|CHAPTER - 19|

1.9K 132 1
                                    

|-Happy Reading-|

LAURENT membuang nafasnya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LAURENT membuang nafasnya pelan. Ternyata Liam tak bercanda. Pria itu benar-benar mengajakinya untuk bermalam di penthouse miliknya.

"Katakan sekarang jika kau bercanda" Laurent menatap Liam penuh harap, agar pria itu berubah pikiran.

"Sayang sekali, tapi aku bersungguh-sungguh" Laurent membuang nafasnya kasar.

Sementara Liam hanya tersenyum manis melihat Laurent yang seperti itu.

"Ayo, masuk" ajak Liam kepada Laurent yang di turuti ogah-ogahan oleh wanita cantik itu.

Laurent langsung mendudukkan dirinya di sofa hitam dengan malas, sembari melihat ke sekeliling ruangan yang bernuansa abu itu.

"Bukankah kau bilang memiliki urusan dan aku akan di antar oleh Jack?" tanya Laurent, frustasi. Yang langsung di balas dengan gelengan Liam.

"Tidak jadi, urusanku di cancel"

"Bagaimana bisa begitu?"

"Tentu bisa,"

"Aku hanya ingin berduaan denganmu, Sweatheart"

"Liam.." Laurent memberikannya peringatan agar pria itu tidak berubah menyebalkan.

"Ya, sayang?"

"Ck, aku mau kembali ke penthouse ku sendiri"

"Besok saja"

"Sekarang.."

Liam menarik nafas pelan, kemudian ikut duduk di samping Laurent dan menariknya untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Apa kau sedang hamil?"

"Bugh"

"Kau gila?" Liam terkekeh geli melihat reaksi Laurent. Sangat menggemaskan.

"Ah iya, kita belum membuatnya bagaimana bisa kau hamil"

"Dasar gila!!!" Laurent langsung menjauh dari Liam dan menyilangkan tangannya di depan tubuhnya sendiri.

"Jangan berani berbuat macam-macam denganku"

"Ah, bagaimana ya.. aku sangat sulit menahannya jika kau ada di sekitarku"

"Maka dari itu, pulangkan aku!"

Liam terkekeh, "Tidak bisa, sayang. Kau sudah terlanjur masuk ke perangkap harimau,"

"Jadi bagaimana jika kita bermain, hm"

"Mungkin saja bisa membuahkan hasil"

"LIAM! Jangan begitu.. aku takut" Laurent menatap Liam dengan takut-takut, wajahnya seperti ingin menangis namun ia masih bisa menahannya.

"Kenapa harus takut? Apa karena ini pertama kalinya untukmu?"

"Lagi pula sebelum memasuki penthouse ku, apa kau tidak berpikir kita akan melakukan apa, hm"

HE IS THE PLAYER! [DIXONSERIES#2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang