27

1.9K 134 5
                                    

"Tinggal beli aja sendal jepit apa susahnya sih mih,"dengan gampangnya Jek mengucapkan itu, membuat Zalwa menggelengkan kepalanya sambil mendecak pinggang, masa iya ia memakai dres kebawahannya pake sandal jepit, apa kata dunia wkwkwk.

"Gak, pokoknya mamih gak mau tau kamu pulang bawa sepatu hak pendek mami di rumah yang berwarna hitam Deket sepatu papi kamu capetan,"

"Dan kamu Shandy kamu beli makanan di kantin cepatan buat kita semua,"pintah Zalwa dengan masih emosi yang belum turun jugak akibat ulah anaknya sendiri.

Bukannya langsung pergi Shandy malah diam menyodorkan tangannya.

"Tumben kamu mau salam sama mami biasanya langsung pergi,"sindir Zalwa.

"Yehhh siapa jugak yang mau salah sama tangan mami yang bau terasi itu, Shandy cuma mau minta uangnya,"kelakuan Shandy sungguh membuat Zalwa naik darah, tadi Jek sekarang Shandy, memang ya mengurus anak tak semudah apa yang kita bayangkan.

"Lahaula, punya anak gak ada yang bener semuanya, nih kalo kurang kamu tambahin aja pake uang kamu sendiri,"Zalwa memberikan 5 lembar uang berwarna merah kepada Shandy dan dengan senang hati Shandy langsung mengambil uang itu, memasukannya kedalam kantong celana belakangnya.

"Ngapain di tambahin pake uang aku, satuin aja sama bon papi di kantin biar tambah numpuk hahahaha.... ,"Tanpa melihat Galih Shandy langsung mengacir karena ia tau pasti papi nya akan melototinya dan ujung ujungnya pasti uang jajannya yang di potong.

Zalwa melihat ke arah pembantu Arka yang masih diam berdiri seperti patung sambil melihat punggung Arka.

"Duduk aja bi gak pegel duduk Mulu?,"perkataan Zalwa membuat pembantu Arka kaget dan mengangguk, setelah itu dia duduk di mana ia berdiri, yah lebih tepatnya duduk di lantai.

"Ehhh bibi ngapain duduk di situ gak baik ah, duduk di sofa itu aja,"Zalwa yang tak tega membantu pembantu Arka berdiri dan berjalan menuju sopa, meski awalnya di tolak tapi Zalwa terus memaksa dia duduk di kursi.

"A....ah e..eng..engga nyonya saya di...di sini aja gapapa kok,"ucapnya.

"Udah gapapa ayo bi saya bantu,"Zalwa mendudukkan pembantu Arka di sofa lalu ia duduk di sebelahnya karena kursi yang ia duduki telah di duduki oleh Galih mungkin ia capek dan masih syok saat mendengar kabar Arka yang tidak mengenakan itu. Jangan tanyakan di mana Nathan sekarang ia sedang tertidur di sopa panjang di sebelah sofa yang diduduki oleh Zalwa dan pembantu Arka.

Skipp

Pagi ini Zalwa dan Galih sudah dibuat pusing karma Arka yang terus meminta pulang dengan alasan takut di marahi orangtuanya, tapi Galih tak mengijinkannya karena kondisi Arka yang belum pulih betul.

"Mih"panggil Arka.

"Engga Arka nanti aja ya sayang pulangnya,"Zalwa mengelus pipi Arka dengan lembut. Sati tetes air mata Arka meluncur membasahi tangan Zalwa yang mengelus elus pipi Arka.

"Eh kok nangis sih, cengeng ah"Zalwa menghapus air mata Arka dengan jari jemarinya.

"Mih?mami gak mau kan Arka di marahin sama ayah terus?mami gak mau kan Arka di sakitin sama mereka terus?,"tanya arka,dan dibalas dengan anggukan kecil oleh Zalwa, kalo sudah seperti ini apa boleh buat.

"Arka mau pulang mi, kalo Arka gak pulang sekarang ayah pasti marahin Arka, dia pukul Arka lagi,"Arka memandang Zalwa dengan tatapan sendu, karma tak tega melihat anaknya ini menangis akhirnya Zalwa dan Galih mengijinkan arka untuk pulang.

"Arka cuma mau pulang, Arka mau istirahat di rumah mih,"ucap Arka.

"Ya udah kami ijinin kamu pulang tapi kalo ada apa apa kamu telpon kita yah,dan jangan lupa buat obatnya diminum, 2 Minggu sekali kamu harus chek up rutin kesini,"arka mengangguk, lalu matanya teralihkan kepada Zalwa, Arka melihat mata Zalwa yang sudah berair.

"Mami jangan nangis arka gakpapa kok, mami tenang aja,"

"Mami gak nangis kok sayang, tapi Arka janji sama mami buat jaga kesehatan arka ya, karma Arka sekarang gak sesehat dulu lagi, Arka juga harus ganti kendaraan nanti mami beliin mob---,"

"Gak usah mih, Arka masih bisa naik motor kok, lagian mami tau sendiri Arka gak bisa lama lama naik mobil,"Arka berbicara apa adanya.

Sayang benget tuh Ar,ada yang mau ngasih mobil kok Lo tolak coba---author

"Ya udah mami ijinin,sekarang kita beres beres dulu yuk, mami antar Arka ke rumah,"




Haiii


ARKANA PRAWIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang