Udah pada vote belum? Kalo belum vote dulu yuk! Biar berkah:v
Happy reading..
•
•
Hari ini Anin bangun lebih awal, Sekitar jam 3 ia bangun dan segera turun kebawah untuk mengambil kompresan, ia akan mengompres matanya yang bengkak.
Coba saja semalam ia tidak ketiduran, pasti matanya tidak akan seperti ini. Bisa di ejek habis habisan jika ia ke sekolah dengan mata seperti ini.
Anin mulai mencelupkan sapu tangan kedalam panci yang sudah berisikan air dan es batu.
Mati Matian matanya menahan dinginnya air es.
Ini semua demi nama baiknya agar tidak tercoreng sebagai siswi yang malu maluin.---
Sudah satu jam Anin mengompres matanya hingga tertidur lagi. Untungnya ia bangun jam 5 subuh. Dengan segera ia mandi, setelah itu menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim.
Anin sudah siap dengan semuanya, jam sudah menunjukan pukul 06.00. segera ia turun kebawah untuk sarapan dan berangkat.
Hari ini ia akan bertingkah seperti biasa. Ia akan melupakan masalah yang kemarin, dan ia tidak akan menanyakan hal itu pada Luis. Lebih baik menunggu Luis saja yang menjelaskan.
Seharusnya pagi ini ia berangkat dengan Luis seperti biasa. Namun pagi ini ia harus berangkat dengan Ezra. Dan biasanya juga Ezra berangkat bersama Zalza namun sepertinya Zalza di antar oleh supirnya.
Anin turun dari motor ketika sudah sampai di parkiran sekolah, saat melepas helm tak sengaja matanya menangkap siluet seseorang di depan sana.
Di sana, Anin melihat Luis baru saja datang bersama seorang gadis, itu gadis yang kemarin.
Anin mengepalkan tangannya kuat kuat, ingin rasanya ia menghajar muka gadis itu yang berani beraninya mendekati kekasihnya.
Dengan brutal Anin menepuk-nepuk bahu Ezra membuat Ezra menatapnya dengan kesal. Pagi-pagi sudah membuat darah tinggi saja si Anin.
"Ituu lohh orangnya! Dia yang ngebuat Luis ninggalin gue kemarin" Anin mengadu pada Ezra sambil berteriak tertahan. Ia emosi melihat gadis itu yang kecentilan.
Ezra memincingkan matanya,seketika ia terkejut, karena memang Luis bersama seorang gadis, bukan kerabatnya melainkan adik kelas.
"Lo tau cewe itu?" Tanya Anin pada Ezra. Ezra mengangguk.
"Namanya Gladis Maharani. Dia anak kelas 10"
"Kok dia mau ya sama itu cewe sedangkan dia udah punya gue" Anin bermonolog lalu pergi dari parkiran itu menuju kelas.
Dengan sengaja ia berjalan melewati Luis dan Gladis.
Luis memandang Anin sendu. Ia berjanji akan menjelaskan ini semua.
---
"Kak, mau kekantin bareng aku ga?"
Bel istirahat sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu. Dan tiba-tiba di hadapan Luis sekarang berdiri Gladis yang tersenyum manis.
Namun Luis memandangnya datar. Lalu menghela nafas lelah.
Di sana ada Ke tiga temannya yang memandang jengah pada Gladis terutama Ezra yang sangat kentara tidak suka pada Gladis.
![](https://img.wattpad.com/cover/247413693-288-k932226.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessive Boyfriend [On Going]
Teen FictionDON'T COPY MY STORY, MOHON MAAF JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH ATAU YANG LAINNYA. ----------- Sulit hati ini untuk merasa yakin adanya bukti janji, akan berharapnya terhadap beberapa sebuah perbincangan yang penuh dengan ruang harapan "Lihat sikapnya...