Sejak awal, aku tahu bahwa kehadiranku tidak pernah di inginkan. Papa dan Mama terpaksa menikah muda karna kehadiranku yang tiba tiba. Kakek dan nenek ku awalnya tidak menyukai ku. Bahkan mama dan papa pernah berencana untuk menyingkirkanku dari rahimnya. Kalian tahu bukan, bahwa bayi dapat merasakan apa yang orang tua mereka rasakan dan pikirkan?
Rasanya sesak di dalam sana. Aku yang berharap mendapat cinta malah akan di singkirkan. Awalnya aku hanya menerima takdir dan pasrah hingga suatu hari aku merasakan sebuah perasaan bersalah dari mama. Beliau menangis. Hatiku menjadi sakit.
Hingga akhirnya akupun lahir. Tak ada yang menyambut kelahiranku kecuali mama. Papa pun tampak kecewa. Pertama aku yakin karna aku bukan anak yang dia harapkan , kedua, aku bukan anak laki laki.
Namun aku tidak peduli padanya, yang terpenting aku masih memiliki seseorang yang mulai menerima kehadiranku, yaitu mama. Beberapa hari kemudian mama dan aku keluar dari rumah sakit. Dan aku merasakan kehadiran papa hari itu. Apa papa mulai menerimaku?
Tiba tiba semuanya menjadi gelap. Ku rasa sesuatu menghilang. Aku merasakan sebuah kesedihan yang teramat dalam. Ku dengar suara isakan tangis. Apa papa menangis? Dimana mama? Mengapa mama tidak menenangkan papa? Aku tidak dapat merasakan apapun lagi dari mama.
Jangan bilang??! Hatiku sakit, sangat sakit. Orang pertama yang menerimaku telah hilang untuk selama lamanya. Aku ikut menangis di pelukan papa. Langit terlihat sangat cerah hari itu, tapi tidak dengan hatiku.
Aku berusaha menjadi anak yang baik demi mendapatkan hati nenek dan kakek ku. Papa jugs bekerja keras untukku. Sekarang yang ku punya hanya papa. Kami pindah ke Seoul untuk pekerjaan papa.
Setelah beberapa tahun kemudian kami kembali berkunjung ke daegu, daerah asal mama. Hari itu adalah hari ulang tahunku yang ke 6. Jadi rencananya papa akan merayakan nya di rumah nenek bersama yang lainnya.
Aku dan papa pergi berkeliling di daerah itu dan tanpa ku sadari aku kehilangan papa. Tangan kami terlepas di tengah keramaian itu. Jujur aku takut dan panik. Jadi aku berlari menjahui keraimaian hingga aku tiba di sebuah tempat yang terasa tidak asing.
Tempat itu cukup sepi sebenarnya. Mungkin hanya ada aku dan kakak itu. Ya , ada seorang gadis lain di sana. Ia berdiri di dekat tebing. Matanya tertutup. Dia sungguh sangat cantik. Apa yang dilakukannya?
Apa mungkin ia akan melompat dari tempat tinggi ini? Sama seperti mama dalam cerita papa? Tidak! Jangan lompat!
.
"Kakak.. jangan jatuh" aku menarik lengan kakak cantik itu agar tidak jatuh. Berat... Aku berteriak meminta bantuan orang sekitar, beruntung mereka mendengar teriakanku. Akhirnya kakak itu berhasil naik keatas.
"Kakak tidak boleh jatuh.. nanti kakak hilang seperti ... mamaku" ucapku padanya. Ku lihat kakak itu menangis. Ah! Kakak cantik tidak boleh menangis. Ku berikan sebuah lolipop ku yang terakhir padanya agar ia tak menangis.
"Ini.. seulgi tidak suka melihat orang secantik kakak menangis.. biasanya papa akan memberikan permen saat Seulgi menangis.. jadi seulgi berikan permen ini untuk kakak, supaya kakak tidak menangis lagi"
Kakak itu hanya diam, jadi ku paksa sedikit untuk menerima permen dariku. Dan setelah ia menerimanya aku senang. Tanpa sadar aku tersenyum.
"Nama aku Seulgi.. nama kakak?" Aku memperkenalkan diri.
"Joohyun.." jawabnya. Nama yang cantik, seperti orangnya.
"Ayo pergi dari sini kak Joohyun. Bahaya di pinggir tebing" aku mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri. Ku perhatikan, baju kakak ini kotor, hemm apa ku belikan baju saja? Aku membawanya ke toko baju milik nenek.
"Baju kakak kotor, pilih yang baru." Ucapku, namun ia hanya diam dan melihat ke dalam. Aku yakin ia ragu karna tak punya uang. Aku sedikit tersenyum, aku bisa pamer padanya.
