Ini belum malam, namun Seulgi sudah tiba di rumah. Hari ini Seulgi sendirian di rumah, karena Irene harus pergi ke suatu tempat yang tidak Seulgi ketahui dan berjanji pulang pukul 7 malam.Ini kesempatan emas bagi seulgi untuk melakukan rencananya. Karena di rumah seulgi tidak ada asisten rumah tangga, jadi Seulgi sendirilah yang menyiapkan semuanya kecuali memasak. Ia beli tadi, sekalian pulang. Ia hanya perlu menghangatkannya saja menggunakan microwave.
Seulgi mengganti pakaiannya menjadi kaos dan celana pendek agar lebih nyaman. Gadis itu berlari menuju taman belakang dan merapikannya. Menyapu daun daun kering , ya ini melelahkan... biasanya tukang kebun panggilan yang melakukannya namun kali ini Seulgi ingin menyiapkannya sendiri.
Seulgi juga mengambil meja bundar dari kamarnya dan di letakannya di taman belakang.Di letakannya lilin di tengah meja agar suasana menjadi lebih romantis. Seulgi juga menghiasnya dengan bunga.
Ia membuat banner di sebuah kain putih yang ia beli tadi siang bersama teman temannya. Ia menggambar wajah Irene di sana dan beberapa kata. Di hiasnya juga banner itu dengan beberapa bunga, semoga saja Irene tidak alergi dengan bunga sebanyak ini.
Seulgi menggantungkan banner di antara dua pohon taman. Ia belum pernah seantusias ini .
Seulgi menyiapkan beberapa balon warna warni dan mengisinya dengan gas helium. Ia menghias taman dengan cukup meriah dan terang. Beruntung Jinyoung sang papa masih melakukan perjalanan dinas.
Semua persiapan telah selesai, tinggal menunggu Irene pulang. Sambil menunggu Irene, Seulgi mempersiapkan dirinya. Ia mandi kembang 7 rupa serta susu.
Ia memakai pakaian yang menurutnya nyaman dan simple namun juga enak di pandang, ia sedikit menunjukan abs miliknya.
......
Malam sudah tiba. Seulgi menunggu kepulangan Irene tepat di balik pintu. Sesekali gadis itu membuka korden jendela untuk melihat apakah Irene sudah pulang atau belum.
Hatinya berdegup kencang, tidak sabar akan kepulangan Irene. Bagaimana respon wanita itu nanti? Apa ia senang atau malah tidak suka? Seulgi tahu, Irene agak risih dengan sesuatu yang berlebihan. Tapi semoga saja kali ini Irene suka.
Terdengar suara mobil tiba, itu pasti Irene. Seulgi membuka pintu rumah dan langsung berlari menuju Irene. Memeluk wanita itu dan tak lupa mencium nya.
"Seulgi rindu Irene" ucap gadis itu sambil tersenyum, matanya semakin menyipit seolah hilang.
Irene tersenyum.
"Irene juga rindu Seulgi.. " Irene mencubit gemas hidung Seulgi.
Seulgi beralih menjadi berada di belakang tubuh Irene dan memasangkan sebuah kain berwarna merah menjadi penutup mata.
"Ada apa ini?" Tanya Irene heran dengan matanya yang sudah tertutup oleh kain .
"Aku memiliki sesuatu untukmu" Seulgi menuntun Irene menuju taman belakang. Tangan Irene berpegang erat pada lengan Seulgi. Menaruh semua rasa percayanya pada gadis itu.
"Aduh!" Tak sengaja kaki Seulgi tersandung sofa yang ada di ruang tamu.
"Kamu kenapa? " tanya Irene khawatir, ia menoleh kanan dan kiri sebab ia tak melihat apapun kecuali gelap.
"Seulgi tidak apa apa. Ayok lanjut" Seulgi kembali menuntun Irene yang masih kebingungan. Melewati ruangan yang gelap sambil menuntun seseorang itu sulit. Tapi Seulgi tak berniat menyalakan lampu, karena ia khawatir Irene dapat mengintip karena cahaya.
"Apa masih jauh?" Tanya Irene
"Engga.. sebentar lagi sampai kok" ucap Seulgi tenang, hingga akhirnya mereka sampai di taman belakang. Kini Seulgi berdiri di belakang Irene dan bersiap membukakan penutup mata Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLEAM || SEULRENE
AléatoireSeulgi jatuh cinta untuk yang pertama kalinya pada seorang wanita. Dan wanita itu adalah Irene, mama barunya Seulgi Di saat cahaya lainnya mulai redup, dia hadir dengan cahayanya GxG Cerita ini merupakan fiksi atau sebatas khayalan penulis semata, t...