|CHAPTER - 05|

8K 415 17
                                    

–|Happy reading|–

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

–|Happy reading|–

KEDUA MATA Laurent secara perlahan terbuka walaupun awalnya sedikit menyipit karena merasakan pusing dan sedikit memburam.

"Hm.." lenguhnya sambil memegangi kepalanya yang teramat pusing.

"Sudah bangun, sweatheart?" ucap sebuah suara yang membuat Laurent mengalihkan pandangan kearah sana.

"Cih! Kenapa dia lagi?" batin Laurent didalam hati.

Laurent memilih melemparkan pandangan kearah lain daripada harus menatap wajah pria yang sangat menyebalkan itu.

"Kau pingsan selama 2 jam" ucap Liam sambil melirik kearah jam rolex miliknya, dan berjalan kearah ranjang Laurent.

Ia meraih satu gelas air putih, dan menyodorkannya kearah Laurent yang sedang duduk bersadar diatas ranjang.

"Minumlah" ucap Liam.

Laurent mau tidak mau akhirnya mengambil air minum itu, dan langsung meneguknya hingga tandas. Ia lalu menaruh kembali minuman itu, dan menoleh kearah tempat dirinya berada saat ini.

Ruang kesehatan, tempat yang masih berada didalam V Entertainment.

Syukurlah jika bukan rumah sakit. Karena ia sangatlah tidak suka akan tempat itu.

"Dimana Dena? Kenapa ia malah meninggalkanku berduaan dengan pria cabul ini didalam ruangan?" batin Laurent dengan sedikit gelisah, sambil menatap kearah pintu ruangan bernuansa putih, berharap jika Dena menghampirinya saat ini. Pandangan itu tak luput dari penglihatan Liam yang sedari tadi melihat gerak-geriknya.

"Kau mencari Managermu?" ucap Liam, yang tidak mendapat sebuah jawaban apapun dari Laurent.

"Dia sedang mengurus kontrak kerja milikmu, bersama dengan Jack" lanjutnya yang membuat Laurent seketika itu juga mendadak menjadi lemas kembali.

Oh ayolah, siapa yang tidak bertambah lemas jika mendengar kabar buruk yang mulai saat ini membuatnya sangat membenci kenyataan itu.

"Kenapa kau terlihat bertambah lemas? Apa seburuk itukah menjalin kerja sama denganku?" ucap Liam dengan sedikit bercanda.

Laurent memutar bola matanya dengan malas, lalu ia memutuskan untuk bangkit dari duduknya dan Liam dengan sigap memegangi tangannya, namun langsung di tepis oleh Laurent.

"Tidak perlu memegangiku. Aku bisa sendiri" ucap Laurent yang membuat Liam menyunggingkan senyum miringnya.

"Kau yakin?" ucap Liam, yang sengaja menggodanya agar Laurent tetap melanjutkan obrolan dengannya.

HE IS THE PLAYER! [DIXONSERIES#2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang