C H A P T E R 27

57 7 2
                                    

Haii guys!
udh pada vote blum? Klo blum vote dlu yuk! Biar berkah hihi

Happy Reading 💙

-----------
--------------------------------

Anin memandang tak minat pada kertas pengumuman yang diberikan pihak sekolah melalui ketua kelas. Kertas pengumuman yang berisi, memberitahukan pada seluruh peserta didik SMA 01 JAKARTA, bahwa Minggu depan mereka sudah melaksanakan Ujian Semester 1.

Yang mengharuskan membayar uang untuk Kertas Ulangan—jadwal. Bukan cuma bayar untuk ulangan, tapi juga diharuskan melunasi SPP bulanan yang belum dibayar hingga sekarang.

Jika difikirkan, sudah berapa bulan ia nunggak? Tapi sepertinya Rega tidak pernah telat membayar SPP bulanan. Jadi, Anin santai saja.

“Buset, Minggu depan udah ulangan aja” gumam Alyssa.

“Gue males banget geh. Suka di rolling duduknya” keluh Alyssa dengan lesu.

“Oiya ya, di rolling jirr” heboh Anin sambil menepuk pundak Alyssa.

“Semoga aja gue duduknya sama cewe juga” harap Alyssa.

“Ngga sih gak bakalan. Lo pasti disatuin sama si Juki” kilah Anin.

“Dihh!! Atuh jangan sama dia, yang lain kek! Kaya ga ada cowo lain aja. Palingan nanti lo yang duduk sama cowo. Liat aja, do'a gue selalu dijabah” ucap Alyssa.

“Emang pernah waktu rolling ulangan gue duduk sama cowo? Nggak kan? Ehee jadi gak akan pernah!” Anin tertawa puas melihat raut wajah Alyssa yang bad mood karenanya.

Tidak lama dari itu, Pak Wan si guru BK sekaligus mengajar pelajaran sejarah. Memasuki kelas dan memulai pelajarannya.

🦋🦋

“Anjirr, ulangan semester Cok” ujar Bram heboh.

“Yess, bentar lagi tahun baru!” girang Ezra sambil mengangkat kedua lengannya tinggi-tinggi.

“Ulangan aja belom udah mau tahun baru aja lo” ucap Luis.

“Gapape, gak sabar gue mau tahun baruan sama cewe gue” ucap Ezra girang. Niatnya ingin menyindir Luis.

Luis terdiam. Ia jadi teringat pada Anin.

“Yee! Emang lo doang, gue juga lah” ujar Bram tak terima.

“Kayanya ada bibit-bibit pakboy kek lo Bram” sindir Ezra sambil memandang Luis.

“Si anjorrrrr, siapa tuh siapa?” heboh Bram.

“Ketua lo noh, gak cukup satu cewe sekarang” Ezra menunjuk Luis dengan dagu dan pandangan yang mengejek. Bram meneguk susah salivanya.

“Wess sudah lah kawan, tidak perlu di bahas lagi. Mari kita ke kantin” Ajak Bram merangkul Ezra menuju kantin.

Luis menatap keduanya dengan datar, Reki mendekat pada Luis, lalu berujar.

“Lo harus bisa pilih salah satu dari mereka, jangan Lo biarin jalan sesuai alur, yang ada lo bukan cuma nyakitin satu diantara mereka, tapi semuanya. Gue yakin lo pasti bisa” Reki menepuk pundak Luis sekali sebelum berdiri dari duduknya dan pergi menyusul Ezra dan Bram.

Luis termenung. Ia bingung harus bagaimana.

🦋🦋🦋

Posessive Boyfriend [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang