16. Septian?

27 3 0
                                    

"kok kamu wangi parfum cewek? Pake parfum siapa?"

Wajah naufal seketika panik mendengar pertanyaan aira. Emang si rora kalo pake parfum kebiasaan banget udah kayak bukan disemprot, tapi nyemplung bak tuh anak. Batin naufal.

Perlu kalian tahu, aurora itu kalau pakai parfum itu orangnya masih jauh satu meter udah kecium bau parfum nya. Jadi siapapun yang abis nempel dengan aurora pasti bau parfum nya akan nempel pada baju nya juga.

"minyak wangi nya melody ketinggalan di apartemen. Jadi aku pake aja."

Aira mengangguk-anggukan kepalanya percaya.

Beberapa menit kemudian motor naufal sudah terparkir di parkiran gedung perusahaan nya. Aira turun dari motor lalu melepas helm nya dan memberikannya kepada naufal.

Setelah sama-sama merapihkan rambut mereka yang berantakan aira dan naufal berjalan beriringan memasuki kantor dengan kaca mata hitam yang bertengger manis di hidung mancung mereka.

Seluruh karyawan menyapa mereka dan dibalas oleh mereka hanya dengan senyuman.

Naufal dan aira menaiki lift setelah sampai dilantai 20 tempat ruangan naufal berada, mereka belok kearah lorong yang mengarah ke ruangan kerja naufal.

Naufal berhenti didepan meja kerja nadia karena merasa aneh dengan dengan wanita itu.

"katanya lo dateng setengah hari nad, lo jadi ketemu sama bokap nya septian?" tanya naufal. Pagi tadi sebelum naufal menjemput aurora, nadia sempat menelfon nya dan mengatakan untuk datang setengah hari karena ada janjian dengan papah nya septian.

Nadia mendongak mengalihkan tatapan nya dari layar komputer.

Naufal dan aira terkejut melihat mata nadia yang memerah.

"nadia kamu gak pa-pa?" tanya aira.

"lo gak diomongin yang aneh-aneh kan sama bokap nya septian?" tanya naufal.

Nadia menggeleng seraya tersenyum. "gue gak pa-pa."

"kalo bokap nya septian ngapa ngapain lo bilang sama gue!"

Nadia kembali menggeleng. "gue gak ada apa-apa kok, bokap nya septian cuma minta ketemuan doang sama gue. Gue gak enak badan aja jadi mata gue merah."

Naufal dan aira bukan orang bodoh. Mereka orang dengan otak pintar diatas rata-rata, mereka bisa bedain mana mata merah akibat nangis dan mana yang mata merah karena sakit.

"nad..."

"gue gak pa-pa, fal. Laporan perusahaan yang lo minta semalem udah gue taro di meja kerja lo." potong nadia.

Naufal baru saja kembali ingin berucap, tetapi aira memberi kode dengan mengelus pundak nya seraya menggeleng.

"yaudah, kalo ada apa-apa cerita sama gue."

Nadia mengangguk.

Naufal dan aira berlalu meninggalkan meja kerja nadia lalu masuk kedalam ruang kerja naufal.

Sesampainya didalam ruang kerja naufal, mereka memilih duduk di sofa yang berada di ruangan itu.

"kamu merasa ada yang ditutupin dari nadia gak?" tanya naufal masih memikirkan nadia tadi.

Aira mengangguk. "coba kamu tanya aja sama septian."

"aku tanya septian deh." naufal merogoh kantong jas nya mengambil benda pipih berwarna hitam.

Di lain sisi, septian baru saja selesai meeting dengan rekan kerjanya yang merupakan seorang pemilik perusahaan kontraktor terbesar. Ia akan kembali membangun hotel dibeberapa kota di Indonesia.

Naufalrora 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang