14. Hp Alvin

4.2K 524 37
                                    

H
A
P
P
Y
READING!

Sehabis mandi hujan tadi ketiga manusia bumi itu duduk diruang keluarga. Dengan alat elektronik berbentuk persegi panjang yang tengah menayangkan siaran. Lebih tepatnya film kartun.

Gadis kecil itu menonton dengan serius, sampai cemilan yang ada ditangannya ia abaikan. Dengan mulut sedikit menganga dan mata yang tak berkedip. Alzo yang melihat itu menyeringai, otaknya bekerja ingin menjahili sang adik.

Plak

Alzo memukul kecil bibir mungil merah muda milik adiknya, dengan menggunakan tangan kanan.

Micha kaget, matanya melotot seraya memegang bibirnya yang terasa panas.

"ABANG ASU!" Peluk Micha kesal.

Tersadar apa yang telah ia katakan, sontak saja Micha membungkam mulutnya sendiri dengan kedua tangan.

"Siapa yang ajarin kamu ngomong gitu?" tanya Alzo menatap tajam sang adik.

Ia terkejut jelas, tidak menyangka anak sekecil Micha yang masih bau kencur mengatakan kata tak pantas itu.

"Tau apa artinya?" tanya Alzo lagi mengintrogasi. Tatapannya masih saja belum beralih, gadis kecil itu terdiam sedikit ketakutan.

Micha menggelengkan kepala.

"Sopan bilang gitu ke abang?"

Micha menggelengkan kepala lagi.

"Jawab!" tegas Alzo, ia kesal saja adik kesayangannya mengatakan hal yang tak pantas.

"Engga abang," Micha menunduk lesu.

"Salah apa enggak adeknya?"

"Salah." Jawab gadis kecil itu jujur masih tak berani menatap wajah sang kakak.

"Kalau salah harus apa?"

"Minta maaf," jawabnya dengan begitu polos.

"Pinter," Ucap Alzo dengan jari telunjuk menunjuk pada pipi kanannya.

Otak Micha yang melihat sedikit mengloading.

"Cium?" tanya Micha memastikan.

Alzo kembali kesal. "Enggak, bacok!" gerutunya.

"Bacok itu apa abang?" tanya gadis itu lagi.

Alzo menarik rambutnya frustasi.

"Cium adek, cium abang!" to the pointnya langsung.

Micha langsung mengcup kedua pipi sang kakak.

"Ooh, jadi bacok itu cium, nanti atu suluh bang Alden bacok deh." batinnya.

***

Dengan santai nya Alvin  berjalan membawa satu cangkir teh hangat ditangan kiri, menuju ruang keluarga. Tak lupa tangan kanan yang terus mengetik pesan di benda berbentuk persegi panjang dan berlogo apel digigit.

Dari ruang arah yang berlawanan sang kembaran dengan adik perempuannya berlari seperti Tom and Jerry.

"Ga kena wlee," ejek Alzo saat lemparan botol minum berwarna pink yang tak mengenainya.

Pipi gadis kecil itu memerah padam dan menggerutu.

Dengan ancang-ancang ia melempar lagi botol minum yang masih terisi setengah air.

Gedubrakk

Prangg!!

"ALZO, MICHA!!!!" Teriak Alvin dengan beringisnya.

Benda persegi panjang berlogo apel digigit dan gelas teh bercampur serta hancur.

Alvin mengangkat hpnya yang basah yang sudah tak menyala.

"LO BERDUA ANJING!!"

"GUE GA MAU TAU GANTI, SEKARANG!"

"KALAU LO MASIH MAU HIDUP!"

Teriak nya dengan nafas naik turun beraturan.

Bocah nakal itu kaget, langsung melompat ke pelukan Alzo. Menyembunyikan kepalanya diceruk leher Alzo.

Alzo menurunkan Micha secara paksa.

"Adek yang lempar Alvin jadi adek yang ganti!" tuturnya seenak hati.

"Isss, tok adek!"

"Abang yang salah!" protesnya tau mau kalah.

"Adek!"

"Abang!"

"Potoknya abang, abang, abang, butan adek!"

"Pokoknya adek, adek, adek, bukan abang!"

Alvin melipat tangan di delan dada dan menggelengkan kepala. "DIAM!!!" Teriak nya melerai pertengkaran itu.

"Lo berdua, salah!" putus Alvin menunjuk kedua manusia laknat itu.

"Hp lo sini Alzo!" pinta Alvin.

"Dih buat apaan, hp lu kan ada." sahutnya tak mau memberikan benda yang sering ia pergunakan untuk bermain game online.

Alvin mengangkat hpnya dengan layar retak dan menampilkan hitam putih bergaris itu. "BUTA LO!"

Alzo terdiam pasrah dan memberikan hpnya kepada sang kembaran.

***

"Vin!" panggil Alzo.

"Alvin!" panggilnya lagi menyenggol bahu kembaran.

"Apa sih, gue lagi seru nih!" kesak Alvin saat diganggu oleh Alzo. Ia tengah bermain game di handphone Alzo.

"Gue juga mau main, pinjem bentar." Alzo berusaha mengambil benda pipih itu dari tangan Alvin.

"Gak, sebelum lo ganti hp gue!" Tegas Alvin tanpa bisa diganggu gugat.

"Kan yang bikin hp lo jatuh Micha bukan gue!" protesnya terlanjur kesal.

"Tuh bocah tengik ingusan mana punya duit!"  Alvin menunjuk Micha yang tengah bermain sendirian dengan mainan nya.

"Lo pikir gue punya duit!" cercah Alzo dengan nada tinggi.

"BODO!" sahut Alvin tak perduli.

Alzo berjalan dan duduk disamping Micha.

"Nih abang, pakai hp atu aja." ucapnya menyodorkan handphone mainan berwarna pink dan bergambar barbie itu.

Alzo mengambil dan menekan salah satu tombol. Hp mainan itu berbunyi 'Ayyayyay bang jablay keselek siomay, ayyayyay bang jablay keselek siomay'

Micha tersenyum manis menatap sang abang dengan wajah polos.

Sedangkan Alzo menangisi nasibnya yang malang itu.


Jangan lupa vote dan coment!
Terima kasih.

7 agustus 2021









Micha and Brother [ENd✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang