HE IS THE PLAYER! [DIXONSERIES#2]

|CHAPTER - 15|

-|Happy reading|-

MOBIL Mercedes-Benz yang di kendarai Liam sudah terparkir rapi di halaman yang sangat luas itu.

"Baru pertama kali kesini, bukan" ujar Liam saat melihat Laurent yang menatap kearah mansion megah miliknya itu.

Laurent menganggukkan kepalanya. Walaupun mansionnya sendiri juga amat besar, namun berbeda dengan mansion yang di kunjungi ya kali ini.

Mansion milik Liam terkesan tidaklah terlalu besar, namun bangunan-bangunanya tersusun secara minimalis modern.

Berbeda dengan mansion keluarganya, yang lebih ke tipe bangunan mansion klasik.

"Ayo" ajak Liam yang ntah sudah sejak kapan membukakan pintu untuknya.

Laurent menyambut baik uluran tangan Liam yang ingin memegangi tangannya saat keluar dari mobil.

Perlakuan Liam begitu manis, ia selalu melindungi kepala Laurent agar tidak terantuk pintu mobil. Mungkin bisa di katakan jika ia pria gentleman.

Mereka berjalan menuju pintu utama dengan tangan yang akhir-akhir ini saling bertautan.

"Sebenarnya ingin bertemu siapa sih" gumam Laurent penasaran yang langsung di balas kekehan ringan olehnya.

"Kau sangat tidak sabaran rupanya" Liam langsung membawa Laurent untuk masuk ke dalam mansionnya.

Berkelas sekali.

Batin Laurent saat pertama kali melihat-lihat koleksi barang-barang yang ia yakini berharga sangat mahal. Ia tahu betul sejak dulu jika keluarga Rexford se-berkelas itu.

"Hai sayang! Ya ampun sudah lama sekali kita tidak bertemu" ujar seorang wanita paruh baya yang terlihat sangat anggun itu langsung menyambut kedatangannya.

Wanita itu langsung memeluk Laurent, membuat tubuhnya yang tidak siap akan pelukan sedikit terhuyung.

"Mom... Tadi katanya sudah janji tidak akan memeluk Laurent secara tiba-tiba. Untung saja tidak jatuh" ucap Liam yang tentu saja sedikit shock dengan Mommy-nya, Carissa.

"Ups! I'm sorry, honey. Mom terlalu bersemangat karena berjumpa kembali dengan Laurent!" Balas Carissa dengan nada kegirangan miliknya.

"M-mom?" ujar Laurent yang masih saja tidak mengerti.

Kedua ibu dan anak itu terkekeh menatap kearahnya.