Seulgi berlari sangat kencang di gelapnya koridor sekolah. Air matanya tak terbendung lagi. Marah, kecewa, sedih semuanya bersatu padu menjadi sebuah kesatuan yang meluap luap.
Ingin rasanya Seulgi tidak percaya dengan penjelasan Siyeon barusan. Tapi semua memiliki bukti kuat. Ah.. ingin mati saja rasanya.
Seulgi memasuki salah satu ruang kelas yang gelap. Sekolah Seulgi pintunya otomatis, pakai password ga perlu kunci lagi.
Seulgi berteriak sangat kencang, menangis sejadinya. Sudah sangat lama sejak ia benar benar menangis seperti ini. Hatinya terluka. Perasaan di khianati menusuk sampai yang terdalam.
Seandainya ia tidak jatuh hati pada Irene..
Orang itu tidak akan bertindak sejauh ini bukan? Tapi jika ia tidak bertemu Irene maka Seulgi akan hidup dengan ketidaktahuannya akan semua yang telah terjadi seumur hidupnya. Seulgi hanya akan menjadi gadis remaja biasa yang nakal dan tinggal menunggu waktu untuk mati.
Seulgi terduduk di pojok kelas dan menutup wajahnya menggunakan tangannya.
Ingin rasanya Seulgi pulang ke rumah dan tidur. Berharap semua ini hanya mimpi buruk dan omong kosong belaka. Tapi nyatanya tidak.
Sial! Semua semakin menyebalkan. Seulgi sendiri, di gelapnya malam. Ia hanya ingin kasih sayang dan pelukan hangat. Setelah mendapatkan nya.. itu hanya bertahan beberapa saat.
.
."SEULGI!" Pintu kelas di dobrak dengan sangat keras.
Wendy ternyata mengejar Seulgi. Gadis itu memeluk nya . Wendy menepuk nepuk bahu Seulgi pelan.
Sepertinya seulgi kehilangan kontrol. Ia Menangis sejadinya. Keras sekali. Rasanya satu sekolah dapat mendengar rintihan gadis malang itu. Hatinya terisak. Leher terasa tercekik. Ingin mati saja itu yang ada di benak Seulgi sekarang. Mereka diam beberapa menit di posisi itu sampai Seulgi sedikit tenang.
"Seulgi... gapapa kalo kamu mau marah.. sedih atau kecewa.. aku mengerti.. Tapi Kita ga bisa lama lama di posisi ini.. selain karena aku pegal.. tapi juga karena teman teman kita masih menunggu untuk di selamatkan." Ucap Wendy.
Seulgi mengangkat kepalanya dan menatap Wendy. Harga diri Seulgi sebagai gadis kuat sirna sudah. Kini hanya Ada Kang Seulgi si gadis cengeng dan manja.
"Seulgi... aku kenal kamu .. kamu itu keras kepala.. bar bar.. sok kuat.. pokoknya nak preman banget lah..dan kamu ga boleh nyerah sekarang..Mama kamu menunggu.. teman teman kita juga menunggu.. ayok.." Wendy membantuku berdiri.
Seulgi berdiri dan menghapus air matanya. Pandangan gadis itu berubah sekarang. Seperti tatapan beruang yang siap untuk berperang.
Seulgi dan Wendy kembali ke ruang komputer dimana Siyeon berada. Dia menunggu.
"Udah kelar nangis nangisnya?" Tanya gadis itu sambil tersenyum
"Sialan.. " Seulgi menghapus sisa air matanya dan tersenyum pada Siyeon Lalu memeluk gadis itu.
"Maaf" ucap Siyeon pelan, ia merasa bersalah telah membongkar seluruh kebenaran tentang Seulgi sampai ke akarnya.
"Dasar gadis stalker.. " ucap Seulgi pelan
Kami semua tertawa pelan bersama. Ya .. selama ini Seulgi salah.. Seulgi ga sendiri.. gadis itu punya teman teman yang selalu Ada untuknya selain Joy dan Yeri. Dasar Seulgi, kau begitu naif dan selalu menyalahkan keadaan.
"Jadi rencananya gimana?" Tanya Wendy.
Siyeon tersenyum dan menunjukan sebuah Peta.
"Pertama.. kamu dan Seulgi masuk melalui pintu belakang.. aku berhasil meretas password nya.. kalian hanya perlu memasukan angka ****** lalu.....

KAMU SEDANG MEMBACA
GLEAM || SEULRENE
AcakSeulgi jatuh cinta untuk yang pertama kalinya pada seorang wanita. Dan wanita itu adalah Irene, mama barunya Seulgi Di saat cahaya lainnya mulai redup, dia hadir dengan cahayanya GxG Cerita ini merupakan fiksi atau sebatas khayalan penulis semata, t...