Seulgi terkejut dengan ucapan laki laki yang ada di hadapannya kini. Pantas saja Siyeon tidak dapat menemukan data tentang Irene sama sekali. Ternyata memang aksesnya di halangi. Seulgi tidak menyangka bahwa identitas Irene lebih dari apa yang di bayangkan.
"Apa maksudmu? Mamaku bukan orang jahat" elak Seulgi, gadis itu belum mau percaya dengan ucapan laki laki menyebalkan ini.
"Ya sih.. dia tak jahat padamu.. hemm apa kamu tahu kenapa ayahmu mau menikah dengannya padahal ia hanya orang asing?"
Seulgi terdiam, sebenarnya ia cukup penasaran juga, papanya sudah bertahun tahun betah sendiri, namun hanya dalam beberapa bulan langsung membawa mama baru, bukan kah itu aneh?
"Papa mu itu menginginkan perusahan milik mamamu.. ya secara mama mu itu lebih kaya dari pada papamu yang hanya mendapat harta warisan haram"
Seulgi mengerenyitkan dahinya tak mengerti.
"Sudah kuduga.. kamu hanya anak polos yang nakal dan menyebalkan,lebih baik kau pulang dan tidur"
Seulgi menggeram pelan, tangannya mengepal, gadis itu tidak ingin menerima semuanya. Ini sangat berat.. ya berat untuk gadis kecil seperti Seulgi.
"Aku tidak akan pulang sampai bertemu teman temanku dan juga mamaku" ucap Seulgi lantang.
Laki laki itu tertawa dan kemudian memberikan Seulgi sesuatu. Itu sebuah jam tangan.
Seulgi teringat.. itu jam tangan yang ia berikan untuk Irene dua bulan lalu sebagai hadiah ulang tahun.
Seulgi menatap laki laki itu dengan tapan tajam.
"Apa yang kau lakukan pada mamaku?"
"Mamamu memberikan itu padaku kemarin.. ia meminta agar aku tidak menyakiti mu dan sebagai bukti ia menyuruhku memberikan nya padamu.. dan soal teman temanmu.. aku tidak bertanggung jawab"
Seulgi menggeram
Buggh
"Sialan!" Seulgi memukul laki laki itu secara tiba tiba. Laki laki itu tersungkur dan mengusap wajahnya, ia berdarah.
"DASAR ANAK HARAM!" laki laki itu berusaha memukul balik Seulgi, namun Seulgi berhasil menghindar. Perkelahian tidak terhindarkan.
"SEJAK AWAL PAPAMU INGIN MEMBUNUHMU!"
Seulgi tak peduli lagi dengan ocehan laki laki itu. Yang ia peduli kan hanya mengalahkannya dan menyelamatkan teman temannya serta Irene.
Saat laki laki itu sedikit lengah, seseorang memukulnya dari belakang dan membuatnya pingsan.
Seulgi juga terkejut dengan kedatangan orang asing itu.
"Bu Jieun?!!!" Seulgi tersentak
Bu Jieun langsung menyuruh Seulgi untuk diam.
"Sstt diam lah.. apa kau tidak apa apa?" Tanya bu Jieun.
"Aku tidak apa apa, kenapa ibu ada di sini?"
Terdengar helaan nafas berat dari bu Jieun
"Tadi aku yang bersamamu di lift.. aku curiga karna seharusnya gedung ini sangatlah terjaga, tidak ada yang boleh masuk kecuali memiliki akses.. dan aku melihat orang asing, awalnya sih aku ga peduli, tapi setelah turun dari lift aku semakin penasaran,sayang lift udah ketutup lagi jadi aku menunggu lift berikutnya Dan saat Itu lift nya malah macet" jelas ibu guru satu itu.
Seulgi tertegun mendengarnya, guru yang sangat cantik dan feminine ini ikut terlibat dengan semua hal ini.
"Ayo cepat pergi dari sini," ucap bu jieun sambil menarik lengan Seulgi. Namun tubuh gadis itu tetap diam. Bu Jieun berbalik dan menatap Seulgi yg terdiam mematung.
Tiba tiba bu Jieun memeluk tubuh gadis itu. "Aku tahu semua ini tampak mimpi bagi kamu, tapi percayalah , mama mu orang yang baik.. ya walaupun aku juga baru tahu belakangan ini.. "
Seulgi menangis saat itu. Pundaknya seolah memikul beban yang sangat berat. Lelah.. ia sangat lelah dengan semuanya. Kenapa? Kenapa harus Seulgi? Baru saja ia menikmati sebuah hidup baru dengan seseorang yang ia sayang.. tapi semuanya palsu.
"Seulgi.. Ayo.. Kita temui teman temanmu.. "
Seulgi terkejut dan menatap bu Jieun. " ibu tahu teman teman saya?"
"Ya.. tadi sore aku mengeluarkan mereka dari sini.. aku melihat seseorang membawa yerim ke sini, walaupun tubuh anak itu pingsan sih.. tapi aku mengenali anak manja itu"
Seulgi merasa malu pada bu Jieun, di pikirnya wanita itu tidak menyukai seulgi dan teman temannya.
"Terima kasih" ucap seulgi pelan
"Ini kewajiban ku sebagai guru kalian.. dan kau ini sudah malam malah keluar.. berbahaya tau.. "
Seulgi menunduk, "ayok cepat teman teman mu pasti sudah menunggu"
Seulgi mengangguk, ia dan bu Jieun segera pergi dari sana dan menuju ke arah basement, dan ternyata Wendy, Joy dan Yeri sudah ada di sana. Seulgi langsung memeluk mereka semua, rasanya sudah lama sekali mereka tidak bertemu.
"Sepertinya jika kamu pulang sekarang akan bahaya.. lebih baik kalian sementara pergi ke hotel yang cukup jauh sambil ibu jelas kan semuanya."
Mereka ber 4 mengangguk bersamaan, dan mereka ber 5 pun pergi dari sana. Saat di perjalanan Seulgi merasa melupakan sesuatu. Tapi gadis itu benar benar lupa apa itu.
***
4 jam kemudian
"Ini Seulgi sama Wendy kok ga bisa di hubungi sih?? Dasar anak anak sialan" keluh Siyeon di dalam ruang komputer sekolah. Gadis itu sendirian di sana , menunggu kabar dari Seulgi dan Wendy
Tbc___
KAMU SEDANG MEMBACA
GLEAM || SEULRENE
RandomSeulgi jatuh cinta untuk yang pertama kalinya pada seorang wanita. Dan wanita itu adalah Irene, mama barunya Seulgi Di saat cahaya lainnya mulai redup, dia hadir dengan cahayanya GxG Cerita ini merupakan fiksi atau sebatas khayalan penulis semata, t...