wajahnya yang panas. Apa ini? Kenapa dia sangat aneh, mengapa tiba-tiba dia kini berdebar tanpa alasan. Ada apa dengan jantungnya yang berdetak lebih cepat. Apa saat kejadian tadi membuatnya trauma hingga memiliki riwayat penyakit jantung.
Sakura tidak mengerti.
Setelah Sasuke mengucapkan salam perpisahan,dia juga pergi meninggalkan tempat itu. Pulang kekediaman Haruno dan langsung memasuki kamarnya tanpa mengindahkan panggilan Nenek Chiyo padanya. Dia sedang duduk termenung,melamun.
"Ada apa denganku? Apa aku sudah gila, mengapa aku berdebar." Gumamnya.
Dia berbaring di ranjangnya dengan telentang sampai lutut. Dan kakinya di ayunkan di bawah sana secara bergantian. Kiri dan kanan. Dia kembali mengulang kejadian saat Sasuke menolongnya. Mata tajamnya yang menatap para preman itu dengan dingin,wajah tegasnya yang rapi dengan bentuknya yang tanpa noda sedikitpun. Dan saat dia melirik singkat pada Sakura. Jika dilihat sangat dekat,Sasuke memang sangat tampan.
"Mengapa aku baru memikirkannya? Dia begitu seksi, mmng..HAH! apa yang kupikirkan!apa aku baru saja memujinya?hmph." Dia tiba-tiba bangkit dengan mengacak rambut soft Pinknya. Kenapa tiba-tiba dia memikirkan pemuda datar itu,tidak masuk akal! Dia sudah punya kekasih sekarang malah memikirkan pemuda lain. Dia merutuk diri. Tapi..
"Mengapa aku sekarang menyukai wajah datarnya itu. Matanya indah,aku bahkan tidak bisa berpaling saat itu.." dia melihat ke arah jendela,langit yang hitam. Sepertinya akan turun hujan deras. Bahkan di luar sudah gerimis.
"Eh,hujan?? Astaga,pakaiankuu!!"
* * *
Seorang pemuda sedang duduk termenung. Di bawah teduhan halte pinggiran jalan yang sedikit sepi. Hujan mengguyur kota besar itu bagai ombak badai disertai petir,tidak mampu untuk menggoyahkan dirinya untuk pergi dari sana. Wajahnya terlihat pucat dan..kosong.
Entah apa yang dipikirkannya,namun yang jelas dia tampak tidak memiliki semangat dalam wajahnya yang manis. Bibirnya pucat abu,dan matanya tertunduk lesu. Sebenarnya dia tidak sakit,hanya saja tubuh gemetarnya menandakan dia sedang kedinginan. Naruto memeluk dirinya sendiri,mencoba menghangatkan tubuhnya yang menggigil menahan hawa dingin.
"Ssh..aku kedinginan,ah." Ucapannya pada dirinya sendiri. Sadar bahwa dia telah berada di halte itu dua jam lamanya. Setelah menyaksikan langsung kejadian hari ini. Ya Naruto melihatnya. Melihat saat Sasuke menyelamatkan Sakura di gang itu. Sasuke memegang tangannya. Mendengar semua apa yang dikatakan Sakura pada Sasuke barusan. Dia sempat mematung.
"Dia kekasihku dan kau akan mati. Sasuke!Sasuke tolong aku!!"
Mengapa Sakura mengatakan itu. Untuk apa? Sadarlah, Sakura saat itu dalam bahaya. Naruto juga sempat khawatir saat melihat Sakura di sandra para orang asing di sekitarnya tadi. Dia ingin ke sana tapi sudah didahului oleh kedatangan Sasuke yang tidak dia perkirakan. Mengapa Sasuke ada di sana. Apakah itu kebetulan,atau.. Sakura yang menghubungi Sasuke untuk datang? Apakah mungkin? Hati kecilnya merasa sedikit tidak terima.
Kata-kata terdengar lirih,"Apakah aku terlambat? Aku merasa bodoh, memikirkan tentang bagaimana dia akan menyukaiku." Ucapannya hampa. Mungkin dia yang terlalu berharap. Dia tadi begitu yakin,yakin pada perasaannya dan ingin mengatakan pada Sasuke, bahwa dia menyukai pemuda itu.
Tapi saat melihat itu, Naruto berubah menjadi tidak mampu bahkan sekedar menyapa. Dia menjadi tidak bersemangat untuk kembali memikirkannya bagaimana perasaannya. Sakura terlihat senang saat Sasuke menyelamatkannya. Apakah Sakura berubah menyukai pemuda itu,tapi Sakura sudah punya kekasih.
![](https://img.wattpad.com/cover/254823982-288-k417047.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Berlian yang tebuang || ✓
Romantik-[Book 1]- Hanya kisah seorang anak yang hidup dengan terus menerus menentang nasibnya yang berkhianat. Tak peduli apapun, hatinya sudah beku akan kasih sayang yang membuatnya menjadi sosok malaikat pemaaf tak terbatas. Kehidupan remajanya terusik d...