» pomh.22 - hampa

388 58 7
                                    

lemesin readers!
⚠ bahasa absurd, umpatan, typo, bijak dalam menyikapi ya

---

halaman kedua puluh dua, hampa.

" Helvin pindah ke sekolah Ale aja gimana?" Sharen yang mendengarnya pun lantas tersedak.

" Hah?"

" Biar kamu ada yang jagain juga maksudnya." Jelas Ilene, seraya mencicipi kue coklatnya.

" Jangan ah, kasian nanti temen - temen El yang ada di sekolahnya, nanti kalau mer—"

" El gapapa kok," Sharen lantas melotot ke arah abangnya " Kok gitu sih!?"

" Ya gapapa dong? Denger - denger cewek di sekolah lo cantik - cantik." Kata Helvin genit seraya menaik turunkun alisnya.

" Ok, jadi besok mami urus surat pindahnya Helvin." Sharen tentu saja hendak protes " Kamu ngga usah protes." Potong Ilene saat mulut Sharen sudah terbuka, siap untuk protes.

Kemudian mereka selesai dengan sarapannya, " Aku berangkat dulu, ayo!" Ujarnya menepuk bahu Helvin yang tengah menenggak susunya.

" Apaan?"

" Ya anterin lah! Jangan bilang kalau lo lupa mau bantuin gue?" Helvin mengangguk " Ayo!" Ilene menatap kedua anaknya dengan bingung.

" Kita berangkat dulu mi!" Setelah menyalami Ilene, mereka langsung melenggang pergi dengan Sharen di bonceng oleh Helvin.

---

" Jangan nakal di sekolah." Helvin menepuk kepala Sharen, sedangkan yang ditepuk kepalanya hanya merotasikan bola mata dengan malas.

" Lo kira gue apaan?"

" Monyet? ADUHH BECANDA SAYANG." Helvin meraba pinggangnya yang baru saja dicubit oleh Sharen.

" Galak banget sih lo?" Gerutunya seraya mengelus bekas cubitan Sharen.

" Diem deh." Kemudian Sharen pun berjalan menjauh meninggalkan Helvin yang menatap punggungnya.

" Take care, dek." Cowok itu tersenyum sebelum menutup kaca helmnya dan berlalu begitu saja. Meninggalkan dua cowok yang tengah asik mangkal di depan pos satpam.

" Pacarnya Sharen?" Mendengar pertanyaan Hekal, Rendy hanya mengangkat bahunya acuh. Cowok itu tengah sibuk dengan kacangnya.

" Lo sibuk banget makan njir!" Kemudian ia merebut paksa bungkut kacang tersebut dari atas paha Rendy, membuat pemiliknya mendengus malas.

" Kal,"

" Hm?" Kini giliran ia yang sibuk mengupas kacang " Somi tuh."

" Anjing!" Umpatnya saat jarinya ikut tergigit, tentu saja langsung mencuri atensi dari beberapa anak yang tengah melintas. Terutama Somi.

" Ngagetin banget sih lo anjir! Lagian kenapa kalau ad—"

" Hay."

Sialan!

Hekal langsung menoleh dan mendapati Somi tengah tersenyum kepada mereka, MEUNI GEULIS PISAN EUY!

" O-oh hay juga." Hekal langsung tersenyum konyol, lantas berdiri dan menggandeng tangan Somi " Gue duluan!" Membawanya kabur begitu saja membuat Rendy merotasikan bola matanya malas.

𝗣𝗥𝗢𝗢𝗙 𝗢𝗙 𝗠𝗬 𝗛𝗘𝗔𝗥𝗧𝗕𝗘𝗔𝗧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang