7

2.6K 196 6
                                    

Di rumah Jek kelihatan sangat murung sekali bahkan akhir-akhir ini Jek sangat jarang sekali ngomong.

"Jek kamu kenapa kok keliatan murung gitu lagi ada masalah?"tanya Yulia.

"Gak kok mih.Jek kekamar dulu"saat Jek akan melangkah tiba tiba tangannya ditahan oleh Galih.

"Duduk dulu"Jek hanya mengikuti apa perintah Galih,ia duduk kembali diposisi yang tadi ia tempati,menundukkan kepalanya.

"Cerita sama kita ada apa?"tanya Galih.

"Arka gak sekolah"lirih Jek.

"Loh kenapa?dia ngasih surat atau apa?".

"Mih kalo ada surat aku gak akan se khawatir ini"jek kelihatan sangat prustasi.

"Udah jangan di pikirin mungkin dia lagi pengen bolos kali,kan sesekali bolos gpp"bela Galih,jujur perasaanya juga tidak enak tapi sebagai papi idaman Galih harus bisa menenangkan sang anak yang di landa ke khawatiran.

"Tapi aku khawatir pih kalo dia kenapa kenapa gimana?kalo ayahnya nyiksa Arka lagi gimana?".

"Udah gak usah khawatir,nanti kita Chek Arka kerumahnya,sekarang kamu tidur gih sama mami kamu, papi mau nonton dulu".

"Yuk sayang"Jek mengangguk saat zalwa menarik tangannya.
_______

Diapagi hari,keluarga Galih sudah panik kalang kabut karna Jek tiba tiba demam tadi malam dan sampai sekarang suhu tubuh anak itu belum turun juga.

"Pih apa kita bawa aja ke rs yuk"ajak zalwa.

"Gpp nih coba mami Chek deh mami kan dokter jugak pasti tau lah".

"Mi Pi Jek gimana?"tanya Shandy yang baru datang,karna Shandy baru tau tadi pagi jika Nathan tak membangunkannya mungkin ia tak akan tau kalo Jek sedang sakit.

"Katanya gpp sayang"Zalwa mengelus punggung Shandy yang kelihatan sangat kahwatir melihat sang adik yang sakit.

"Ouh iya kamu ada kuliah gak?"tanya Zalwa.

"Gak mi emang ada apa?".

"Kamu bisa gak jagain Jek dulu sebentar mami mau kerumah Arka dulu sama papi"Shandy hanya mengangguk.

"Bisa mi"Zalwa mengambil tasnya yang ada di meja belajar Jek,lalu ia keluar bersama Galih.

Saat sampai di rumah Arka ternyata Arka sudah pergi kesekolah subuh tadi.

"Maaf pak Arkanya ada?".

"Maaf Bu den Arka sudah berangkat kesekolah".

"Ouh gitu ya,kalo saya boleh tau kemaren Arka kemana ya kok gak sekolah?".

"Katanya kemaren den Arka sakit buk,tapi saya jugak gak tau sakit kenapa"jelas satpam rumah Arka.

"Ouh gitu ya pak makasih ya pak".

"Iya sama sama Bu".

Zalwa menutup kaca mobilnya,dan Galih langsung melajukan mobilnya.

"Kita kesekolah".

Sesampainya di sekolah Zalwa dan Galih langsung menuju ke ruang kepala sekolah untuk meminta ijin untuk menemui Arka yang sedang belajar.

"Mih pih?"panggil Arka saat ada di ruang kepala sekolah.

"Arka sayang,gimana kamu baik baik aja kan?"Arka hanya mengangguk saja.

"Kalian kenapa kesini?".

"Jek sakit Ar dia mikirin kamu karna kamu kemarin kamu gak sekolah"Arka hanya tersenyum terpaksa tak ada ke ikhlasan di sana.

"Ikut papih yu".

"Kema----"Belum arka menyelesaikan ucapannya zalwa dan galih sudah menggandeng arka berjalan,ternyata mereka menuju UKS.

"Ngapain?jek di sini?"tanya Arka polos.

"Gak jek di rumah dia masih tidur sama bang Shan,sekarang kamu gak usah banyak tanya buka baju kamu tau mami yang buka"ancam Zalwa sambil memegang baju seragam Arka,karna hanya itu yang bisa ancaman yang ampuh untuk Arka.

"Kenapa arka gpp".

"Pliss Arka mami gak mau maksa kamu sekarang kamu buka baju kamu yah biar lukanya mami sama papi obatin"oh tidak Arka baru menyadarinya dari tadi Galih diam tenyata dia sedang menyiapkan semuanya,mata Arka hampir keluar saat Galih mengeluarkan suntikan,gunting,kapas,perban,dan yang paling Arka takuti adajah jarum jahitan itu,mengerikan sekali.

Dengan cepat Arka menggelengkan kepalanya ribut dia bahkan sudah turun dari branka UKS.

"Mih pulang"Arka menarik tangan Zalwa.

"Apaan?gak mami gak mau pulang sebelum luka kan.u diobati okey".

"Mih pulang mih"Arka merengek ingin meminta pulang kepada Zalwa tapi dia malah tak peduli,bahkan sampai matanya bergenang air mata pun Zalwa tak mengikuti perintah Arka.

"Gak sebelum diobatin".

"Mih Arka takut"mata Arka sudah terlihat berkaca.

"Iya mamih tau makannya ada mami disini tenang yah"Zalwa memeluk arka menenangkan arka

"Mih arka takut nih hikss"yah pecah sudah tangisan Arka.

"Sssttt jangan nangis sayang kamu peluk mami,nih kamu pegang rambut mami"Zalwa tau betul jika Arka sedang panik seperti ini maka rambutnyalah yang akan menenangkan arka,(Mon maaf rambut dokter zalwa tak dijambak atau diapa apain cuma di mainin aja karna rambut dokter zalwa lumbayan panjang,kurang lebih kaya kalian mainin rambut aja gimana yah).

ARKANA PRAWIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang