Micha and Brother [ENd✅]

6. Mandiin Micha

*Satu saja kecupan yang kau berikan, membuat semua rasa kesalku menghilang*

Alvin Cornelius Bramantio

Ahay pemanis-pemanis.
Ditatap mas terang nih ye. Gantengnya wkwkwk😂

H
A
P
P
Y
READING!

"ALZO!!" teriak lelaki berahang tegas dan berbadan kekar itu.

"Iya bang!" sahut sang empu dari dalam rumah.

"Siapin baju Micha, dia mau mandi." Perintah Alden.

"Alvin!" panggil Alden dengan tegas lagi.

"Iya bang!" sahutnya pula.

"Mandiin Micha terus tarok minyak telon yang dia masukkan kekuah bakso tadi." Perintahnya.

"Siap komandan!" jawab Alvin dan Alzo secara bersamaan. Dengan tangan kanan menunjukkan hormat.

Alvin menggendong bocah yang menatapnya dengan mata polos itu. Ia langsung mengangkat dan mengapit kepala Micha diketiak sebelah kiri. Mereka melaksanakan apa yang diperintahkan seseorang yang tertua didalam rumah.

"Huekkk!"

"Abang tulunin! Tetiak abang bauk. Ih tulunin. Huaaaa," teriak Gadis kecil yang berada dikungkungan sang kakak.

Dengan langkah kakinya yang lebar. Alden memasuki rumah menuju dapur. Tenggorokan lelaki yang berstatus CEO muda itu kering, akibat marah-marah seharian ini.  Alden mengusap wajahnya dengan kasar. Kesal akan kejadian hari ini yang sangat melelahkan itu.

Ia memijit pangkal hidungnya yang mancung dan tak gatal tersebut. Belum memikirkan setumpuk kertas yang belum dikerjakan diruangan kerjanya. Ditambah lagi dengan kelakuan gadis kecil satu-satunya itu.

"Ahkk kalau bukan adek kandung udah gue buang tuh bocah!" geram Alden berteriak sendiri didapur.

Lelaki tampan itu mengelus dadanya. "Sabar Alden sabar. Dia itu adik cewek lo satu-satunya, oke sabar." cetusnya dengan wajah memerah padam.

Alden langsung menuju kamarnya yang terletak dilantai dua. Kamar bernuansa abu-abu yang berdominasi hitam itu. Sangat jelas menunjukkan bahwa ia suka akan ketenangan. Biasanya seseorang yang menyukai warna hitam ataupun warna gelap itu, cenderung bergaya cool. Memang benar? Dirasa iya!