"Ayok kak.. masuk aja.. pilih baju yang kakak inginkan" ucapku. Kak Joohyun malah menatapku.
"tapi kakak tidak punya uang untuk membelinya." Ucapnya pelan. Sudah kuduga, ini kesempatan ku untuk menunjukan betapa kayanya aku.
"Seulgi tak bilang kalau kakak harus beli , toko ini milik nenek.." ucapku bangga. Namun kak Joohyun malah menggeleng. Aku kecewa, apa ini tidak cukup untuk membuat nya tertarik padaku? Ah aku punya ide.
"Kakak tunggu di sini saja.. jangan pergi dulu"
Aku berlari masuk kedalam toko dan mengambil sebuah pakaian.
"Ini untuk kakak." Aku menyodorkan sebuah tas belanja padanya. Dia masih menolak, aku tidak tahan lagi.
"Tidak apa apa ..." ku paksa kak Joohyun untuk menerima nya.
"Pakai lah.. ini baju yang spesial"ucapku
"Ayok kak! Jangan kecewakan Seulgi.. hanya ini yang bisa seulgi berikan untuk kakak" aku berharap ia mengerti bahwa aku sedikit tertarik padanya.
"Baju itu... memiliki desain yang sama dengan baju yang sering di pakai mama.. bahkan terdapat nama beliau di pakaian itu" ucapku akhirnya. Jujur aku belum pernah melihat wajah mama secara langsung, tapi aku pernah melihat nya di foto, ya bisa di bilang kak Joohyun sedikit mirip mama.
"Kenapa kamu menolongku?"tanya kak Joohyun
" Irene, nama mamanya Seulgi.. kata papa sehari sesudah Seulgi lahir.. mama hilang di tebing meninggalkan seulgi di sana hingga nenek menemukan Seulgi.. maka dari itu Seulgi tidak mau kakak juga ikut hilang di tebing seperti mama" jelasku. Aku mulai teringat bahwa aku memang merindukan sosok ibu yang belum pernah ku miliki. Tanpa sadar aku menangis.
"Eh eh jangan nangis.. iya iya kakak ga bakal ilang di tebing lagi ya.. tapi kamu jangan nangis" ucapnya sedikit panik, dia terlihat lucu saat panik.
"Kakak harus janji" aku menantangnya untuk berjanji agar tidak melakukan hal seperti tadi lagi. Agar suatu hari nanti, aku bisa bertemu dengan nya lagi.
------------
Kalian tahu bukan bahwa menunggu itu benar benar menyebalkan?! Bertahun tahun berlalu, aku menunggu nya mencariku. Tapi zonk! Aku bahkan sudah agak lupa bagaimana wajahnya. Mungkin ia sudah menjadi tua dan menikah. Sejak hari itu aku memang tak pernah kembali ke daegu sebab keesokan harinya nenek meninggal. Jadi kata papa tak ada alasan lagi untuk ke sana. Aku hanya bisa menunggu nya mencariku. Tapi sepertinya ia sudah melupakanku.
Hingga hari itu tiba. Dia datang ke rumah ku dan mengaku menjadi mama baru ku. Awalnya aku tidak mengenalinya, namun lama kelamaan aku mulai mengingat wajah itu . Dan hal yang membuat ku terkejut adalah... Ia memakai nama mama. Dia memperkenalkan namanya sebagai Irene?!
Berani berani nya.. dia pikir dengan menjadi mamaku dia bisa memakai nama itu begitu saja? Ya aku memang sedikit menyukai wajahnya,namun tidak dengan sikap nya. Apalagi ia menikah dengan papa. Apa ia ingin mengambil nya dariku?
Aku tidak menyukai ya! Aku harap dia pergi saja, sia sia aku berharap ia datang untukku. Apa ia hanya ingin mengambil harta keluarga ku? Sejak aku memberinya baju gratis? Cih.
Aku berusaha membuatnya tidak nyaman saat di rumah.Namun saat itu.... Dia ada... Dia hadir di saat aku benar benar membutuhkan seseorang dan ternyata aku salah. Dia juga menginginkanku. Dan aku tidak akan pernah melepaskannya.
Dia milikku, dia Joohyun ku.
Hingga aku tahu siapa dia sebenarnya.Tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
GLEAM || SEULRENE
RandomSeulgi jatuh cinta untuk yang pertama kalinya pada seorang wanita. Dan wanita itu adalah Irene, mama barunya Seulgi Di saat cahaya lainnya mulai redup, dia hadir dengan cahayanya GxG Cerita ini merupakan fiksi atau sebatas khayalan penulis semata, t...