*Sering kali yang kita lihat dilayar kaca tak sesuai dengan kenyataannya*
H
A
P
P
Y
READING!Sedikit bedak bayi ditaburkan Alzo ketangan lalu mengusapnya, kewajah sang adik dengan berantakan tak beraturan.
"Nah kan cantik." Ujar Alzo Tersenyum senang melihat wajah gadis kecil didepannya yang diputih. Dipenuhi oleh bedak bayi.
"Apaan cantik! Cemong gitu." Timpal Alvin tiba-tiba entah dari mana.
"Cantik tau!" Balas Alzo dengan nada tinggi.
"Apaan." Alvin dengan satu alis hitamnya terangkat.
"Nggak!" Protes Alvin.
"Cantik anjing!" Geram Alzo dengan menekankan kata-kata yang ia ucapkan.
"Enggak babi!" Sahut Alvin tak mau kalah.
Ditengah-tengah perdebatan adu mulut dan serangan tatapan mata tajam itu. Ada seorang gadis kecil yang berdiri depan kaca. Ia memperhatikan setiap detail wajahnya.
"Udah abang udah! Micha tau tok Micha itu cantik." Katanya melerai perdebatan kedua sang abang.
Mendorong tubuh mereka agar saling menjauh.
"Dih pede!" Ucap Alzo dan Alvin secara berasamaan. Menatap kebawah melihat siapa yang berbicara.
"Lah tok jitu cih. Ishh!" Cemberut bocah itu. Pipi chubby nya menggembung seperti ikan buntal dan bibirnya mengerucut kedepan. Serta kedua tangan yang menumpu tegap didadanya.
"Gitu adek bukan jitu." Koreksi Alvin menatap sang adik yang sedang merajuk.
"Selah abang deh selah!" ketus Micha berlalu pergi keluar kamar. Meninggalkan kedua kakak kembarnya. Yang suka jahil bikin kesel tapi sayangnya ganteng.
"Nyeyeyeye" sahut Alvin dengan lebay. Menatap tajam kearah kembarannya yang tak lain adalah Alzo.
Sang empu yang ditatap hanya memadang muka tripleknya yang datar.
"Semua cewek sama aja, kata-kata sakralnya pasti terserah!" Alzo seraya merapikan tempat tidur sang adik yang berantakan.
Alvin menoleh kebelakang dan secara kebetulan Alzo juga menoleh. Akhirnya terjadilah kembali perang mata hitam meraka lagi.
"Apa lu liat-liat, kagum lo sama kegantengan gue?" tanya Alvin dengan bangga, sambil menyisir rambutnya keatas menggunakan jari kanan.
"Dih! Muka poto copy gue aja bangga lu." Ujar Alzo sebagai kakak yang lahir pertama sebelum Alvin.
Damn
Alvin terdiam mati kutu dan membisu.
***
Gadis kecil dengan wajah dipenuhi bedak bayi seperti tepung terigu itu.Satu demi satu mencabut bulu kaki sang kakak pertamanya. Yang sedang tidur terlelap secara terlungkup. Wajahnya ia benam diatas bantal yang empuk. Nyaman, itulah yang terlihat sampai-sampai sang adik melakukan hal yang fatal, itu adalah cara satu-satunya untuk membangunkan CEO muda tersebut."Eughh," lirih lelaki itu merasakan decitan-decitan sakit dibetisnya.
"Oh my god." batinnya.
Ia tau siapa dalang dari semua itu. Cuma saja matanya sangat lengket sehingga malas untuk terbuka. Alden membalikkan badannya dengan mata tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Micha and Brother [ENd✅]
General Fictionseorang gadis kecil berparas cantik, berusia 3 tahun 7 bulan, yang memiliki 3 kakak laki-laki sebagai pelindungnya. Dimana mereka yang bertranformasi menjadi ibu serta ayah untuk adik perempuan tersayangnya itu. Meladeni semua sifat unik si bungsu...