A/N : Harap bijak,untuk mempermudah pembaca,lihat daftar chapter lebih teliti. Angka berapa yang tepat pada bagian daftar!
"Hati yang terbohongi menghindari luka."
🌻🌻Detik jam bergetar tiga kali. Naruto diam duduk sambil memandang keluar jendela dengan tanpa ekspresi. Tangannya berpangku pada pahanya guna menopang dagu, menghela nafasnya. Selepas Sasuke menyuruhnya menginap semalam di rumah sakit, Naruto langsung di bawa pulang ke kediaman keluarga Haruno.
Dan di sambung dengan pandangan bingung oleh semua orang terutama Kurama. Yang ternyata sudah pulang dari luar kota,dan kini dia mendapatkan cuti seminggu untuk job-nya yang menemani bos-nya itu.
Pikirkannya penuh,apalagi jika bukan memikirkan kejadian beberapa hari lalu. Hari sudah terlewati dan Naruto masih belum melupakan itu,dan tidak bisa. Di saat itu pula dia mencoba menghindari Sasuke. Berulang kali Sasuke mencoba menghubunginya,namun dia terus mengabaikannya. Dia menjadi bingung sendiri,mau menanyakan langsung pada Sasuke namun dia takut.
Bagaimana jika Sasuke malah berkata apa yang tidak dia harapkan. Bukankah itu terlihat seperti kesalah pahaman perasaan dam terlihat mengharapkan sesuatu. Itu malah akan menambah rasa sakitnya saja. Kenapa dia menjadi begitu kesal? Dia tidak boleh memiliki perasaan antipati terhadap orang apalagi Sakura, saudaranya sendiri. Naruto menggeleng lemah,lalu bangkit dari duduk nyamannya.
Saat akan membuka pintu berniat untuk turun, Naruto merasa haus tiba-tiba. Ketika pintu terbuka dia sedikit terkejut mendapati Kurama kini berdiri tepat dihadapannya,"Kakak. Ada apa? Apa kau membutuhkan sesuatu?"
"Tidak. Aku hanya ingin menemui mu,kakak merindukanmu." Naruto tersenyum manis pada kakaknya,ya sejujurnya dia juga sangat merindukan kakaknya ini,tapi karna urusan pekerjaan kafenya itu yang harus meninggalkannya.
"Masuklah." Kurama masuk dan mendudukkan diri di tepi ranjang. Kurama sedikit khawatir paska beberapa hari yang lalu melihat Naruto yang pulang dalam keadaan pucat. Sasuke menjelaskan bahwa Naruto demam dan di rawat dirumah sakit saat itu. Mengetahui alasan Naruto menjadi sakitpun dari Sasuke, dia bilang Naruto kehujanan dan malah berdiam di tengah hujan deras. Dia sama sekali tidak mengerti jalan pikiran adik manisnya ini. Itulah sebabnya dia menemuinya dan berniat untuk menanyakannya.
"Ada apa kak?" Melihat Naruto yang sudah duduk di sampingnya, Kurama menatap lekat pada Naruto.
"Apa yang menganggumu?"
"Hm? Apa maksudmu,aku tidak terganggu apapun?"elak Naruto bingung. Mengapa Kurama tiba-tiba menanyakan hal tidak masuk akal ini.
"Jangan berbohong. Matamu menjelaskan semuanya padaku. Naruto,aku mengenalmu lebih daripada dirimu sendiri. Sekalipun kau berbohong tapi kau tidak bisa membohongiku."
"Aku tidak berbohong. Memangnya apa yang menggangguku? Kakak,apa kau sedang mabuk? Atau pekerjaan di Sapporo membuatmu begitu cepat merubah sikapmu padaku??" Kurama menggeplak belakang kepala Naruto, membuat Naruto sedikit meringis.
"Sst! Aww... kenapa malah memukulku? Kakak,kau sangat kejam!"
"Aku serius bodoh! Berhenti mengucapkan hal konyol dan jangan mengalihkan pembicaraan." Kurama mengecam adiknya memencet hidung bengirnya. Naruto lagi-lagi mengaduh kesakitan.
"Ei-Hey! Jauhkan tanganmu dari hidungku, sakit kakak!! Hidungku bisa copot!!" Kurama melepaskan cubitannya. Naruto terus mengusap hidungnya yang baru saja jadi sasaran capit kepiting Kurama.
"Huh,kau terus menyiksaku. Lihat, hidungku jadi merah karna tangan kepitingmu!" Kurama menjadi tidak tega dan mendekati Naruto lalu mengusap hidungnya juga.
![](https://img.wattpad.com/cover/254823982-288-k417047.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Berlian yang tebuang || ✓
Romance-[Book 1]- Hanya kisah seorang anak yang hidup dengan terus menerus menentang nasibnya yang berkhianat. Tak peduli apapun, hatinya sudah beku akan kasih sayang yang membuatnya menjadi sosok malaikat pemaaf tak terbatas. Kehidupan remajanya terusik d...