"Timbulnya rasa Asing."
~Sebelumnya...
"Kau?!"
Disclaimer tetap sama, mengandung bawang di akhir, semua cast milik masashi Kishimoto
.
.
.
Happy reading
.
.
."Kau?!" Teriak Naruto tiba-tiba memotong kalimat Mebuki.
Semua orang menolehkan kepalanya fokus pada suara itu. Sadar dengan apa yang dilakukannya Naruto menutup mulutnya dengan wajah memerah dan kembali duduk. Semua mata menatapnya bingung dan aneh. Sedang nenek Chiyo sudah memberikan tatapan tajam padanya. Kurama merapatkan dirinya pada Naruto dan berbisik.
"Apa yang kau lakukan bodoh?" Bisiknya terkejut,"maaf..aku juga tidak tahu~." Balas Naruto merutuki kebodohannya dan menundukkan kepalanya merasa bersalah. Dia memang bodoh, bagaimana bisa dia melakukan hal seceroboh itu tadi. Dia yakin setelah ini pasti neneknya itu akan memarahinya lagi.
"Ada apa Naru? Apa kau mengenal Sasuke?" Tanya Kizashi. Naruto mengangkat kepalanya dan melihat ayahnya. Semua mata tertuju kepada dia. Bagaimana ini,dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia malu,takut dan ingin menangis disaat yg bersamaan. Melirik kakaknya yang langsung mengalihkan pandangannya. Mengatakan bahwa 'selesaikan masalah yang kau lakukan sendiri' dengan jelas. Semua ini salah mulutnya,jika dia bisa lari dia akan menghukum mulutnya ini dengan memakan cabai sebanyak dua puluh biju.
"Ah.. t-tidak,anu.. i-itu," jawabnya kikuk dan takut namun,"kami tidak sengaja bertemu di suatu tempat beberapa hari lalu Paman." Jawab cepat Sasuke dan Naruto langsung menatap Sasuke. Kizashi mengangguk dan tersenyum tipis.
"Ohh.."
"Ternyata kalian sudah saling mengenal rupanya. Bagus kalau begitu." Ujar Mebuki merasa senang. Naruto hanya mampu tersenyum paksa masih merasa gugup. Memilin baju depan bawahnya sambil menunduk. Sasuke terus memperhatikannya. Itulah yang menjadi masalahnya sekarang. Naruto gugup karena Sasuke terus saja melihat kearahnya dengan intens. Apa Naruto punya masalah dengannya, seingatnya awal mereka bertemu tidak ada masalah dan fine-fine saja.
Lalu untuk apa tatapan maut itu tertuju padanya...
"M-maaf,a-ayah. Aku harus segera pergi ke sekolah." Naruto berdiri dari duduk dan meminta ijin pada Ayahnya.
"Hm? Kau sudah mau pergi. Baiklah hati-hati di jalan Sayang." Naruto mengangguk dan mulai melangkah pergi. Tapi...
"Sepertinya aku juga harus pergi. Ada pekerjaan kantor yang harus aku selesaikan." Ujar tiba-tiba Sasuke dan mengejutkan semuanya.
"Kau juga akan pergi? Apa Shikamaru menghubungimu?" Tanya Fugaku.
"Hn. Sebelum berangkat dia menelpon."
"Ah Naru kenapa tidak berangkat bersama Sasuke saja?" Naruto berhenti berjalan dan melihat kebelakang. Wajahnya sudah tidak tahu harus bagaimana lagi. Mana mau dia bersama orang yang terus menatapnya seperti orang yang memiliki dendam lama.
"T-tidak usah bibi. A-aku bisa bisa jalan sendiri." Jawabnya masih gugup.
"Itu ide yang bagus. Apa kau keberatan Naruto ikut bersamamu Sasuke?" Tanya Mebuki pada Sasuke. Oh bagus sekarang ibunya juga malah menambah ketakutannya. Kurama yang melihat wajah Naruto yang seketika menjadi pucat berusaha keras menahan tawanya. Dan itu tak lepas dari mata Naruto yang menatap tajam kakaknya. Mereka akhirnya saling melihat dan seolah berbicara lewat mata mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/254823982-288-k417047.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Berlian yang tebuang || ✓
Romance-[Book 1]- Hanya kisah seorang anak yang hidup dengan terus menerus menentang nasibnya yang berkhianat. Tak peduli apapun, hatinya sudah beku akan kasih sayang yang membuatnya menjadi sosok malaikat pemaaf tak terbatas. Kehidupan remajanya terusik d...