3. She said, i'm hers.

5.6K 741 43
                                    



Dan terjadi lagi hari ini, Seulgi kembali ke ruang BK. Dan sudah pasti alasannya adalah karena Jennie. Dan sesuai ucapan Bu Jieun dua hari yang lalu, maka hari ini orang tua Seulgi di panggil untuk di beri surat peringatan. Bukan tanpa alasan sekolah memanggil Seulgi, menurut cctv di mall kemaren orang yang memiliki masalah dengan Jennie terakhir kali adalah Seulgi. Dan sekarang gadis itu adalah tersangka utama.

Di saat anak anak yang lainnya sudah memulai jam pelajaran di kelas, Seulgi berada di ruang BK, duduk santai di sofa menunggu ayahnya datang membela dirinya. Ia yakin, laki laki yang ia sebut papa akan datang menyelamatkannya. Namun dalam waktu 15 sang papa tak dapat di hubungi. Panggilan selalu di alihkan. Ada apa dengan papanya? Padahal baru tadi laki laki itu mengantarnya.

Bu Jieun semakin mendesak Seulgi untuk memberinya nomor yang lain. Nafasnya sangat berat, apa dia harus menghubungi Bibi Jung? Tapi wanita paruh baya itu , kini sedang berada di luar kota untuk mengurus putranya.
Meminta tolong Joy? Mama papanya sedang berbulan madu lagi di Bali, Yeri? Seulgi tidak terlalu akrab dengan orang tua Yeri, tidak mungkin meminta bantuannya.

Satu satunya orang dewasa yang ia kenal lainnya hanya Irene, apa Seulgi harus menghubunginya agar bisa keluar dari masalah ini? Ah tidak perlu, Irene bukan siapa siapa Seulgi kecuali istri baru papanya. Tapi siapa lagi yang harus Seulgi hubungi? Tidak mungkin ia menarik tukang cilok langganannya di luar sekolah hanya untuk mengaku sebagai pamannya. Terlalu kentara bohongnya, kan Bu Jieun juga sering beli cilok di depan sekolah.Seulgi tak punya pilihan lain, ia memberitahu Bu Jieun nomor rumahnya, dan Seulgi yakin Irene ada di rumah.

Setelah memberi nomor rumah, sepertinya seseorang mengangkatnya di sebrang sana. Obrolan berisi panggilan orang tua itu tak berlangsung lama.

"Mama kamu bakal dateng.." ucap Bu Jieun lalu kembali duduk di kursinya.

Seulgi menghela nafasnya panjang, ia tak menyangka mesti memanggil Irene di saat seperti ini, wanita itu pasti akan mengadu pada sang suami atas kelakuan di luar batas putrinya. Tapi bukan salahnya jika Jennie ada di rumah sakit sekarang, kemarin saat pulang dari Mall, Jennie tampak baik baik saja. Hanya ada beberapa lecet sedikit. Gadis sialan itu pantas mendapatkannya!

Tak sampai 15 menit, Irene tiba di sekolah. Ia masuk ke ruang BK dengan tenang dan langsung berlutut di hadapan Seulgi untuk mensejajarkan tingginya. Ia mengelus wajah putri tirinya itu dengan lembut. Tentu Seulgi terkejut dengan sikap Irene ini , tiba tiba memegang wajahnya yang juga terluka karna perkelahian kemarin.

"Apa luka nya masih sakit?" Tanya Irene , wanita itu menatap Seulgi dengan pandangan khawatir. Aneh, seharusnya perlakuan ini Irene lakukan kemarin saat di rumah. Kenapa ia lakukan di sekolah? Mau berpura pura menjadi ibu yang baik?

Seulgi menepis tangan Irene yang lembut. Ia bangkit berdiri dari posisi sebelumnya. "Kau tak perlu pura pura baik di depan orang lain.. jika kau mau jadi ibuku , keluarkan aku dari ruangan ini" ucap Seulgi.

Irene tersenyum dan ia juga berdiri. Wanita itu berbalik ke arah Bu Jieun yang dari tadi diam dan memperhatikan dua orang yang berada di ruangannya itu.

"Apa anda Bu Lee Jieun guru BK Seulgi?" Tanya Irene sambil tersenyum manis.

Bu Jieun mengangguk " mbaknya ini siapanya Seulgi ya? Kakaknya? Tantenya? tadi saya di beritahu bahwa mamanya Seulgi yang akan datang"

Irene kembali tersenyum manis dan menjawab " saya mamanya"

Tentu Bu Jieun terkejut dengan jawaban Irene, bayangan tentang ibu Seulgi yang sangar dan galak hilang begitu saja. Wanita yang berdiri di hadapannya ini seperti gadis berumur belasan tahun yang manis.

GLEAM || SEULRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang