Renjun sedang berkemas untuk lomba hari ini. Ia membawa baju ganti dan juga air mineral yang banyak. Walaupun disana banyak panitia yang nyiapin, tapi Renjun tetep bawa sendiri, katanya buat cadangan.
Hari ini adalah hari yang Renjun tunggu-tunggu. Ya, lomba basket. Makannya Renjun semangat banget sampe gabisa tidur dan subuh jam empat pun sudah mandi ga kaya biasanya.
Apa kalian juga kaya gitu? Misalnya kalo mau jalan-jalan bawaannya pasti pengen cepet-cepet hari H nya dan pas malemnya suka gabisa tidur karena kepikiran? Kalo iya, berarti kita sama bestieee. (づ ̄ ³ ̄)づ
Orangtua Renjun --Winwin dan Yuta-- pun akan datang. Pas tau Renjun bisa basket terus dia dipilih jadi pemain lombanya Yuta seneng banget.. Bangga terharu juga.
"Ma.. Renjun berangkat sekarang ya? Kayanya Pak John udah nunggu"
Winwin berjalan dari arah dapur, "Sini Mama poo dulu. Seneng banget kayanya yang mau lomba. Semangat ya sayang" ucap Winwin sambil memeluk anak gadisnya.
Renjun tersenyum, ia rindu dipeluk seperti ini oleh Mamanya. Ia bersyukur karena bisa bertemu dengan Mamanya lagi. Ditambah sekarang ia akan lomba, Renjun akan bersyukur duakali lipat dan berterima kasih pada Tuhan karena telah memberinya kebahagiaan yang lebih.
"Terimakasih Mama. Oh ya, nanti datang ya, Renjun tunggu!! Datang dengan Papa!!" ucapnya seperti perintah.
"Berisik banget gadisku ini" ucap Yuta.
"Iya sayang, nanti Papa datang. Yaudah sana pergi, udah siang. Eh sebentar, apa itu teman yang akan menjemputmu kah?" tanya Yuta, Renjun langsung menoleh.
Mata Renjun membola sempurna, ia terkejut. Ngapain orang ini datang kerumahnya pagi sekali? Ga pagi sih masih jam tujuh an, ya tapi mau apa dia kesini?!
Laki-laki itu berjalan menghampiri keluarga kecil yang sedang berpamitan (?).
"Selamat pagi Om, Tante" sapanya.
"Dan, selamat pagi juga Renjun" sapa laki-laki itu tak lupa pada Renjun ditambah dengan senyuman andalannya. Kurang lebih seperti ini ( ◜‿◝ ).
"Pagi juga. Sebentar, kamu temannya Renjun?"
"Atau pacarnya?!" tanya Yuta cepat.
Renjun menghela napas, "Papa.."
"Diam sayang, Papa lagi ngintrogasi dulu"
Winwin mendengar itu berdecih pelan, "Ada-ada saja"
"Oh ya, kamu belum menjawab pertanyaanku Nak" seru Winwin.
"A-ah, perkenalkan nama saya Lee Jeno. Saya cuma temennya Renjun, dan pelatih basketnya juga. Hehehe" cengirnya canggung.
"Temen apa temen?" goda Yuta.
"Ishh Papa!!" Renjun berteriak kesal, Yuta hanya tertawa seperti kuda.
"Oh begitu. Yasudah, segera lah berangkat ini sudah hampir siang dan lomba mu akan segera dimulai" ucap Winwin.
"Eh sebentar, kamu kesini mau menjemput Renjun kah?" tanya Winwin.
"Masa dia jemput kamu sih sayang" seru Yuta geram.
Winwin dan Renjun mendengus kesal. Laki-laki tua ini sedari tadi kenapa bawel sekali sih?!
"Yasudah, segeralah berangkat. Disini sudah tercium aroma negatif, dan Mama gamau nanti kalian tertular"
Renjun dan Jeno menahan tawanya saat melihat raut wajah Yuta yang mulai memasam.
"Yaudah, Renjun sama Jeno berangkat dulu ya.. Dah Mama, Papa juga!!"
"Pamit ya Tante, Om. Mari~"
Setelah keduanya menjauh, Winwin dengan aksi mulut lemesnya segera menasehati sang Suami yang sungguh halal untuk dipotong.
Poor Yuta~ 🙏🏼
•••
Jam menunjukkan pukul 7.20, itu tandanya lomba akan segera dimulai dalam waktu empatpuluh menit lagi. Renjun sedari tadi mondar mandir didepan loker peserta, Jeno yang melihat itu langsung menghampiri sang objek.
"Lo ngapain bulak balik terus sih? Diem sini, duduk samping gue" tawar Jeno namun ditolak Renjun.
"Gue gabisa duduk"
"Bisul lo?"
Renjun menghela napas, "Ga gitu maksudnya"
"Ya terus? kenapa lo gabisa duduk kalo selain bisul dipantat?"
"Bisa ga sih Jen yang elite dikit? Kram kek atau apa gitu?"
Jeno tertawa, "Hahaha. Yaudah sini duduk, lo lagi nungguin orangtua lo ya? Eh katanya si Nana sama Chanie lagi dijalan loh Njun"
Mendengar dua nama sahabatnya, ia langsung duduk disamping Jeno.
"Serius lo?! Aaa seneng banget!!" Jeno tersenyum lalu mengangguk.
"Tapi gue lagi nunggu Mama sama Papa dulu, lama banget sih!!"
"Mungkin lagi nunggu Mama lo dandan Njun"
"NO!! yang suka bikin lama tu Papa. Tiap kita mau jalan juga, pasti Papa kebelet kepingin ke toilet dulu"
"Iya kaya lo. Tiap ada acara pasti numpang ke air dulu"
"Jen.." bukannya takut, Jeno malah nyengir.
"Hehehe, sorry Njun. Tapi ini kenyataannya" Renjun mendengus sebal.
Hallo aku update malem tauuu!! 🐱
Aku bikin chapter dua part ya, dan ini part satunya. Itu artinya aku double up.
Seneng ga? harus seneng pokonya..
KAMU SEDANG MEMBACA
OF LOVE || NOREN GS
Teen FictionSeorang laki-laki dingin, berubah menjadi bucin total karena seorang gadis bernama Huang Renjun. Huang Renjun adalah siswi pindahan dari China, namun dihari pertama ia masuk sekolah sudah dibuat takut saja oleh anak dari pemilik yayasan ini. -The en...