51

1.3K 119 3
                                    


Clekk

Pintu kamar terbuka lebar dan menampakan Jek, Sean dan Felix, mereka berjalan masuk kedalam yang sudah ada Zalwa, dengan Arka di sampingnya.

"Jek kamu udah pulang? loh ini siapa? Temen kamu? Ko gak bilang sama Mami sih kalo mau bawa temen, 'kan kalo kamu bilang dulu Mami bisa masak buat kalian makan, bikinin kalian cemilan atau apa kek."

"Saya Sean tante, temennya Arka sama Jek, dan ini Felix. Kita kesini mau jenguk arka tan, dan makasih tadi sebelum ke sini kita sempet makan di jalan ko" Sean dan Felix langsung menyalimi Zalwa.

"Ouh mau jenguk, ya udah Mami ke bawah dulu ya, tapi Arkanya jangan di gangguin kasian dia baru tidur,"Zalwa mengumbar senyumannya, dan di angguki oleh Sean dan Felix.

Setalah kepergian Zalwa, Jek duduk di sebelah kasur Arka mengusp-usap pundak Arka dan kembali membalikan badannya menghadap Sean, dan Felix.

"Eh Jek gue heran deh, ini rumah atau rumah sakit ya?, pake ada alat-alat kek ginian lagi,"Jek hanya terkekeh dengan apa yang di ucapkan Felix barusan.

"Papi sama Mami gue dokter, tapi waktu gue nginjek sekolah SD Mami gue pensiun jadi dokter, karna Papi gue nyuruh Mami buat ngurus keluarga aja, biar Papi gue aja yang kerja,"ucap Jek singat, dan di angguki oleh keduanya.

Clekk

Sangking asiknya bercerita mereka kaget saat pintu kamar terbuka dan menampakan Nathan sambil membawa nampan yang berisi minuman dan cemilan.

"Nih cemilannya, kalo ada apa-apa panggil bibi aja, Abang sibuk,"setelah mengucap'kan itu Nathan langsung beralih kepada Arka, dia memeriksa infus dan masker okesigen yang terpasang apik di hidung dan mulut Arka. Setelah merasa semuanya aman, barulah nathan mengeluarkan suntikan dalam laci yang memang sudah di siap'kan di sana.

"Bang, Abang dokter juga,"kali ini Sean yang mulai berbicara setelah sekian puluh taun dia hanya menyimak.

"Iya."

"Ssshh....."

"Maaf,"ucap Sean sambil mengelus rambut Arka, dan di balas dengan anggukan dari Arka.

"Ar lo udah bangun?,"ucap Felix heboh sendiri.

"Alhamdulilah, Makasih ya allah,"Arka hanya menyerinyit heran, kenapa dengan salah satu temannya ini, kenapa dia sujud seperti itu apakah tadi dia mati dulu dan kembali hidup? ah, itu tidak mungkin terjadi. Lalu apa yang membuat temannya ini heboh sendiri, dan kenapa dia ada disini?.

"Eh tuyul lu kenapa sih hah?kerasukan jin apaan lu?,"Jek menoyor pundak Felix, hingga sedikit limbung kesamping, untung saja Felix bisa mengendalikan tubuhnya sehingga dia tidak jatuh ke lantai.

"Enak aja lo nuduh gue kerasukan, gue itu cuma bersyukur akhirnya gue bisa ngerjain si Arka lagi hahaha....,"semua orang yang ada di dalam kamar itu hanya diam melihat ke arah Felix yang tertawa sendiri.
_______

Sedangkan di luar rumah terdengar suara riuh karna ada beberapa mobil dan motor yang masuk kedalam halaman rumah Galih.

"Eleh, eleh ini teh beneran rumah meneh Shan? meni gede, besar pisan kie ey,"ucap salah satu orang dari 11 orang yang ikut ke rumah Shandy karena ingin menjenguk adik angkatnya.

"Iya emang napa? satu kampus masuk 'kan ke rumah gue?,"dengan sombongnya Shandy mengucap'kan itu di hadapan teman-temanya.

"IYA DEH IYA. SULTANMAH BEBAS!!,"ucap semuanya serempak membuat Shandy harus menutup telinganya rapat-rapat.

"Ya udah yuk masuk. Etsss... tapi kalian wajib buka sepatu ya,"

"OMG, shan lu becanda atau gimana?masa kita masuk rumah harus nyeker sih?."

ARKANA PRAWIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang