18. Is that girl know something?

3.9K 508 15
                                    

Sinar mentari masuk menembus jendela, membangunkan seorang gadis yang masih bergelut dengan mimpinya. Tubuhnya hanya di balut oleh selimut tanpa sehelai benang menempel di tubuhnya. Matanya terbuka perlahan, memberi ijin sang mentari membangunkannya.

Seulgi bangun terlebih dahulu , hal pertama yang dilihatnya adalah Irene yang masih terlelap di hadapannya. Matanya masih tertutup, terdengar deru nafasnya. Sepertinya wanita ini benar benar kelelahan. Bagaimana tidak, semalaman penuh mereka saling berbagi cinta. Seulgi tersenyum saat mengingatnya . Bagaimana bisa ia kehilangan Irene nantinya? Ia benar benar mencintai wanita ini. Wanita yang secara tiba tiba tanpa kata permisi masuk kedalam hidupnya dan mengubah semuanya.

Seulgi yang selalu sendirian kini berdua bersama Irene. Seulgi yang belum pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, kini Irene memberikannya. Seulgi yang belum pernah merasakan jatuh cinta, kini pilihan itu jatuh pada Irene. Walaupun cinta ini terlarang, Seulgi tidak peduli. Irene sudah memiliki hatinya. Seulgi tak butuh siapapun kecuali Irene, karena Irene sudah paket komplit.

Seulgi mengelus pipi lembut Irene perlahan. Ia tak tahu mengapa hatinya benar benar di miliki Irene. Wanita ini sangat sangat cantik, manis, namun di balik wajah polosnya ia juga seorang wanita yang luar biasa berani. Ia menyingkirkan semua yang menyebabkan Seulgi terluka.

Awalnya Seulgi sangat terkejut setelah mengetahui salah satu sisi gelap dari mama tirinya itu. Berapa banyak hal lagi yang belum gadis itu ketahui? Irene benar benar wanita misterius. Tapi mau bagaimana lagi? Seulgi sudah terlanjur cinta dan sayang.

"Eunghh" Irene sedikit mendesah, sepertinya ia cukup terusik karena Seulgi menyentuh pipinya.

"Selamat pagi mommy" Sapa Seulgi sambil tersenyum. Matanya menatap lembut ke arah Irene.Wanita itu membalas senyuman Seulgi dengan mata yang masih setengah terbuka.

"Pagi baby girl" suaranya khas bangun tidur, serak basah.

Irene mencium sekilas bibir Seulgi lalu bangkit berdiri dan segera membersihkan dirinya, sebab hari ini sang suami aka Jinyoung akan pulang dari perjalanan dinasnya.
.
.
.
.
.
.
*************

Hari ini sekolah rasanya sangat membosankan, Joy tidak masuk, karena ia terpilih menjadi wakil sekolah di perlombaan teater. Kelas terasa hampa. Bukannya Seulgi tidak punya teman, dia punya ... Hanya saja tidak dekat seperti Joy dan Yeri.

Seulgi ingin cepat pulang dan bertemu Irene juga ingin melepas rindu dengan sang Papa yang akan pulang nanti sore.

Baru saja Seulgi ingin memejamkan matanya, seseorang di belakangnya menggoyangkan kursi Seulgi dan memanggil namanya. Seulgi menoleh ke belakang, itu Siyeon si ketua osis yang super ketat. Jarang sekali si ketua osis ini memanggilnya,kecuali jika benar benar ada masalah menyangkut Seulgi. Beruntung sekarang jam kosong.

Seulgi mengangkat salah satu alisnya
"Apa?"

"Kamu ada waktu pulang sekolah nanti? Aku mau bicara sama kamu" Tanyanya

Seulgi tampak berpikir sejenak
"Kenapa nanti? Ga sekarang aja?"

"Sekarang masih jam pelajaran, harus tenang" ucapnya

"Tapi kamu barusan bicara padaku" balas Seulgi.

Siyeon memutar matanya malas.

"Pokoknya nanti ada yang ingin aku omongin, ini penting.. dan aku mau langsung tanya sama kamu buat mastiin" jelas Siyeon dengan wajah yang serius, okay Seulgi tidak bisa menolak.

Tapi apa yang akan di bicarakan dengan Siyeon? Bukankah mereka tidak dekat? Hanya sekadar teman satu kelas. Tapi Siyeon sering melindunginya juga sih dari panggilan bu Jieun beberapa kali. Beruntung Siyeon ketua osis jadi di percaya.

......

Pembicaraan di belakang sekolah tadi cukup mengganggu pikiran Seulgi, apa maksud Siyeon dengan menanyakan hal itu? Apa gadis itu tahu sesuatu?

Bagaimana ia tahu bahwa kematian Seokjin bukan kecelakaan biasa? Sial, jika Siyeon tahu kebenaran di balik kematian laki laki itu , bisa bisa Irene terancam. Apa Seulgi harus membungkam gadis itu? Dengan cara apa? Cara seperti Irene?

Tidak!

Seulgi belum tahu apakah Siyeon tahu sesuatu atau tidak. Lagi pula Siyeon temannya, bukan musuh yang bisa menyakitinya.. mungkin sekarang, gatau nanti.

Siyeon bukan gadis yang suka membeberkan berita tanpa bukti. Maka dari itu ia bertanya pada Seulgi untuk memastikan. Lagi pula Siyeon tidak ember walaupun ia tahu kebenaran suatu kejadian. Dia akan diam.

Tapi besok Seulgi harus bilang apa pada gadis itu? Siyeon akan menagih jawaban Seulgi besok. Apa harus menghindar?

Seulgi bukan pengecut tapi juga bukan orang jahat. Ia tidak bisa menyakiti seseorang tanpa alasan.

Ah pusing.. kenapa juga hari itu Siyeon kesiangan? Jadinya ia melihat kejadian itu. Dan bagaimana gadis itu tahu Irene adalah mama baru Seulgi? Siyeon gadis yang mengerikan.  Apa dia stalker? Hiyy~

Memikirkan gadis ketua osis itu memang melelahkan, mending mikirin Irene, menyenangkan.

Omong omong soal Irene, apa ia harus memberitahu ini pada Irene?

Eh jangan! Nanti Irene malah bunuh gadis ketua osis itu. Padahal anak itu cuman kebetulan liat doang.

Haisshhh..

Gatau ah mending Seulgi main game sambil nungguin Irene pulang dari kantor.

Belakangan ini wanita itu sangat sibuk. Dulu setiap Hari Ada di rumah, sekarang di kantor terus. Kan Seulgi Makin kangen....

Flashback di belakang sekolah

"Kemarin saat kecelakaan Seokjin aku melihat mama mu ada di TKP, dan ia terlihat berdiri di samping Seokjin. Lalu aku melihat mamamu meletakan kakinya di atas tubuh Seokjin. Apa kamu tahu itu?" Tanya Siyeon dengan tatapan tajamnya. Ia semakin mirip serigala.

"Ha? Apa maksud kamu?" Seulgi mengerenyitkan dahinya.

"Aku yakin kamu paham apa yang aku bicarakan barusan... Jawab saja, aku tahu sekarang kamu punya mama"

"Ak-"

Baru saja Seulgi akan berbicara , seseorang memanggil Siyeon. Beruntung untuk Seulgi. Ia bisa melarikan diri dari pertanyaan Siyeon yang mengintimidasi.

Flashback off

TBC

GLEAM || SEULRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang