15. Tetangga Baru

4.2K 485 17
                                    

♥HAPPY
READING♥

Lelaki berjas mahal itu memasuki rumahnya, derap langkah kaki terdengar jelas dari sepatu yang ia kenakan.

"Assalamu'alaikum" Seru Alden mengucapkan salam.

Baru saja pintu itu dibuka seseorang yang ia rindukan berada tepat didepannya.

"Abang ice cream!" pinta gadis kecil bermata biru itu sembari ngulurkan tangan.

"Ya allah adek ku sayang, abang gantengmu ini baru aja pulang. Baru banget nginjekin kaki dirumah dari seminggu pergi. Ga mau peluk-pelukan dulu gitu, cium-cium abang dulu. Sayang-sayangan sama abang." Gerutu Alden panjang lebar.

Micha memutar matanya malas dan tangan di dada. "Iih alay!" Cibirnya.

"Salam abang aja belum dijawab loh." ujar Alden lagi meneliti setiap inci wajah adik kecilnya.

"Waalaikum salam, ice cream mana?" tanyanya lagi mengingatkan.

Alden mendesah pasrah, ia memijat kepalanya yang sedikit pusing.

"Adekku, cintaku, sayangku, lebih suka sama ice cream dibandingin abang?" Tanya Alden sedikit kesal.

Bagaimana tidak, saat baru pulang dan orang yang kau rindukan malah menanyakan ice cream dibandingkan kamu. Itulah definisi sakit tapi tak berdarah yang sebenarnya.

"Ga!" Bantahnya.

"Eh- iya!" Ulangnya lagi saat salah berucap.

"Abang telamaan pulang, jadi atu lupa ga sayang lagi!" cibirnya dengan kesal. Menjelaskan apa yang ia rasakan selama menunggu kepulangan sang abang.

Memalingkan wajah dengan pipi menggembung.

Alden yang melihat itu semakin dibuat pusing. Ia mendekati adiknya dan memeluk erat.

Micha membalas pasti karena ia juga merindukan sang kakak. Apa lagi Alden adalah ATM berjalannya.

"Abang lama pulang kan cari uang, buat siapa?" tanya Alden seranmya mengelus sayang surai lembut dan wangi Micha.

"Buat adek." sahut Micha dari dalam dekapan hangat itu.

"Supaya apa?" tanya Alden lagi.

"Bisa beli ice cream." Jawab Micha menampilakan wajah polos.

Alden menghela nafas gusar, dipikiran adiknya ini hanya ice cream, ice cream, dan ice cream saja. Ia menangkup pipi chubby itu dengan kedua tangan. Sehingga bibir Micha seperti ikan buntal.

"Sayang abang ga?"

"Sayang."

Alden tersenyum hendak mencium kening bocah itu.

"Uangnya." sambung Micha dengan cengengesan tanpa dosa.

Alden berhenti dan malah meniup wajah adiknya dengan kasar.

Huftt

Micha mengusap kasar wajahnya yang terkena percikan air liur sang kakak.

Ia mendekatkan tangannya ke hidung.

Uekkk

"ABANG BAUU!!" Teriaknya tak terima, terus-menerus menggosokkan tangannya pada hordeng rumah berharap bau tak sedap itu hilang.

"BODO!" Sahut Alden dari lantai atas dan berlari menuju kamarnya.

***

"Abangg." Panggil gadis kecil berbola mata biru dan berambut kuning kecoklatan itu. Ia tengah menjilat ice creamnya dengan nikmat.

Micha and Brother [ENd✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang