Pagi ini aurora menurut tangga menuju meja makan dan sudah terlihat adrian yang sedang menikmati roti bakar kesukaan nya. Aurora menarik kursi disamping sepupu nya
"mba, saya mau roti bakar telur setengah mateng ya?" pinta aurora kepada asisten rumah tangga dirumah ini.
"siap, mba." art yang tadi berdiri dibelakang nya kini berlalu menuju dapur menyiapkan permintaan aurora.
Aurora sibuk memainkan handphone nya tanpa melirik adrian.
Adrian selesai memakan roti bakar nya lalu meminum kopi susu kesukaan nya. Ia berdehem.
"lo berangkat naik apaan? Emang lo masih inget jalan kalo bawa mobil sendiri?" tanyanya.
Aurora mengalihkan matanya dari handphone.
"naik taksi deh. Ntar nyasar lagi aku."
Adrian mengangguk-anggukan kepalanya. "yaudah gue berangkat duluan ya?"
Aurora mengangguk. Mereka bersalaman biasa dan tidak lupa adrian juga mengacak rambut aurora lalu barulah berangkat ke kantor setelah mengucapkan salam.
Roti bakar telur setengah mateng permintaan aurora sudah jadi. Aurora langsung makan dan setelah makan ia langsung berangkat ke rumah sakit menggunakan taksi karena memang supir hanya satu dan sedang mengantar adrian.
*~*
Naufal baru saja tiba dikantor bersama dengan aira yang ingin menemani nya dikantor. Seluruh karyawan menyapa mereka berdua karena memang mereka tahu aira itu tunangan bos nya.
"pagi, pak aksa, bu aira."
"pagi." aira tersenyum dengan menundukkan badan nya, sedangkan naufal hanya memasang wajah datar.
Mereka masuk kedalam lift menuju lantai 20 dimana ruangan naufal berada.
Sesampainya dilantai 20 naufal dan aira berjalan beriringan menuju ruangan naufal, tidak lupa jika akan masuk ke ruangan naufal berarti melewati meja kerja nadia.
Nadia bangkit dari duduknya mengetahui bos nya datang.
"selamat pagi, bu aira."
"pagi, nadia."
Naufal menatap tajam sekretaris nya itu.
"heh! Kok cuma aira yang di sapa?! Kan gue yang bos lo!" protes naufal.
Nadia tersenyum terpaksa. "ohh, ada pak aksa. Saya kira bodyguard nya bu aira tadi."
"sekretaris gak tau diri emang!"
Nadia tetap mempertahankan senyum paksa nya.
"bu aira silahkan masuk. Bapak boleh silahkan pulang."
Naufal semakin melotot. "emang kurang ajar lo jadi sekretaris!!!"
Aira hanya tertawa melihat interaksi antara bos dan sekretaris nya itu yang tidak pernah akur.
"ehh udah udah. Naufal mending kita masuk aja. Nadia, kita berdua masuk dulu ya?"
Nadia tersenyum kepada aira. "iya, silahkan."
Aira menggandeng naufal masuk kedalam ruangan nya, tetapi naufal dan nadia masih terus saja saling pandang permusuhan.
Didalam ruangan kerja naufal mereka berdua duduk di sofa yang disediakan disana. Tetapi naufal masih kesal dengan nadia yang memang tidak pernah sopan dengan nya.
"udah naufal muka kamu jangan ditekuk aja."
"kesel banget tuh sama si busek! Kalo dia bukan pacar nya septian, udah aku pecat dari dulu!"
Aira terkekeh. "sabar aja. Lagian kamu juga sering cari ribut sama dia. Jadi kamu sama nadia tuh sama aja suka nyari ribut."
"apaan sih?! Aku gak nyari ribut! Dia nya aja tuh yang suka nyari ribut duluan!"
"udah udah, mending sekarang kamu siap-siap. Katanya mau meeting tadi."
Naufal jadi lupa jika sebentar lagi ada meeting. Ini semua gara-gara nadia, pokoknya sekretaris nya itu selalu salah.
"yaudah, aku mau meeting dulu. Kamu disini aja nungguin aku, kalo laper atau haus bisa panggil OB batin kamu minum atau makan."
Aira mengangguk. "iya, semangat!"
Naufal mengacak rambut aira dan mencium kening aira lalu berlalu keluar dari ruang kerja nya.
Selama naufal meeting aira hanya memainkan handphone nya.
Setelah beberapa jam dan saat dirinya sedang asik dengan handphone nya tiba-tiba ia mendengar suara dentingan dari handphone lain.
Aira yang merasa jika itu buka suara dari handphone nya melihat sekitar dan menemukan handphone naufal yang tergeletak diatas meja.
"loh, handphone naufal ketinggalan."
Aira mengambil handphone naufal dan melihat sebuah pesan masuk dari nomer tidak dikenal.
085672xxxxxx
Siang kak naufal, ini saya auroraAira hanya membaca pada notif saja tidak membuka nya lalu kembali menaruh handphone naufal ditempat semula.
Tiba-tiba naufal masuk dan sudah selesai dengan meeting nya.
"maaf, aku lama ya?"
Aira menggeleng. "engga kok, gak pa-pa."
Naufal melihat kearah meja dan melihat ada handphone nya.
"ohh, itu handphone aku. Dari tadi aku cariin, ehh malah ketinggalan disini."
Aira tersenyum. "iya ketinggalan. Ohh iya, tadi ada notif chat tuh."
"dari siapa?"
Aira menggeleng. "gak tau, aku gak liat."
Naufal mengambil handphone nya lalu membaca pesan dari nomer tidak dikenal.
Naufal melirik aira yang asik dengan handphone nya.
085672xxxxxx
Oke, ra
Naufal memasukkan handphone nya kedalam saku jas nya.
"kamu katanya mau jenguk nenek. Mau sekarang?"
"kamu emang gak ada kerjaan lagi?"
Naufal menggeleng. "gak ada. Nanti kalo ada nadia bisa kirim via email atau dateng ke apartemen aku."
Aira mengangguk. "yaudah, ayok."
"ayok." naufal merangkul aira keluar dari ruang kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naufalrora 2
Художественная проза[SQUEL NAUFALRORA] Setelah sembilan tahun naufal kembali dipertemukan dengan aurora, mantan kekasihnya. Tapi yang membuatnya berbeda adalah karena kini dirinya sudah memiliki kekasih bernama Cut Aira Prameswari. Sedangkan aurora, wanita itu kini su...