Chapter 10

343 98 6
                                    

10 | ABOUT YOU

"Namanya Eris. Dia satu vampir terkuat dan beberapa tahun lebih muda dariku. Yang membuatku heran adalah mengapa dia mendadak ada di perpustakaan kampusmu bahkan menyerangmu dan manusia lain. Eris adalah vampir tangkas dan dia tinggal di Evigheden selama ini."

"Evigheden? Di mana itu?"

"Tempat yang jauh; sangat dingin dan terisolasi. Di sana bangsa vampir tinggal dalam bentuk kerajaan besar. Aku sempat berada di sana tapi hanya sebentar karena kurang cocok dengan udara dingin serta sistem sosial di sana," jelas Taehyung. Saat bercerita serius begitu, aku langsung menyadari bagaimana dia berusaha agar terlihat teguh padahal pasti menyakitkan mengungkit masa lalunya sebagai vampir. Hidup begitu lama entah apa yang terus menganggunya. Banyak kenangan, banyak sosok datang silih berganti. "Dan ini ganjil. Dia seharusnya tahu juga kau sudah punya pasangan."

Aku melipat bibirku. "Yah, tapi mungkin dia terdesak. Tidak ada yang tahu alasan jelasnya kan."

Taehyung mengangguk. Jemari panjangnya membelai sisi leherku kemudian dia menyelipkan rambutku ke belakang telinga. Dingin. Aku hampir berjengit karena sentuhannya yang sedingin es. "Semuanya bisa terjadi. Ya."

"Ma—maaf menyinggung ini juga tapi bagaimana kabar perawat yang .. yang pernah kau dekati di rumah sakit .."

"Ah, itu." Taehyung justru mengerling singkat. "Kau pikir aku menyerang mereka? Begitu? Mereka yang menawarkan diri. It's a win win situation. Aku tidak pernah meminta bahkan mendesak mereka—mereka yang datang kepadaku dengan tangan terbuka."

"Oh."

Taehyung memiringkan wajahnya, mencondongkan tubuhnya seraya menatapku dalam. "Kau .. cemburu?" Suaranya yang berat membuat darahku berdesir, bahkan aku harus menahan diri agar tidak langsung merona. Bagaimana mungkin aku bisa cemburu? Bagaimana bisa aku harus cemburu? "Itu bukan pertemuan pertama yang mengesankan untuk kita ya."

Aku berdeham kaku. "Yah, tapi tidak, Tuan. Aku tidak cemburu, aku hanya terkejut." Bahasan vampir seperti dongeng di sini. Maksudnya, kami memang terbiasa dengan malaikat penjaga yang sudah seperti anggota keluarga sendiri bahkan aku dan Hyeonsu sudah seperti saudara di rumah, tanpa rasa canggung. Tapi hanya sebatas itu. Vampir seperti sosok lain yang berbeda, tidak pernah tersentuh siapapun. Kemudian mendadak aku berhadapan dengan Taehyung yang cukup agresif bahkan membuatku hampir ragu ini kenyataan. Apakah mereka harus seindah itu? Aku tidak mau meromantisasinya tapi sepertinya memang sudah jadi bagian aneh dalam diri manusia untuk tertarik kepada bahaya. Untuk terus terpukau pada hal-hal yang membahayakan bahkan terpesona pada vampir.

Perjanjian itu sudah berusia lebih dari 500 tahun bahkan lebih. Meski begitu, perjanjian itu bukan jaminan para manusia aman. Ada beberapa kasus meskipun manusia sudah punya malaikat penjaga pun mereka tetap jadi target penyerangan. Entah vampir, goblin, werewolf, atau bahkan makhluk lain di luar sana. Sudah menjadi 'tanggungjawab' manusia itu sendiri untuk menjaga diri mereka. Aku? Aku seperti melemparkan diriku ke harimau buas seperti Taehyung.

"Kadang aku berharap dapat mendengar pikiranmu agar aku tidak kalut menebak-nebak apa yang menganggumu. Tetapi aku tidak punya kemampuan seperti itu," katanya seraya mengusap bibirku. Aku menggigil dengan Taehyung terus memperhatikanku.

"Tidak apa. Pikiranku bukan hal penting."

"Katakan sesuatu, apakah kau masih takut untuk keluar?"

"Sedikit, tapi kita akan bersama dan kau akan menjagaku." Aku menarik seulas senyum. "Aku tidak takut lagi." Apalagi, aku harus tetap ke kampus dan juga melakukan aktivitas lain. Mengurung diri dan membuat diriku dibatasi tembok hanya membuatku stres, jadi yah, bersikap normal adalah yang terpenting."

SPARKLING & DAZZLING BLUE | kim th (Full-Length Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang