lemesin readers!
⚠ bahasa absur, umpatan, typo, bijak dalam menyikapi yasebelum itu, makasih buat 1k readersnyaa 🎉 komen yang banyakkk! nanti double, yang siders mending ikut komen deh :< biar keliatan
/ngartis
---
lembar keenam belas, sorry.
" Ashh,"
" Mampus." Jervine melayangkan tatapan tajamnya pada Javier yang duduk di depannya.
" Kalau gue jadi lo ya Sha, gue tambah dah tuh biru - birunya." Kemudian Javier seperti mengajari Sharen bagaimana caranya memukul orang.
" Biar tuhan aja yang nambah." Kemudian suasananya berubah jadi hening " Hoho hoho, dibales tuhan nanti lo Vine."
Jervine tak menghiraukan ucapan Javier " Sha,"
" Vi, mau makan apa?" Tanya Sharen seraya membereskan isi kotak P3Knya.
Javier yang ditawari malah merasa canggung, " O-oh, terserah lo aja Sha."
Jervine memilih untuk diam. Sharen sedang tak ingin berbicara dengannya, kalau ngobrol dengan Javier percumah, yang ada mereka malah adu urat.
Tok tok tok!
Jervine pun berdiri untuk membukakan pintu.
Ceklek
" Ngapain lo kesini?" Helvin mengangkat bahunya acuh " Gada urusannya sama lo," Kemudian cowok itu menabrak bahu Jervine dan masuk ke dalam tanpa permisi.
" Sayang." Javier mengangkat sebelah alisnya " Lo manggil gue?"
" Emang lo mau sama gue?" Javier bergidik ngeri " Sinting."
" Gue nyamperin Sharen," Kemudian cowok itu beralih pada Sharen yang tengah memasak di dapur.
" Kapan jadian?" Tanya Javier pada Jervine yang baru saja datang " Ga salah lo nanya sama gue?" Kemudian cowok itu melenggang masuk ke dalam kamar.
" Emang udah fiks! Disini gue paling waras." Gerutu Javier.
---
" Kita official kan?"
" Ga."
" Kan tadi lo nerima gue jadi pacar lo."
" Yaudahlah kita pacaran aja." Rendy mendengus " Ikhlas ga nih?"
" Ya," Acha terdiam sebentar " Antara ikhlas sama ngga. Lagian lo ga romantis banget sih! Masa nembak gue di UKS! Emang gue lagi pingsan apa." Rendy terkekeh kemudian mengusak pucuk kepala Acha.
" Ya paling nembak doang sih, besok gue ngelamar lo baru di tempat romantis. Lo mau dimana?"
" Di bulan."
Rendy mencebik " Ga sekalian lo bilang di patung pancoran?"
" Jangan dong, itu mah buat tempat Dana nembak Rere ntar." Acha mengerucutkan bibirnya.
" PLEASE LAH LO PADA KALAU MAU PACARAN GAUSAH NGAJAK - NGAJAK GUE!" Keduanya melirik sinis pada Maira yang sudah menggerutu sebal, sementara Dara yang duduk disampingnya hanya bisa merotasikan kedua bola matanya dengan malas.
" Lagian yang nyuruh lo ikut siapa sih? Perasaan gue cuma ngajakin Dara." Ujar Acha.
" Ren, ayo! Yang lain udah pada nungguin nih, pacaran aja lo berdua."
" Tuh balikan aja lo sama Jemi, kasian gada pacar jadi rajin ngumpul terus." Mata Jemi mendelik ke arah Rendy, apa - apaan.
" Udah sana balikan." Kompor Dara " Lagian kalau masih sayang juga apa salahnya balikan sih." Tambah Acha semakin membuat pipi Maira merona.
Sementara pandangan cewek itu tak sengaja bertubrukan dengan Jemi, memang sialan, jadi menambah kadar salting saja.
" Yaudah, Jem. Ayo balikan!"
Keempat orang disana hanya bisa melongo mendengar kata - kata Maira barusan. Frontal sekali sist!
" Lo becanda?" Tanya Dara menyenggol lengannya.
" Ngga lah, kan gue yang mutusin, yaudah gue juga yang ngajak balikan." Tutur Maira menjelaskan, pandangan cewek itu terkunci pada kedua mata Jemi.
Jemi tersenyum, " Tapi hubungan ga segampang itu dimainin Ra." Maira terdiam.
" Lo ga pernah ngitungin mantan lo ada berapa Jem? Sampe bilang gitu segala, gengsi mah gengsi aja. Malu sama baby boo lo yang tiap malem ngaceng." Celetuk Rendy.
---
" Sejak kapan?"
" 250 poin, ayo poin lo tinggal 50."
" Gue serius Sha,"
" Rules ketiga, dilarang mencampuri urusan masing - masing." Jervine merotasikan bola matanya " Kita udah lama buang rules itu kan?"
Sharen mendengus " Lo kenapa sih?"
" Al,"
" Vine, gue sama Helvin ada apa - apa." Jervine terdiam " Tapi kan Al-"
" Gausah sok deket manggil gue Al lagi, kita sekarang bukan apa - apa."
" Kata siapa!?" Sharen sempat terlonjak kaget saat suara Jervine sedikit meninggi " Lo ngga inget?"
" Dan gue mutusin buat akhirin aja hubungan ini." chapter 14 - where i am?
" Lagipula juga, kata - kata lo waktu itu ada benernya. Yang dijodohin belum tentu jodoh kan?"
Sharen mengulangi kata - kata Jervine padanya waktu itu.
" Gue lagi emosi, maaf Sha, gue ga serius." Tangan Jervine tergerak untuk meraih tangan Sharen, kemudian diremasnya pelan.
Dan adegan cheesy cheesy cringe mellow pun terjadi ..
" Tapi hubungan ga segampang itu dimainin, Vine." Jemi part 2.
" Kesempatan kedua?" Sharen melepaskan genggaman Jervine di tangannya " Lo gausah sok tersakiti, disini yang sakit hati tuh gue. Lagian kesempatan itu ga kaya kancutnya Rere yang sepuluh ribu tiga. Sekali lo minta maaf, dan dengan baik hatinya gue maafin lo, baikin lo lagi, dan ngasih lo kesempatan, lagi."
---
" Kita makan disini gapapa kan?" Cewek itu memandang sekeliling dengan senyum sumringah " Gapapa kok! Lagian rame, asik pula." Ia menganggukkan kepalanya senang.
" Yaudah kamu tunggu sini, biar aku pesenin dulu satenya." Rere mengacungkan jempolnya.
Asik udah punya pacar, besok pamer ah.
Cewek itu terkikik geli seperti kuntilanak, memang dasarnya gila.
---
to be continued.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗣𝗥𝗢𝗢𝗙 𝗢𝗙 𝗠𝗬 𝗛𝗘𝗔𝗥𝗧𝗕𝗘𝗔𝗧
RomanceSemua yang terjadi pasti punya alasan, begitu juga rasa benci Sharen pada Jervine. 𝗣𝗥𝗢𝗢𝗙 𝗢𝗙 𝗠𝗬 𝗛𝗘𝗔𝗥𝗧𝗕𝗘𝗔𝗧 ⚠️ my first, harsh word, some 18+ Jenyeon ft. 00L romcom - drama - teen adult start. 12:05 '21 / fini...