Typo bertebaran..
Happy reading:>
🦋🦋🦋
Hari yang cerah di Sertai dengan kicauan burung ababil yang memang setiap pagi selalu berkicauan.
Anin turun dari motor Alyssa dan berjalan masuk beriringan bersama menuju kelas.
"Nin.. lo pacaran sama Luis?". Tanya Alyssa tiba-tiba.
Anin gelagapan, ia meliarkan pandangannya ke segala arah. Ia harus membuat alasan yang logis.
"Ng.. nggaa, lo kata siapa?". Anin merutuki suaranya yang terdengar gugup.
"Serius?!". Alyssa sedikit berteriak saking tidak percayanya.
Terlihat sekali raut wajahnya bertambah sumringah. Anin jadi bingung ia harus jujur atau tidak.
"Iyaa. Lagian lo kata siapa?". Tanya Anin yang berekspresi biasa saja.
"Kata anak gosip si".
"Kalo semisal beneran gimana?". Tanya Anin hati-hati pada Alyssa.
Alyssa menatap Anin, lalu tersenyum.
"Ya gue santet lah lo nya". Setelah berucap demikian, Alyssa tertawa yang membuat Anin mau tidak mau harus ikut tertawa juga.
Anin merutuki mulutnya sendiri dalam hati, kenapa ia bisa bertanya seperti itu. Bagaimana kalau memang Alyssa akan menyantetnya setelah tau bahwa ia dan Luis berpacaran.
Anin tidak ingin disiksa oleh ilmu hitam itu, membayangkannya saja membuatnya merinding sampai ujung kaki.
Jangan sampai itu terjadi, Anin tidak akan pernah mau di bunuh secara perlahan oleh ilmu hitam semacam santet.
"Heh! Kok bengong si, ayo cepetan". Alyssa menyadarkan Anin dari lamunannya.
Lalu Alyssa menarik Anin untuk berjalan lebih cepat.
Saat di belokan antara gedung A dan B, Anin berpapasan dengan Luis dan ke tiga temannya.
Luis tersenyum ke arah Anin, dan ingin menghampirinya. Namun langkahnya terhenti ketika ada seorang gadis di depannya.
Luis menatap datar gadis yang ada didepannya ini. Ia menatap Anin seakan meminta penjelasan.
Anin meringis, ia bingung harus apa sekarang.
"Hai, gue Alyssa, gue anak kelas IPA 4". Alyssa memperkenalkan dirinya dengan ramah pada Luis yang menatapnya datar.
Luis melangkah pergi melewati Alyssa dan berhenti di depan Anin.
"Hai". Sapa Luis tersenyum manis sambil tangannya yang mengusap puncak kepala Anin.
Anin membatu, antara deg degan diperlakukan demikian oleh luas, dan juga karena Alyssa yang menatapnya penuh tanda tanya.
"Belajar yang rajin, biar pinter". Luis masih tetap mengusap rambut Anin dengan senyuman manisnya.
Anin hanya mengangguk sambil menunduk.
"Anjir emang bener ini mah euy, si Luis udah bucin ke Anin". Ucap Bram dengan heboh.
Membuat Anin semakin panas dingin di tempat, sedangkan Alyssa semakin menajamkan indera pendengarannya.
"Mereka pacaran?". Tanya Alyssa pada Bram.
Bram menatap Alyssa dengan binar lalu menjawab dengan semangat.
"Iyaa.. dari kapan ya lupa gue juga. Kenapa?.. lo mau gue jadiin pacar juga?.. yuk ah gaskeun neng". Bram menaik turunkan halisnya menggoda Alyssa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessive Boyfriend [On Going]
Ficção AdolescenteDON'T COPY MY STORY, MOHON MAAF JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH ATAU YANG LAINNYA. ----------- Sulit hati ini untuk merasa yakin adanya bukti janji, akan berharapnya terhadap beberapa sebuah perbincangan yang penuh dengan ruang harapan "Lihat sikapnya...