Hari ini adalah hari pembagian rapot. Sama halnya dengan kita, saat dibagi rapot kaya gini Renjun juga deg degan banget takut nilainya down dan berakhir dimarahin Mama Winwin.
Dia duduk dikursi paling depan tak lupa dengan Nana dan juga Chanie tentunya.
Pembagian rapot disekolah Renjun tidak wajib dengan orangtua. Malahan wajib diambil sendiri, karena itu adalah sebuah kemandirian dan kejujuran.
Setelah pembagian rapot selesai, Renjun, Nana dan Chanie berencana akan hangout bareng untuk mengisi liburan akhir semester.
Maksudku, jalan-jalan sebentar saja. Seperti nongkrong diwarung kopi? Ga juga, di cafe deh yang lumayan mewah, ehe.
Tak hanya bertiga, melainkan berenam. Dengan siapa? pasti kalian tahu kan mereka siapa saja?
Nana berinisiatif untuk mengajak Mark, Jeno dan juga Lucas untuk bergabung dengannya. Renjun tak keberatan sama sekali, toh dia juga mau ngebucin sama samoyed nya.
Lain halnya dengan Nana dan Renjun, Chanie malah misuh-misuh karena usulan Nana tadi. Sebenernya dia ga setuju tentang itu, karena kan kalian juga tau kalo Chanie tuh masih "single" seperti album. Ada sih pemuda yang deketin dia, contohnya kaya Lucas. Tapi, karena masalah "Charger keinjek" nya belum selesai jadi ya gitu, masih sebel tiap ketemu dia.
"Ga ada usulan lain gitu selain ngajak mereka?"
Nana menggeleng, "Ga ada, dan ga akan pernah ada. Karena emang mereka yang bisa gue ajak. Yakali gue harus ajak geng nya si Hyunjin buat gabung. Ga dulu deh, selagi ada pacar sendiri ngapain ajak oranglain"
Renjun mengangguk menyetujui.
Chanie menghela napasnya pasrah, "Yaudah terserah kalian aja"
"Udah sih Chan, masih marah aja lo sama bang Lucas? Bukannya udah baikan ya kemarin? Katanya tu charger udah di gantiin, malahan jadi tambah gemoy" ucap Renjun.
"Hehehe, iyasih udah. Tapi gatau, gue masih sebel kalo liat muka dia. Bawaannya pengen emosi terus"
"Hayolo, nanti udah bulol tau rasa" seru Nana dengan nada sedikit jengkel.
"Gue tandain omongan si Nana. Pasti bakal kejadian nih"
"Apaan sih. Ga, gue ga bakal bulol sama sekali. Yang ada nanti dia yang bakal bulol ke gue"
"Lo ngarepin bakal jadi pacar dia ya?!" tanya Renjun antusias.
"Woahhh, Chanie gue bangga!!"
"Apa sih Na, Njun. Berisik banget" ucapnya lalu pergi meninggalkan Nana dan Renjun yang sedang tertawa geli melihat wajah merahnya Chanie.
Yapp, bisa dibilang Chanie sekarang sedang salting. Hahaha. Entahlah, jika benar mereka akan bersatu, doakan saja yang terbaik untuk mereka. Tak lupa, doakan juga untuk Jeno dan Renjun. Mark dan Nana juga tentunya. Semoga mereka selalu bahagia disetiap waktu.
•••
Pukul 16.40 PM. Disinilah mereka berenam yang sedang asyik berbincang dan bergurau ria layaknya anak muda zaman sekarang.
Chanie dan Lucas pun sudah mulai membaik berkat bujukan Nana dan juga Renjun, tak lupa bantuan Mark dan Jeno yang menyuruh Lucas untuk sedikit lebih romantis kepada Chanie.
Alhasil Chanie pun luluh, walaupun lumayan rada shy shy cat. Karena apa ya? mungkin karena belum terbiasa kali ya. Inikan perdananya Chanie dideketin sama laki. Walaupun pernah suka terus deket, tapi ga sampe jadian kaya gini.
Eh? Jadian?
Iya, mereka jadian. Setelah meminta maap kembali, Lucas langsung nembak Chanie di cafe itu. Memang bisa dibilang sedikit aneh karena yang Lucas beri bukan sebuah bunga ataupun cokelat. Melainkan sebuah charger berwarna putih keemasan, ada gambar dua ekor beruang dikepala chargernya yang sedang duduk berdua.
Sempat mereka tertawakan akal-akalan Lucas itu, tapi ya mau gimana lagi, Chanie nya juga ga keberatan. Namanya juga bucin.
