Irene berjalan masuk ke dalam rumah lebih dulu sedangkan Seulgi mengekorinya dari belakang. Irene berjalan terlalu cepat.
"Ren.. soal tadi-" Ucapan Seulgi terpotong oleh Irene yang tiba tiba berbalik dan menghadap Seulgi.
"Mama ga suka kamu keluar malem malem"
Barusan Irene menyebut dirinya mama? Tidak biasanya. Kini hanya ada Seulgi dan Irene saja di rumah, keadaan rumah juga masih gelap. Seulgi tidak menyalakan lampu tadi karena akan pergi keluar.
"Tapi ren, biar aku jelasin dulu.. tadi aku laper terus keluar cari makanan"
"Terus tadi siapa? Pake cium pipi segala"
"Tadi itu Dami, adik nya Yeri.. kita cuman temen kok"
Irene melangkah mendekati Seulgi hingga hembusan nafasnya dapat terdengar. Hidung mereka mulai bersentuhan. Irene tidak dapat melihat wajah Seulgi dengan jelas karena di situ cukup gelap.
Irene menyentuh pipi Seulgi.
"Aw!" Rintih gadis itu.
Irene langsung menarik tangannya kembali dan seperti orang kesetanan ia bergegas mencari saklar lampu kemudian menghidupkannya.
"Wajahmu kenapa?" Tanya Irene saat melihat wajah Seulgi yang tidak baik baik saja.
"Ah ini.."
"Siapa yang melakukannya?"
"Ini bukan urusanmu"
Irene kembali berjalan mendekati Seulgi. Dan wanita itu kembali menyentuh pipi Seulgi yang terluka itu namun dengan lebih lembut.
"Semua yang menyangkut tentang kamu itu adalah urusanku.. dan siapapun yang berani melukaimu akan berurusan denganku" ucap Irene dengan sorot matanya yang tajam seolah ada kilatan di matanya.
Seulgi cukup terkejut dengan perkatan Irene barusan. Dan tiba tiba ia teringat akan kejadian yang menimpa Jennie beberapa bulan lalu saat gadis itu bertengkar dengan Seulgi.Jennie yang telah sadar akhirnya memutuskan untuk pindah keluar negri.
"Apa jangan jangan kamu juga yang membuat Jennie menjadi seperti itu?" Tanya Seulgi.
Irene memundurkan tubuhnya dan mengehela nafasnya. Seperti ia menjawab pertanyaan Seulgi.
"Tapi bagaimana? Kapan kamu melakukannya?"
Irene kembali melihat ke arah Seulgi.
"Itu bukan urusanmu , yang penting gadis itu sudah tidak akan mengganggu hidup mu lagi. Bukankah seharusnya kamu senang?"
Wajah Seulgi memucat, seakan dia baru menyadari, wanita di hadapannya ini bukanlah sosok yang ia kenal. Maksudnya selama ini ia pikir ia sangat mengenal Irene , namun ia salah. Seulgi sama sekali tidak mengenal sosok asli wanita pujaan hatinya itu.
"Dia hanya seorang gadis , Irene. Walaupun aku membencinya "
"Aku tidak peduli, siapapun yang melukai milikku harus menghilang" ucapnya
Seulgi mendorong irene dan berlari meninggalkannya. Gadis itu langsung menuju kamarnya lalu menguncinya.
Irene benar benar di luar batas dan Seulgi baru mengetahuinya. Apa yang harus Seulgi lakukan sekarang? Pura pura tidak tahu? Tapi bagaimana jika Jennie kembali dan menuntut pertanggung jawaban pada wanita itu. Apa Seulgi sanggup untuk berpisah dengan Irene? Tentu jawabannya tidak!
Duk duk duk
Terdengar suara ketukan pintu , dan Seulgi yakin itu Irene.
"Katakan saja siapa namanya" Teriak Irene dari luar kamar.
![](https://img.wattpad.com/cover/227085930-288-k210118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GLEAM || SEULRENE
CasualeSeulgi jatuh cinta untuk yang pertama kalinya pada seorang wanita. Dan wanita itu adalah Irene, mama barunya Seulgi Di saat cahaya lainnya mulai redup, dia hadir dengan cahayanya GxG Cerita ini merupakan fiksi atau sebatas khayalan penulis semata, t...