70. Kalung

33 3 0
                                    

Setelah dari dufan kini aurora dan naufal sudah berjalan beriringan dipinggir pantai dengan aurora yang terus tertawa karena menonton vidio yang menampilkan ekspresi ketakutan naufal saat naik wahana kereta misteri tadi. Sedangkan naufal hanya memasang wajah masa karena aurora yang terus saja menertawakannya dan meledeknya.

"udah deh, ra. Puas banget lo ngetawain gue."

"hahaha, puas banget si kak. Kalo gue post di sosmed pasti seru. Seorang mantan wakil ketua geng sekaligus CEO muda ketakutan naik wahana di taman hiburan." ucap aurora mendramatis.

Naufal hanya menghembuskan nafas kesal.

"udah udah jangan kayak gitu dong mukanya. Gimana kalo kita minum kelapa muda aja? Seger kayaknya tuh." bujuk aurora.

Naufal yang mendengar itu seketika berbinar. "ayok deh, aus gue. Yang kalah bayarin!" setelah mengatakan itu naufal seketika langsung lari meninggalkan aurora.

Aurora yang mendengar itu melotot lalu meneriaki naufal tidak terima karena laki-laki itu curang.

"KAK NAUFAL WOYYY!!! APAAN TUH CURANG!!!" buru-buru aurora ikut berlari menyusul naufal dengan terus meneriaki nama laki-laki itu

Naufal yang mendengar aurora yang terus meneriakinya hanya tertawa puas dengan sesekali menengok melihat kearah aurora.

Naufal sampai terlebih dahulu disebuah penjual kelapa muda dan langsung duduk ditikar yang disediakan.

"kelapa nya dua, mas." ucap naufal kepada sang penjual dengan nafas masih ngos-ngosan. Ia melepas topi nya lalu mengipas-ngipaskan nya didepan wajahnya.

Tidak lama aurora tiba dan langsung duduk disamping naufal menetralkan detak jantungnya yang berdetak cepat setelah berlari.

Aurora lalu menabok naufal dengan kesal. "curang ihhh!!! Capek tau ngejar kakak!"

"bodoamat! Yang penting lo kalah, jadi lo harus bayar."

Aurora menatap naufal sengit, sedangkan naufal hanya menatap lurus kedepan tidak peduli dengan tatapan aurora.

Aurora mengambil jedai yang tergantung ditali tasnya lalu menjepit rambut bagian depannya kebelakang, menyisakan poni nya saja.

Tidak lama penjual kelapa muda tersebut membawakan kelapa pesanan mereka.

"ini kelapa nya mas, mba."

"ohh iya, makasih mas." ucap naufal dan aurora berbarengan.

Penjual tersebut hanya mengangguk lalu berlalu meninggalkan mereka.

Mereka langsung meminum kelapa muda tersebut karena haus dan kelelahan.

Aurora meminum sembari melirik kearah naufal, hingga matanya tidak sengaja menangkap sebuah kalung rantai yang dipakai naufal.

Aurora menaruh kembali kelapa muda nya lalu menoleh kearah naufal.

"itu kalung dari gue?" tanya aurora.

Naufal menunduk melihat kalung yang ia kenakan lalu mengangguk.

"dipake ternyata." gumam aurora, namun masih dapat didengar oleh naufal.

Naufal menyedot sekali kelapa muda nya lalu meletakkan nya. "dari dulu juga gue pake, cuma emang gue masukin kedalem baju aja. Tadi karna lari aja makanya keluar."

Aurora mengangguk-anggukan kepalanya. "kenapa dipake?"

"dikasih. Masa gak dipake? Itu namanya gak ngehargain." ucap naufal dengan menyentil kening aurora.

Aurora mengusap-usap kening nya yang disentil oleh naufal lalu menatap lurus kedepan menatap matahari yang sudah akan tenggelam.

"yang harus lo tau, gue masih jadi bintang." bisik naufal tepat ditelinga aurora yang membuat gadis itu menoleh.

Naufalrora 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang