|CHAPTER - 46|

1.6K 128 70
                                    


-|Happy Reading|-

Sudah terhitung seminggu waktu berlalu, bahkan Laurent juga sudah keluar dari perawatan di rumah sakit, pria itu sama sekali tidak pernah lagi untuk menampakkan batang hidungnya.

Mereka tidak lagi bertemu setelah kejadian waktu itu.

Ntahlah Liam menghilang dari bumi atau hanya menghilang dari pandangannya.

Yang jelas, setelah dia kembali muncul lagi, perasaan Laurent menjadi sangat campur aduk.

Perasaannya aneh, namun ia berusaha untuk terus mengabaikannya beberapa hari ini.

"Hei, apa kau benar-benar yakin akan pergi ke Swiss?" tanya Dena yang sudah ke berapa kalinya.

"Tentu saja" balas Laurent sembari mengecek barang-barang yang akan di bawa olehnya.

"Kenapa kau tidak tinggal lebih lama disini?"

Laurent menggeleng dengan senyuman. "Aku memang ingin menghabiskan waktu sendirian, sudah kukatakan jika aku memang akan berkeliling dunia mengunjungi negara kesukaan ku bukan?"

Dena menghela nafas pelan, kemudian mengangguk mengerti."Pasti aku akan merindukanmu," ujar Dena sembari memeluknya.

"Me too,"

"Pesawat mu berangkat pukul berapa?" tanyanya.

"6 sore, kenapa?"

Dena menggelengkan kepalanya, "Alex pasti akan bertanya kepadaku, jadi aku hanya ingin memastikan darimu saja,"

"Ck, kau ini"

"Berhentilah menjodohkan ku dengannya," balas Laurent dengan nada tak minat.

"Benarkah? Aku tidak percaya" balas Dena sembari meledeknya.

"Terserah kau saja, aku sangat sibuk hingga tidak sempat menaruh perhatian kepada seorang pria"

Dena menghela nafas pelan. "Kau itu harus move on dari pria masa lalu itu, ayolah, buka hati untuk pria lain! Banyak sekali yang menaruh hati padamu" ucap Dena sembari memainkan kedua alisnya.

Laurent memutar bola matanya jengah. "Aku tidak berminat"

"Ayolah, coba sekali saja berkencan dengan Alex! Bagaimana?"

"Sepertinya dia pria yang baik, apa salahnya untuk mencoba–"

Tin! Tin!

Bunyi klakson mobil, menandakan taksi yang dipesannya sudah tiba.

"Taksi ku sudah tiba, Aku akan pergi, tetapi kau malah menyuruhku untuk berkencan dengannya?" Laurent mulai menyeret kopernya untuk pergi keluar.

Dena menggaruk tengkuknya, lalu terkekeh geli. "Aku hanya bercanda"

"Lagi pula kau akan ke Swiss, bagaimana dia bisa menemuimu lagi, hhh"

"Aku hanya sedikit kasihan dengannya,"

Laurent menatap kearah Dena dengan senyuman jenaka."Kalau begitu kenapa tidak kau saja yang berkencan dengannya,"

HE IS THE PLAYER! [DIXONSERIES#2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang