54

1K 103 7
                                    


"Ar Lo yakin gapapa? muka Lo pucet banget mending kita pulang aja yuk."

"Gak, gue gak papa kok,"jawab Arka dengan lesu, bagaimana tidak lemas jika tiba-tiba ada seseorang yang tidak di kenal menghampirinya sambil membawa benda tajam. Untung saja tadi ada Sean yang segara mendorong tubuh Arka ke samping dan menendang tangan orang itu hingga pisau yang orang itu pegang melayang dan menancap pada meja, lebih tepatnya di depan mata kepala Arka sendiri.

🗯️🗯️

Saat Arka diam di tempat sebenarnya Sean juga menyadarinya jika Arka tak mengikuti mereka, karena merasa ada yang mengganjal akhirnya Sean membalikan badannya, dan benar saja di situ Arka diam mematung menatap lurus kepada seseorang yang berjalan ke arahnya.

Baru saja Sean akan memanggil Arka, tiba-tiba dia melihat seseorang melintas di hadapannya dengan membawa pisau di di tangannya ke arah Arka, karena panik saat orang itu semakin dekat sekuat tenaga Sean nekat berlari dan mendorong Arka hingga dada Arka menumbruk meja, begitupun dengan tanganya yang terbentur ujung meja.

Untung saja pergerakan Sean lebih cepat dari orang itu hingga dia dengan cepat menendang tangan orang itu hingga pisau yang dia pegang melayang dan menancap di meja, lebih tepatnya di depan mata kepala Arka sendiri.

Jlebb

"ARKA!!"

Saat pisau itu menancap di meja semua orang berteriak histeris, mereka kira pisau itu menancap di kepala Arka ternyata dugaan mereka salah, pisau itu menancap di deoan wajah Arka.

Dengan deru nafas yang mulai setengah-setengah Arka masih mendengar teriakan semua penghuni kantin, entah kenapa mendengar suara teriakan mereka dada Arka bertambah sakit setelah tadi menghantam ujung meja, hingga kegelapan pun mulai merenggut kesadarannya.

Melihat Arka yang pingsan, Sean tanpa berfikir lama langsung berlari ke arah Arka, mencoba membangunkannya tapi usahanya sia- sia karena Arka tak kunjung bangun juga, hingga tak lama kemudian Jek, Felix, Hyunjin, dan Intan menghampiri mereka secara bersamaan.

"Ar Ar arka bangun."

"Ar Lo gapapa kan arka bangun."

"Eh Sean Lo gila apa! Lo nendang pisau itu hampir kena kepala si Arka, lo mau kepala dia jadi belah dua hah!,"cerocos Intan tanpa mau mendengarkan penjelasan dari Sean terlebih dahulu.

"Maaf gue gak sengaja, gue gak tau kalo pisau itu bakalan jatuh di situ,"ucap Sean dengan tubuh yang gemetar sebenarnya ia juga takut dan menyesal karena sudah membuat Arka pingsan.

"Udah gak udah berantem,minggir."

Jek mendorong sedikit tubuh Sean dan mengambil Arka ke gendongannya, tanpa berfikir panjang Jek langsung membawa Arka ke UKS.

Setelah Jek membaringkan Arka di branka UKS dia langsung memasangkan masker oksigen, Jek bisa sedikit bernafas lega setidaknya itu bisa membantu Arka bernafas.

Karena tadi Jek juga melihat ketika dada Arka menghantam meja diapun jadi panik seketika, dengan pergerakan cepat Jek membuka baju Arka dan dapat ia lihat ada luka lembab di sana.

"Jek"lirih Arka pelan.

"Ehh Lo udah bangun, gimana ada yang sakit gak?,"Arka hanya menggeleng pelan dan memejamkan matanya kembali.

🗯️🗯️

Clekk

"Jek nih makanannya."

"Makasih."

"Iya sama-sama, eh Ar lo gimana udah baikan?,"tanya Intan sambil memegang pundak Arka yang sedang bersender.

"Udah kok."

"Nih Ar makan dulu, tadikan belom sempet makan,"Jek menyodor'kan satu sendok bubur.

"Gue bisa makan sendiri,"

"Alah, sok-Sokan mau makan sendiri emang kalo makan sendiri mau pake apa tangan kanan lo patah, tangan kiri di infus,terus lo mau makan pake apa hah pake kaki?, udah nih gue suapin gak usah gengsi,"dengan amat terpaksa Arka menerima suapan dari Jek, kalo saja perutnya tidak lapar pasti Arka akan menolaknya.
_________

Meninggalkan Arka yang sedang makan bersama Jek, di lain sisi terlihat Heri sedang berbicara dengan seseorang.

"Kenapa lo gagal sih? percuma gue bayar lo mahal-mahal kalo ujung- ujungnya lo gagal!!,"bentak Heri di hadapan seseorang.

"Maaf bos tapi tadi--"

"Udah cukup sekarang lo pergi sana."

"U..uangnya bos?."

"Uang uang uang aja,tugas dari gue aja lo gak becus ngerjain, masih nanyain uang?! masing untung waktu di kantin tadi gue bawa Lo kesini kalo gak udah di penjara lo!! udah sana pergi,dan ingetin gue gak bakalan bayar Lo sepeser pun!."

"Tapi bos saya kan---"

Bugg!

"Apa Lo?! masih mau minta uang hah?!,"Heri terus saja memukuli orang itu hingga babak belur bahkan dia hampir saja tak sadarkan diri di tempat itu.

Dengan emosi yang masih memuncak Heri lebih memilih pergi dari tempat itu dan membiarkan orang itu sekarat di sana dari pada menolongnya.

"Liat aja apa yang bakalan gue lakuin besok sama lo Arka ahahahaha"ucap Heri sambil berjalan tertawa puas seolah besok adalah hari kemenangannya.

"Apalagi yang bakalan Lo lakuin lagi her?! kalo sampe lo ngelakuin suatu hal yang d iluar nalar gue bakalan lakuin hal yang sama, sama Lo, gue gak peduli siapa lo, kalo semuanya menyangkut Arka,"







Syalalalal

Hyy gimana nih ceritaku hehe makin amburadul ya mohon dimaafin ya

Jangan lupa buat
Vote& komen

By by

ARKANA PRAWIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang