19 | FIRE FESTIVAL
Warning! May contain mature scenes
Ada sesuatu yang meledak dalam hatiku.
Jujur, sulit untuk menjabarkan bagaimana bisa aku mendapatkan keberanian sebesar itu—mengundang sisi vampir dalam diri Taehyung? Untuk menikmati diriku? Apakah aku hilang akal... aku dapat melihat kilau di mata Taehyung sesaat dia menarik senyum miring. Mungkin aku terlihat tengah bermain-main, di saat aku sangat serius. Mungkin wajahku tidak pernah bisa serius. Tapi sekarang, aku ingin Taehyung kesungguhanku.
"Ini akan terasa sakit... kau tahu, tubuhmu mungkin tidak terbiasa," gumam Taehyung di tengah sergapan rasa gugup di perutku. Aku meneguk ludahku lantas menatapnya. Taehyung tersenyum. "Kurasa kau punya kesempatan untuk mengubah pikiranmu, Nona."
"Tidak!"
Taehyung mengeryit. "Sungguh?" Ia sengaja menunjukkan ekspresi jahilnya. "Kalau sampai kau merasa kesakitan, apa yang bisa kulakukan? Aku tidak akan bisa mengontrol diriku sendiri, Nona."
Aku menggembungkan pipiku, kemudian meraup kerah pakaiannya. "Tapi aku yakin, Tae!"
"Yakin kalau aku bisa melukaimu?"
"Tidak! Aku yakin, aku tidak akan kesakitan!" tukasku keras. Aku meraih sisi rahang Taehyung. Desiran itu kembali menggelung dalam pembuluh darahku. Ada euforia aneh karena jarak kami yang menipis, apalagi Taehyung hanya memfokuskan pandangannya kepadaku. Aku merasa ada festival riuh dalam dadaku, dengan tangan Taehyung mulai merayap naik ke pinggangku, kemudian meremas pahaku pelan.
"Dahyun, aku serius. Kalau .." Pria itu mengendus pelan leherku, kemudian dia mengeryit. "Kalau kau berpikir senaif itu, aku tidak bisa mencegahmu."
"Jadi, lakukan saja," tawarku secara terbuka. Aku ingin Taehyung tahu bahwa aku tidak takut kepadanya. Aku juga tidak segugup atau sekikuk itu. Kami cocok dan pas satu sama lain. Taehyung bahkan tidak perlu setakut itu untuk menyentuhku. Dengan gemas, aku meraih tangannya untuk meraih tengkukku. "Sekarang, Tuan. Aku akan berusaha tidak merasakannya."
Taehyung membasahi bibirnya seraya memiringkan wajah. Sepasang matanya menelisik tajam dengan bibir tertekuk dalam. "Aku sangat haus."
"Yah. Lakukan itu, puaskan rasa hausmu." Aku siap memejamkan mata, bahkan aku siap menahan jeritan, kalau perlu. Namun aku mendengar kekehan dan tawa renyah. Aku membuka mata dengan panik.
"Tidak, kau harus duduk—"
"Taehyung! Kau mau aku marah?!"
Pria itu mengerjap cepat. Bulu mata lentiknya terlihat jelas, dengan wajahnya yang membeku. "Ma—marah? Mengapa harus marah?" tanyanya polos. "Dengar, kau berhadapan dengan vampir. Apakah kau bahkan tidak takut—" Aku menangkap pria itu mati-matian menahan diri agar tidak menatap turun ke belahan gaunku yang terbuka. "—kau seharusnya takut. Yah, kau tidak pernah tahu di mana batasannya. Kau dan aku berbeda."
"Sekarang aku mau tahu balasannya!" Akhirnya, aku cepat menarik wajahnya, hingga merunduk di dekat bahu dan leherku. Aku meringis waktu merasakan Taehyung menjilat pelan kulitku yang meremang.
.
.
Rasanya tidak sesakit itu, tapi aku terbakar. Tidak, aku hangus! Bahkan lebih daripada yang aku kira. Setelah Taehyung memposisikan diriku di pangkuannya dengan lebih tepat, dia langsung menyerang leherku dan meraup semua yang ia bisa. Detailnya akan membuat siapapun kurang nyaman. Aku juga tidak ingin menjelaskannya karena kesadaranku melayang-layang. Setelah setengah jam, aku mengatur napas kepayahan dengan kulit bagaikan melepuh. Taehyung meraup bibirku agar dapat dicecapnya rakus. Sedangkan, satu tangannya sudah menggerayangi pahaku dan hendak merobek gaun itu. Benar saja, di momen berikutnya, ia sudah merobek gaun itu hingga teronggok pasrah di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPARKLING & DAZZLING BLUE | kim th (Full-Length Version)
FanfictionSejak kecil Dahyun sadar bahwa ia kerap menarik masalah. Tidak terhitung berapa sering Dahyun terjebak di situasi hidup dan mati. Ibu Dahyun mengatakan bahwa malaikat penjaga Dahyun sosok yang arogan hingga dia tidak menunjukkan sosoknya atau melaku...