Holla guys, mohon maap kalo diperkenan kan dlu untuk baca chapter 3,4 dan 5 terlebih dahulu ya guys, ini gatau aku tiba-tiba ketuker gabisa di benerin, hampura ya guys🙏🏻
Ingat typo bertebaran..
Jngn lupa buat vote juga yaa🤗
Happy reading 🍬
✿
✿
✿Anin dan Zalza sedang berjalan berdua beriringan menuju kelas mereka sambil mengobrol.
"Gue kira Lo ga suka sama Ezra, tadinya gue mau buat Lo ilfil sama tu anak". Ucap Anin jujur dengan kekehan di akhir kalimatnya.
"Gue udah suka dia dari lama si, tapi gue diem diem aja, gue rasa ga bakalan bisa dapetin Ezra. Ga nyangka gue". Zalza berujar demikian, dengan tersipu malu, karna memang dia tidak menyangka akan bisa mendapatkan Ezra yang notabennya bukan cowo biasa saja.
"Anjir malu malu monyet anjay Lo". Anin tertawa melihat wajah Zalza yang tersipu.
Saat sampai di dalam kelas Anin duduk di bangkunya yang memang sebangku dengan Alyssa.
"Guys, pulang sekolah kita kerkom. Mau dimana ni?". Alyssa memberitahu bahwa pulang sekolah mereka harus segera mengerjakan tugas dari Pak Mahmud.
"Eh iya lupaa ya, gue ikut aja maunya dimana". Jawab Anin yang sedang mencoret-coret buku tulis.
"Gimana kalo di taman Deket lapangan?". Usul Zalza dengan mata yang berbinar.
"Nahh gue setuju". Sahut Alyssa yang kentara sangat berminat ke tempat itu.
"Kenapa disitu?". Tanya Anin dengan raut bingung.
"Soalnya disitu kan Deket lapangan, dan cowo-cowo lagi pada latihan basket buat tourney Minggu depan, lumayan kan cuci mata gituu". Alyssa menjelaskan tujuannya yang ingin di tempat itu. Anin mendelik menatap Alyssa lalu menatap berbisik pada Indri. Memang diantara mereka berempat hanya Alyssa yang paling banyak tingkah
"Gue rasa Alibaba suka sama salah satu anak basket itu". Bisik Anin pada Indri yang di benarkan oleh Indri.
Saat bel Pulang berbunyi semua siswa-siswi berhamburan untuk pulang. Sama halnya dengan Anin, ia paling semangat jika bel pulang telah berbunyi. Namun kali ini sepertinya tidak, terlihat dari wajahnya yang sedang tidak berselera.
"Kenapa?". Tanya Indri yang ada di sebelahnya.
"Ga mood". Jawab Anin dengan nada tak semangat sama sekali.
Mereka sedang di koridor menuju taman dekat lapangan. Memang tempatnya sangat sejuk namun Anin tidak suka, menurutnya terlalu terbuka.
"Ngapain disini si, terlalu keliatan sama orang-orang tau". Ucap Anin risih saat mereka sudah sampai di tempat tujuan.
Memang tidak banyak orang, namun pasti orang lain melihat mereka ada di sana karena sangat terbuka. Anin tidak suka jika banyak pasang mata yang meliriknya.
"Yaelah Nin, kali kali kek udah Napa gausah liatin mereka". Ucap Zalza yang sudah mengeluarkan peralatannya.
"Sumpah Weh gaenak banget, pindah yu". Ajak Anin yang risih di tatap anak basket.
Anin memang jarang terlihat oleh penghuni sekolah, padahal dia termasuk siswi yang cantik namun karena jarang keluar kelas banyak orang yang tidak mengenalnya, begitu pula Anin yang tidak mengenal banyak warga sekolahnya.
"Anin, udah gausah di peduliin". Ucap Alyssa memperingati.
Anin menatap Indri mengajaknya untuk pindah namun Indri malah diam saja, terpaksa Anin diam ditempat berusaha tidak memperdulikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessive Boyfriend [On Going]
Teen FictionDON'T COPY MY STORY, MOHON MAAF JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH ATAU YANG LAINNYA. ----------- Sulit hati ini untuk merasa yakin adanya bukti janji, akan berharapnya terhadap beberapa sebuah perbincangan yang penuh dengan ruang harapan "Lihat sikapnya...