» pomh.21 - sebelum sekarang

346 57 6
                                    

lemesin readers!
⚠ bahasa absurd, umpatan, typo, bijak dalam menyikapi ya

---

halaman kedua puluh satu, sebelum sekarang.

—flashback on,

" AL, VINE!" Javier menghentakkan kakinya kesal, pasalnya ia tertinggal jauh dari sang kakak juga sahabatnya.

" Tungguin ish!" Gerutunya sebal " Lambat." Rasanya Javier ingin menceburkan kakak kembarnya ini ke kolam ikan baru milik mima mereka.

" Kalian berdua jalannya cepet banget sih!" Sharen yang tengah dirangkul oleh Jervine diam saja, ia tak menghiraukan Javier yang terus menggerutu di sampingnya.

" Lo bawa bekal ngga Al?" Sharen menganggukkan kepalanya, kemudian mengangkat tote bag kecil yang dibawakan ole mami.

" Buat kita berdua." Katanya.

" Gue engga?" Tunjuk Javier pada dirinya sendiri " Ngga, lo kan udah dibawain sama mima kan?" Javier kembali menggerutu.

Hingga sampailah ketiga anak ini di depan kelas mereka.

" Hari ini jadwal gue duduk sama Ale, lo disana." Tanpa permisi Javier langsung menyeret tas Sharen untuk duduk dengannya " Pelan - pelan ish anjir!"

Cewek itu mengerucutkan bibirnya " Habisnya lo lengket banget sama Jervine." Ujarnya malas.

Jervine pun memutuskan untuk duduk bersama Bian disamping meja mereka. Memang tak bisa untuk jauh - jauh.

Posisi duduknya, Bian | Jervine - Sharen | Javier.

" Al, minjem pulpen dong!" Tentu saja dengan senang hati Sharen meminjamkan pulpennya pada Jervine.

" Lo kenapa sih kalau sama Vine bisa baik banget? Apa - apa pasti dibagi dua, sedangkan gue? Gue lho Al yang ngehibur lo waktu tuh si bangsat satu itu bikin lo nangis aja lo lupain? Lo ga ing—hmphh."

Sharen membekap mulut Javier yang kelewat cerewet, " Diem coba Vi. Sekaliii aja lo ga bikin telinga gue panas." Kemudian melepaskan bekapannya.

Javier mendengus " Iya - iya,"

Sharen terkekeh " Kenapa lo?" Kemudian cewek itu tersenyum " Makasihh Vier udah mau hibur guee." Kemudian ia menarik Javier ke dalam pelukannya dengan beringas.

Javier yang dipeluk secara tiba - tiba seperti itu pun tersenyum dan membalas pelukan Sharen " Sama - sama."

Jervine yang menatap aksi keduanya pun melotot, " Ngapain lo berdua?"

Javier memeletkan lidahnya mengejek.

---

" Lo ngga belajar?" Tanya Sharen pada Jervine yang sudah siap dengan penampilannya. Sementara ia tengah duduk berhadapan dengan Javier mengerjakan soal latihan UN tingkat SMP.

Jervine menggeleng, " Kan Vier ada, tinggal nyontek aja." Javier yang namanya disebut pun hanya mendengus pasrah.

" Mau kemana?" Javier ikut menoleh pada Jervine, sementara itu yang ditanya hanya cengengesan " Punya pacar ya kencan dongg." Sombongnya.

" Dih sombong banget," Gerutu Sharen sebal " Cie cemburu lo?"

" Iya," Lirihnya.

" MIMA VINE PINJEM MATICNYA YA!" Kemudian ia langsung kabur begitu saja.

" NGGAK! BELAJAR KAMU!"

𝗣𝗥𝗢𝗢𝗙 𝗢𝗙 𝗠𝗬 𝗛𝗘𝗔𝗥𝗧𝗕𝗘𝗔𝗧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang