Aku mampu bersaing dengan semua orang yang mengagumi kamu atau bahkan mencintai kamu, tapi aku gak akan pernah bisa bersaing dengan orang yang kamu cintai. Karena aku hanya miliki ragamu, tapi hatimu dia yang miliki.
Cut Aira Prameswari
______________________________________
17.30 PM |Istanbul, Turki
Naufal baru saja tiba di turki 15 menit lalu. Ia menyusuri bandara untuk mencari taksi. Setelah mendapatkan nya naufal langsung masuk kedalam mobil taksi tersebut.
"ingin diantar kemana, tuan?" tanya supir taksi tersebut menggunakan bahasa turki.
Naufal menyebutkan alamat yang ingin ia tuju lalu tidak lama taksi ini melaju meninggalkan bandara.
30 menit berlalu taksi yang membawa naufal berhenti disebuah rumah bertingkat yang tidak terlalu besar.
"sampai, tuan." ucap supir taksi menggunakan bahasa turki.
Naufal mengangguk, ia mengeluarkan beberapa lembar uang lalu memberikannya kepada supir taksi tersebut.
Naufal turun dari taksi, ia melangkahkan kakinya menuju pintu utama rumah ini. Memencet bel beberapa kali, lalu tidak lama seorang wanita paruh baya berhijab yang membukakan pintu.
Wanita paruh baya itu terlihat terkejut melihat naufal. "naufal?"
"assalamualaikum, ummah." naufal mencium tangan wanita paruh baya tersebut.
"waalaikumsalam, kamu kok bisa disini?" tanya wanita paruh baya tersebut.
"naufal mau ketemu sama cut, ummah. Ada?"
Wanita yang dipanggil ummah oleh naufal itu mengangguk. "ada dikamarnya."
"naufal boleh nemuin?" izin naufal.
Wanita itu mengangguk. "boleh, kamu ke kamarnya aja."
Naufal mengangguk. "makasih, ummah."
Wanita itu mempersilahkan naufal untuk masuk. Naufal melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamar seseorang.
Naufal mengetuk pintu berwarna merah yang merupakan warna favorit pemilik kamar ini.
Tok tok tok
"masuk, ummah." teriak perempuan dari dalam.
Naufal membuka pintu kamar tersebut. Orang yang berada didalam kamar tersebut menoleh kearah pintu dan terkejut dengan keberadaan naufal.
"n-naufal?"
Naufal melangkahkan kakinya untuk masuk tanpa menutup pintu, naufal tahu sangat tahu sekarang dirinya sedang berada disatu ruangan yang bukan muhrim nya jadi ia tentu tidak akan menutup pintu supaya tidak ada orang yang berfikiran buruk.
Naufal menghampiri gadis itu. Ia menarik gadis itu kedalam pelukannya.
"kamu boong kan kalau ada kerjaan disini? Kamu boong kan soal chat kamu ke mama? Kamu boong kan, cut?" gumam naufal yang masih dapat didengar gadis itu karena naufal bergumam tepat ditelinganya.
Gadis itu masih diam mematung tanpa membalas pelukan naufal, apalagi gumaman laki-laki itu.
"jawab cut aira prameswari!" desak naufal tanpa melepaskan pelukannya.
Tiba-tiba aira mata aira meluruh tidak dapat lagi ia bendung. Ia membalas pelukan naufal erat, sangat erat.
"a-aku gak bisa fal, aku gak bisa buat kamu jatuh cinta sama aku. Bertahun-tahun fal, bertahun-tahun aku coba buat bikin kamu jatuh cinta sama aku. Bertahun-tahun fal aku sabar demi kamu bisa membalas perasaan aku, tapi ternyata semua itu sia-sia karena kamu gak pernah mau ngasih hati kamu ke aku."
Naufal menggeleng. "aku mohon jangan tinggalin aku cut, aku gak siap buat kehilangan kamu."
Aira melepas pelukan mereka lalu mengusap pipinya yang basah akibat menangis.
"kamu tau? Aku pernah mencoba menjadi matahari untuk seseorang yang lebih suka dengan malam."
Aira mencoba tersenyum menahan air matanya. "kamu tau fal? Misalnya kamu punya barang kesayangan dan barang itu gak bisa diganti dengan apapun, sampai suatu ketika kamu beli nih barang yang bentuknya, warnanya, pokoknya sama persis sama barang kamu yang lama itu. Kamu lebih milih barang baru kamu atau barang kesayangan kamu itu?"
Naufal terdiam.
"pasti akan lebih memilih barang kesayangan kamu itu kan?"
Naufal lagi-lagi terdiam.
Aira mengambil kedua tangan naufal lalu ia genggam dengan kedua tangannya.
"aku ikhlas fal, aku ikhlas demi kamu. Karena kebahagiaan kamu itu jauh lebih penting daripada apapun. Aku gak mau egois untuk tetep pertahanin kamu, tapi hati kamu bukan buat aku. Kejar rora, fal. Kejar dia dan buat ulang lagi kisah kamu sama dia yang udah selesai, mulai semuanya dari awal lagi tanpa adanya aku dan tanpa adanya perpisahan."
Naufal mencium tangan aira lama lalu beralih mencium kening gadis itu.
"maaf, maaf aku gak bisa bales perasaan kamu."
Aira mengangguk. "makasih pernah ngasih aku kesempatan buat ngeluluhin hati kamu, walaupun usaha aku gagal."
Naufal menggeleng. "kamu pasti akan dipertemukan sama laki-laki yang mau memperjuangkan kamu dan cintanya tulus sama kamu."
Aira dan naufal berpelukan, mungkin ini adalah pelukan terakhir kalinya dengan status mereka yang masih bertunangan karena setelah mereka hanyalah dua orang yang saling menyayangi layaknya kakak beradik.
Mereka melepas pelukan mereka. Aira melepas kalung yang ia gunakan yang merupakan kalung pemberian jihan, kalung yang dipakai untuk calon istri naufal nanti.
Aira mengambil sebelah tangan naufal lalu memberikan kalung itu kembali kepada naufal.
"makasih karena udah kasih aku kesempatan pakai kalung itu. Kalung mahar pernikahan tante Jihan sama om bagas, kalung yang dipakai oleh calon istri kamu. Dan kalung itu bukan untuk aku."
Mereka kembali berpelukan. Sepertinya mereka suka sekali berpelukan, apakah mereka sedang cosplay menjadi teletabis?
KAMU SEDANG MEMBACA
Naufalrora 2
Ficción General[SQUEL NAUFALRORA] Setelah sembilan tahun naufal kembali dipertemukan dengan aurora, mantan kekasihnya. Tapi yang membuatnya berbeda adalah karena kini dirinya sudah memiliki kekasih bernama Cut Aira Prameswari. Sedangkan aurora, wanita itu kini su...