HE IS THE PLAYER! [DIXONSERIES#2]

|CHAPTER - 09|

–|Happy reading|–

MOBIL mewah berwarna hitam pekat itu berhenti tepat didepan sebuah gedung pencakar langit yang sangat megah itu.

"Sudah sampai" ucap Liam sambil membuka seatbelt nya.

Laurent menatap kearah luar kaca mobil, Damn! Kenapa diluar banyak sekali wartawan? Hell, sudah pasti ini adalah kerjaannya.

"Kau memanggil wartawan?" ucap Laurent dengan nada penuh penekanan sambil menatap Liam yang hendak membuka pintu mobil dengan tatapan tajam dan penuh selidik.

"Seperti yang kau lihat, Sweatheart" ucap Liam dengan santai sambil membuka pintu mobilnya namun lengan tangannya langsung ditarik oleh Laurent.

"Kau gila? Untuk apa memanggil mereka?" ucap Laurent masih dengan memegang sambil sedikit mencengkram lengan jas milik Liam.

"Untuk memperkenalkan mu sebagai kekasihku" ucap Liam dengan santai sambil menatap Laurent dengan senyuman menggoda miliknya.

"Aku bukan kekasihmu!" ucap Laurent sambil tambah mencengkram lengan tangan kekar yang dibaluti jas hitam itu.

"Hm bukan? Jadi kenapa kau sepertinya nyaman sekali jika memegang ku? Ingin di gandeng?" ucap Liam yang membuat Laurent melihat turun kearah tangan kirinya.

Damn it! Sial, kenapa aku bisa memegang nya.

Laurent langsung saja melepaskan tangannya dan menolak tubuh Liam untuk pergi menjauh darinya. Padahal, dirinya sendirilah yang awalnya menarik Liam, dasar Laurent.

"Terlalu nyaman untuk disentuh hingga membuatmu tak Sadar, hm?" ucap Liam dengan senyuman miring miliknya.

"Dasar sinting!" umpat Laurent lalu ia membuang tatapannya kearah luar jendela dimana para wartawan sedang mengerumuni mobil Liam, namun sudah ditahan oleh beberapa orang security.

"Ayo, tidak perlu memasang muka takut begitu. Bukankah kau sudah biasa menghadapinya?" ucap Liam sambil menyentuh tangan Laurent yang terletak di atas pahanya.

Laurent yang mendapati skinship langsung dari Liam tanpa sadar menoleh kearah pria itu.

"Lagi pula ada aku yang selalu berada di samping mu" ucap Liam sambil mengedipkan matanya dengan genit hingga membuat Laurent langsung menepis tangan Liam dan memutar bola matanya dengan jengah.

"Jangan asal menyentuhku" ucap Laurent.

"Padahal kau menyukainya, bukan?" ucap Liam sambil menyunggingkan senyumannya yang ntah keberapa kalinya.

"Siapa bilang? Aku malah merasa risih" ucap Laurent yang sebenarnya bohong.

"Hm, risih... Baiklah, aku tidak akan asal menyentuhmu, tapi jika kau mau, aku akan sangat bersedia, Sweatheart" ucap Liam.