Seperti yang Nana dan Renjun sebut tadi, Chanie pasti bulol kan? Nah benar saja, belum juga sehari tapi jiwa kebucinan mereka sudah mulai terlihat.
"Geli banget lo berdua kalo dah bucin" celetuk Jeno.
"Diem deh, iri banget lo"
"Ngapain iri, nih pacar gue disamping. Kalo iri ya tinggal peluk" ucap Jeno langsung memeluk Renjun dengan erat.
Renjun yang sedang minum pun tersedak pelan, "Uhuk, LEE JENO!! uhuk, uhuk"
"Yaampun, maap Njun" ucap Jeno sambil menepuk pelan punggung Renjun.
"Hahaha, lo sih Jen agresif bener. Lagian ngapain juga ngusilin mereka? udah biarin aja, mereka belum ngerasain bumbunya hubungan kaya gimana. Biarkan mereka nikmatin dulu manisnya" ucap Mark lalu tertawa.
•••
Renjun belum pulang kerumah karena hari ini Jeno mengajaknya pergi keluar sebentar. Tentu saja sudah izin terlebih dahulu kepada Mama Winwin.
Rencananya mereka akan pergi ke bukit dekat jembatan disungai Han. Katanya jika sudah malam suasananya akan menyenangkan, ditambah ribuan bintang-bintang yang terlihat begitu indah.
Jeno tau betul kesukaan Renjun apa saja, mulai dari melukis, menggambar, melihat pameran dan juga melihat bintang seperti ini.
Jeno tersenyum melihat Renjun yang antusias ketika ada bintang jatuh. Renjun buru-buru mengepalkan kedua tangannya didepan dada lalu memejamkan matanya seraya meminta permohonan. Karena mitosnya jika ada bintang jatuh dan kita meminta permohonan, itu akan diwujudkan.
"Kamu kenapa sih, hm?"
"Aku lagi minta permohonan Nono"
"Minta apa aja?"
Renjun menggeleng.
"Loh, kok gitu?"
"Karena kalo dikasih tau oranglain, nanti gabakal dikabulin"
Jeno tertawa, "Hahaha, masa sih?"
"Iya ish, Nono"
"Iya iya aku percaya. Sini peluk dulu" ucap Jeno sambil merentangkan tangannya. Dengan senang hati Renjun langsung menubruk rengkuhan itu. Hangat. Itu yang Renjun rasakan.
20.20 PM
Masih ditempat yang sama, dan posisi yang sama. Jeno sama Renjun masih berpelukan. Apa ga ada niatan mau pulang? Ada kok, cuma diem dulu ya mereka lagi kangen banget soalnya (。•́︿•̀。)"Njun~" panggil Jeno.
Renjun mendongak, "Apa Nono" saut Renjun sambil tersenyum.
Jeno pun tersenyum juga, "Makasih ya. Aku sayang banget sama kamu"
Renjun mengangguk, "Iya sayang, kembali kasih. Aku seneng banget bisa ketemu sama kamu. Walaupun ketemunya rada aneh, but it's ok. Berkat keanehan itu, aku bisa ketemu sama kamu dan jadi separuh dari bagian hidup kamu"
Jeno mengeratkan pelukannya. Sayang banget dia sama gadisnya ini. Terimakasih semesta karena telah mempertemukannya dengan Renjun si gadis cantik yang emosian. Tapi kalo sama dia bakal jadi bayi yang super manja. Gapapa kok, Jeno suka itu. Asalkan Renjun manja padanya saja, tidak pada oranglain.
"Tetep sama aku ya. Kita berjuang sama-sama, kalo udah siap aku bakal lamar kamu"
Renjun mengangguk, "Iya Nono. Aku janji"
Mungkin sekarang mereka berjanji akan menemani satu sama lain untuk selamanya, tapi takdir tidak ada yang mengetahui. Semoga saja mereka berjodoh secara nyata. Perjuangannya memang sedikit lebih rumit, tapi jika ditempuh bersama-sama akan lebih mudah. Doakan saja yang terbaik untuk mereka. Dan tunggu beberapa tahun kedepan, kita lihat omongan tuan Lee ini. Semoga bisa menjadi kenyataan yang sempurna. Aamiin~
-The end-
Thank you for being a loyal reader of my story 😭❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
OF LOVE || NOREN GS
Teen FictionSeorang laki-laki dingin, berubah menjadi bucin total karena seorang gadis bernama Huang Renjun. Huang Renjun adalah siswi pindahan dari China, namun dihari pertama ia masuk sekolah sudah dibuat takut saja oleh anak dari pemilik yayasan ini. -The en...