0.3

4K 424 9
                                    

Hari kedua Renjun sekolah. Tidak buruk seperti kemarin. Hari ini sudah lumayan oke, tidak ada yang menabrak dan tidak ada yang membentak dia lagi.

"Njun!!" teriak dua orang siswi di koridor sekolah.

Mendengar namanya disebut, Renjun langsung menoleh ke sumber suara.

Ternyata Nana dan Echan.

"Pagi banget lo datangnya. Ga kaya kemarin tumben" ucap Chanie heran. Walaupun baru berteman satu hari, Chanie sudah tau pasti kebiasaan Renjun seperti apa.

Renjun mendengus, "Gimana gue aja padahal" jawabnya ketus.

"Sudah sudah. Kalian ini kalo ketemu pasti aja berantem. Cape gue dengernya" ucap Nana yang sudah muak dengan dua anak ini. Mungkin tidak apa, tapi masalahnya ini masih pagi.

"Hehehe" cengir Renjun dan Chanie yang membuat mata Nana merotasi seperti matahari.



•••



"Sama aja kaya kemarin ini mah, ga ada bedanya. Tetep sepi ini kelas" ucap Chanie lalu menangkupkan mukanya diatas meja menggunakan kedua tangan.

"Eh Njun. Kemarin lo pulang sama siapa? Kan katanya kemarin ga ada bus yang jalan sampai sore" tanya Nana yang langsung membuat Renjun diam.

Ya ampun gusti, Renjun harus ngomong apa. Kalo jujur, nanti malah bikin mereka jantungan. Tapi gapapa lah, sekali-sekali kan.

"Gue?" tanyanya.

"Iya lo Huang Renjun-ssi" ucap Chanie geram.

"Bareng Jeno" gumam Renjun pelan.

"Hah? Apa? Kerasin suara lo dikit bisa ga Njun?" kesal Chanie.

"Asal kalian janji ga bakalan ada yang teriak atau apa lah itu. Ok?" ucap Renjun lalu diangguki keduanya.

Renjun menghela napas, "Gue bareng Jeno" ucapnya cepat.

1.. 2.. 3..

"WOI DEMI APA?!!"

"YANG BENER NJUN?!!"

"GILA LO BALIK BARENG SAMA SI JEN- hmmpphh" teriak Chanie langsung disumpel Renjun pake buku Biologi yang tebelnya melebihi alis Dejun.

"Sut heii. Gue bilang apa tadi. Katanya ga bakalan teriak" ucap Renjun ngambek.

"Ya sorry Njun. Itu reflek, abisnya gue kaget banget. TAPI ITU BENERAN KAN NJUN? YA ALLAH NA!!" ucap Chanie sambil menggoyangkan badan Nana.

"LEE CHANIE, LO BISA DIEM SEBENTAR GA SIH!!" teriak Renjun kesal.

"Udah deh Chan lo diem dulu. Berisik banget, gue juga penasaran nih. Kalo lo kaget mulu kapan si Renjun ceritanya" ucap Nana langsung diangguki Renjun dan membuat Chanie speechless tiba-tiba.

Dan Renjun pun bercerita.

"Bisa-bisanya seorang Lee Jeno tiba-tiba ngajak orang buat pulang bareng" ucap Nana heran.

"Nah kan sama. Dulu aja gue minta tebengan ke dia, eh malah dikasih asap knalpot. Stress emang" seru Chanie yang membuat Renjun tertawa.

"Diem deh yang bisa pulang bareng sama cogan" mendengar itu Renjun langsung diem.

"Udah ah gue janji deh ga bakal berurusan sama dia lagi. Cape banget kokoro ini" ucap Renjun mendrama.



•••



Sudah hampir dua jam mereka duduk melamun. Niatnya tadi tu mereka mau jajan di kantin, cuma si Nana bawa bekel katanya buat dimakan bareng-bareng. Akhirnya mereka pun tidak jadi jajan. Gapapa, sayang uang. Kan 'Hemat pangkal Kaya'.

Sekarang mereka lagi makan nasi liwet buatan Mamanya Nana. Nasi liwet buatan Mama Nana emang enak banget, sampe-sampe si Echan juga minta nambah.

"Cuci tangan dulu yu. Sampahnya biar gue aja yang buang" ucap Nana terus diangguki dua gadis kelaparan tadi.

Pas Nana udah buang sampahnya, tiba-tiba ada seorang siswa yang ga sengaja Nana tabrak.

"Eh sorry, maap aku ga sengaja" ucap Nana pelan sambil menunduk.

Laki-laki tersebut diam tidak menjawab. Merasa tidak ada respon, Nana pun mendongak. Dia terkejut.

"Aduh Kak Mark, sorry banget. Aku ga sengaja, tadi buru-buru mau cuci tangan soalnya" ucap Nana gugup sambil menunduk lagi.

Laki-laki bernama Mark itu tersenyum, "Tidak apa Na. Bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tidak bertegur sapa seperti ini" tanyanya masih dengan senyuman manis.

"A-aku, a-aku baik Kak. Gimana sama Kakak?" tanya balik Nana dengan masih nada gugupnya.

"Syukurlah kalau kamu baik-baik saja. Kakak ya? mungkin Kakak yang tidak baik-baik saja. Rasanya masih begitu sakit jika terus membayangkan hal waktu itu. Hehe, tidak apa Na. Kau tidak usah gugup seperti ini" ucap Mark lalu diangguki Nana.

"Jaga dirimu baik-baik. Semoga bisa bertegur sapa seperti ini lagi. Oh ya, apa Idline mu masih sama? Jika ya, tolong chat aku. Ku mohon" ucapnya lalu pergi meninggalkan Nana sendiri.



OF LOVE || NOREN GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang