» pomh.20 - story between us

345 52 0
                                    

lemesin readers!
⚠ bahasa absurd, umpatan, typo, bijak dalam menyikapi ya

---

lembar kedua puluh, story between us.

" Kenapa pulang?" Helvin berdecih " Ini rumah papa gue kalau lo lupa." Kemudian cowok itu melenggang pergi sebelum Seyan mencekal pergelangan tangannya.

" Gue ga suka ya sama sikap lo, bang."

Helvin menghempaskan cekalan Seyan, kemudian mengerutkan dahinya " Gada yang nyuruh lo buat suka kan? Lagian anak pe-"

" HELVIN!"

Teriakan dari belakang punggungnya membuat cowok dengan tatapan tajam itu terlonjak kaget.

" Kamu gaboleh ngomong kasar begitu sama Seyan!" Helvin merotasikan bola matanya " Bukan mama yang bikin mulut Helvin, jadi terserah dong Helvin mau ngomong apa?"

" Kamu udah berani ngejawab ya? Siapa yang nga-"

" GADA YANG NGAJARIN!" Gertaknya tanpa sadar " Kenapa sih ma? Aku gaboleh ikut Kak Acha aja? Perasaan kita ngga ada hubungan apa - apa, ibu-anak aja kayaknya ga mungkin. Dan emang ga mungkin. Lagian papa juga pergi - pergian terus, sementara aku diperbudak sama kalian berdua." Dadanya bergemuruh.

" Iya, mama emang nikah sama papa Helvin. Tapi mama gapernah sayang sama Helvin. Helvin capek ma, jadi mama diem aja." Kemudian cowok itu naik menuju kamarnya untuk berbenah baju, ia hendak mengungsi atau mungkin kalau nyaman ya pindah ke rumah maminya.

" Mau kemana kamu?" Tanya Sonya begitu mendapati penampilan Helvin yang sudah berganti dan menenteng tas ransel yang kelihatan penuh.

" Pulang, ke rumah mami."

---

" Kamu ga pulang juga?"

Sharen menatap maminya yang tengah sibuk mengaduk adonan kue, " Mami ngusir aku?" Ilene terkekeh " Engga sayang, mami cuma nanya. Lagian Jervine ngga nyariin emang?"

Sharen mengangkat bahunya " Gatau, dan bodoamat." Mendengar jawaban putrinya, Ilene mengalihkan pandangan.

" Berantem?" Sharen menganggukkan kepalanya " Ya gitu,"

Ilene menghela nafasnya " Udah diomongin?"

" Males, udah sih biarin aja. Lagian tadi aku udah bilang sama Vier buat nginep." Ilene menganggukkan kepalanya.

" Oh ya, kok bisa sih aku punya abang kaya Helvin?"

Ilene menautkan alisnya bingung, " Maksud kamu?"

" Ya gitu, lagian siapa yang ga kaget coba tiba - tiba ada yang ngaku jadi abang Al. Mana waktu ngaku mukanya lempeng banget lagi, kayak gapunya dosa." Ilene terkekeh " Dia ikut papi."

Gerakan tangan Sharen yang tengah mengaduk coklat pun terhenti, " Maksudnya?"

Ilene mengangkat bahunya " El ikut papi, kamu ikut mami. Kamu tau sendiri kan hubungan mami sama papimu gimana?" Tanpa sadar Sharen menganggukkan kepalanya pelan.

" Begitu kalian lahir, kita langsung cerai. Dan oma kekeuh mau bawa El, katanya buat pewaris tunggal Xevano. Terus, Al sama mami." Ilene tersenyum, ia mencubit pipi Sharen yang terdiam.

" Terus yang ngurus abang siapa?" Tanyanya seraya menyerahkan coklat yang telah mencair.

Ilene menuangkan coklat tersebut ke dalam adonan kuenya " Papi nikah lagi waktu El umur 4 tahun, sama Tante Sonya, mamanya Seyan."

𝗣𝗥𝗢𝗢𝗙 𝗢𝗙 𝗠𝗬 𝗛𝗘𝗔𝗥𝗧𝗕𝗘𝗔𝗧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang