|CHAPTER - 10|

4.8K 296 19
                                    


Hai guys.....
Aku kembali lagi di lapak cerita ini.

Setelah pertimbangan yang berat mengenai cerita ini yang ga aku lanjutin, pasti nge buat kalian kecewa.

Jadinya aku memutuskan untuk tetap ngelanjutin cerita ini🥳

Aku ngelakuin ini biar kalian pada ga kecewa sama aku.

Maaf ya guys kalo Author plin plan banget :(

Dan semoga suka ya sama ceritanya.

Mengenai cerita aku di lapak sebelah jangan lupa di baca juga ya guys❣️

Mengenai cerita aku di lapak sebelah jangan lupa di baca juga ya guys❣️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|–Happy reading–|

SETELAH perdebatan itu, Zee datang dengan seorang MUA (Make Up Artist) disampingnya.

"Maaf jika membuatmu menunggu, Laurent. Ada beberapa kendala saat dia ingin menuju kemari" jelas Zee sambil menyuruh seorang MUA itu langsung merias wajah cantik Laurent.

"Ya, tidak apa" ucap Laurent sambil menghela nafasnya pelan.

"Apa terjadi sesuatu yang membuatmu tidak nyaman?" tanya Zee karena melihat raut wajah Laurent yang sulit untuk diartikan tersebut.

"Tidak, aku baik-baik saja" ucap Laurent sambil tersenyum paksa.

"Syukurlah, karena Mr. Rexford menyuruhku untuk membuatmu merasa nyaman disini" ucap Zee yang membuat Laurent menaikkan kedua alisnya.

"Maksudmu?"

"Ya, dia ingin jika kau merasa nyaman saat berada disini, itulah hal yang wajib aku laksanakan selain menemanimu" ucap Zee sambil mengingat-ingat apa yang dikatakan atasannya itu.

Deg..

"Kenapa.. Jantungku berdebar saat mendengar ucapan Zee barusan" ucap Laurent sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Permisi Nona, mohon kepala anda untuk tidak bergerak" ucap Rena, si Make Up Artist itu.

"Ah! Maaf" ucap Laurent sambil tersenyum kikuk salah tingkah. Bagaimana bisa ia tidak mengingat jika dia sedang di rias saat ini.

Shit! Kenapa aku jadi memikirkannya? Batin Laurent

"Baiklah, sudah selesai" ucap Rena sambil menatap Laurent dari pantulan cermin. Sama hal nya dengan Laurent.

"Sangat cantik, bahkan sebelum dirias pun aku tak bisa berhenti terpana dengan kecantikan yang dimilikimu" puji Rena sambil menatap Laurent dengan pandangan kagum.

"Kau terlalu memujiku, Rena" ucap Laurent sambil menatap dirinya dari arah cermin.

***
"Bagaimana menurutmu?" ucap Laurent sambil berjalan keluar dari ruang ganti.

HE IS THE PLAYER! [DIXONSERIES#2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang