SN 25

418 48 10
                                    

*   *   *
🌻🌻

Rumah itu terlihat ramai,banyak orang yang berlalu lalang sambil membawa berbagai banyak pernak pernik oriental berwarna merah dan emas. Memasang hiasan di segala dinding depan rumah dan di dalamnya sehingga menjadi apik dan cantik.

Memasang berbagai hiasan bunga di sekeliling pintu dan pilar agar terlihat sangat indah, karpet merah tergelar di penjuru lantai. Beberapa hari lalu,mereka mulai mempersiapkan diri untuk acara besar yang akan diadakan oleh sang pemilik rumah mewah itu.

Dengan menyiapkan seluruh rumah agar terlihat semewah dan terpandang luwes sebagai dari pihak mempelai bawah. Ya rumah mewah nan megah itu akan mengadakan sebuah Pernikahan. Para pelayan menyambut berita tersebut dengan sorak gembira. Turut merasa senang karna sebentar lagi majikan mereka akan memulai hidup baru bersama orang pilihannya.

Itu benar. Dua hari dari sekarang Naruto dan Sasuke akan memulai hidup baru mereka. Persiapan sudah dilakukan dan pernikahan akan di langsungkan secara mewah di dilakukan berdasarkan tradisi keluarga Uchiha. Meski bukan di gereja,tapi mereka masih mempercayakan berkat dari dewa.

Maka dari itu mereka akan mengikrarkan janji suci di sebuah kuil dewa. Semua orang sudah tidak sabar menunggu kapan waktu itu akan tiba, melihat pemandangan di mana anak mereka bersanding bahagia dan memiliki keluarga sendiri.

Teruntuk para kedua mempelai itu, Naruto sangatlah yang terlihat tenang dari semua keluarganya yang sibuk. Naruto bukan tidak bahagia,salah. Dia sangat bahagia jika Sasuke menjadi suaminya. Dua minggu ini dia gunakan untuk mempersiapkan diri agar tidak terlihat gugup dan gelisah.

Dia masih tidak menyangka jika dirinya akan menikah dengan orang yang di sukainya. Siapa lagi jika bukan Sasuke,orang yang selalu mengganggunya di sekolah. Pertemuan pertama mereka pun tidak di katakan istimewa,hanya sekedar ketidaksengajaan. Tapi bisakah sekarang dia merasa itu adalah keberuntungan cinta.

Begitupula yang di rasakan Sasuke. Dia melatih dirinya untuk tidak terlihat bodoh dan gagu. Tidak bertemu dengan Naruto selama lima hari membuat otaknya panas. Mengapa tradisi keluarganya begitu kejam sampai-sampai melarang kedua orang yang akan menikah ini untuk bertemu sebelum mereka menjalin ikatan sah. Alhasil Sasuke hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja di kantornya.

Tanpa sekalipun menelpon, karna itupun dilarang. Demi tuhan,Sasuke bisa gila jika sehari bahkan tidak mendengar suara Naruto.

Namun dia harus berterima kasih pada calon ibu mertua karna kesempatan untuk bertemu calon istrinya. Mebuki memintanya untuk keluar karna ingin membeli pakaian pengantin mempelai dari Keluarga Haruno. Dan Naruto juga akan ikut. Dari pada melepas keberuntungan Sasuke meninggalkan meja kerjanya dengan melimpahkan semua beban pikiran pada Shikamaru.

Yang tidak Sasuke ketahui, ternyata Sakura juga ada di sana bersama Mebuki dan Naruto. Sesampainya di mall besar, mereka berkumpul diruang ganti, maksudnya tokoh butik pakaian pernikahan. Namun terlihat dari wajah gelisah Naruto, dia terlihat enggan bahkan sekedar melihat pakaian yang dipilih ibunya.

Mebuki merengek,"Sayang,ayolah pakai ini. Ibu sangat ingin melihatmu memakai pakaian ini.."

"Ibu.. tidakkah aku akan terlihat aneh. Maksudku,aku laki-laki ibu. Pakaian itu terlalu mencolok bagiku."

"Ini akan terlihat sangat cantik untukmu. Kau adalah pihak wanita,jadi sudah sepantasnya memakai ini. Ibu mohon coba ya?" Naruto menghela nafasnya yang entah kesekian kalinya. Yang benar saja, ibunya ingin memakaikannya kimono Uchikake. Dia memang pihak bawah,tapi haruskah dia memakai pakaian ini yang terlihat sangat merepotkan.

Sasuke hanya diam mengawasi,dia sejujurnya juga mau melihat Naruto memakai Uchikake itu, akankah dia terlihat imut saat memakainya. Begitulah kira-kira pikiran Sasuke yang tak pernah lepas dari wajah manis Naruto.

[BL] Berlian yang tebuang || ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang