57. Sahabat & Keluarga

19 3 0
                                    

2 jam berlalu aurora sudah selesai operasi. Ia keluar dari ruang operasi dengan jas putih kebanggaan nya. Aurora berjalan menyusuri lorong rumah sakit menuju ruangan nya.

Hingga langkah aurora terhenti menangkap beberapa orang yang berdiri didepan ruangan nya. 3 orang itu adalah sahabatnya zahwa, reva, dan riska.

"jawaban dari brian aja gak cukup apa?!" gumam aurora.

Aurora melanjutkan langkahnya mendekat kearah ketiga sahabatnya itu.

"ngapain?" tanya aurora yang mengagetkan ketiganya.

Mereka bertiga kompak menoleh kearah aurora lalu menyerbu aurora dengan rentetan pertanyaan.

"rora lo beneran pacaran? Kok gak ngenalin sama kita si? Kenal dimana? Deketnya udah lama? Emang lo udah move on dari naufal sampe pacaran lagi? Rora jawab ihhh!!!" kesal reva.

Aurora memutar bola matanya jengah. "lo ngoceh mulu! Gimana gue mau jawab?!"

Zahwa dan riska menoyor kepala reva.

"bego lo!" umpat zahwa.

Reva menyengir. "yaudah, jawab sekarang."

"iya gue pacaran sama raka putra atmaja dan gue udah move on dari naufal jadi gak usah tanya-tanya lagi." aurora lalu langsung membuka pintu ruangannya dan terkejut dengan keberadaan raka.

"raka?" gumam aurora.

Raka yang sedang memainkan handphone nya menoleh merasa namanya disebut.

"kamu ngapain disini?" tanya aurora.

"nungguin." jawab raka singkat.

Aurora mengangguk-anggukan kepalanya mengingat ucapan nya kepada raka sebelum operasi tadi.

"yaudah pulang yuk? Aku udah selesai." ajak aurora yang membuat reva melotot.

"ihh rora apaan sih?! Kita kan mau ngajak lo jalan! Kok lo malah pulang sama pacar lo?!" gerutu reva.

"mau ngajak jalan atau dikasih pertanyaan berentet lagi?" tanya aurora santai.

"jalan kok ra serius. Nanti ada nadia juga." jawab riska.

Aurora menoleh kepada raka tidak enak.

Raka yang mengetahui tatapan aurora mengangguk. "pergi aja, aku pulang."

Raka bangkit berjalan keluar ruangan aurora, tetapi saat melewati aurora gadis itu menahan lengannya.

"maaf ya?" sesal aurora.

Raka menggeleng lalu mengusap kepala aurora. "jangan pulang malem-malem."

Aurora mengangguk. "hati-hati."

Raka beralih mengusap pipi aurora sebentar lalu langsung berlalu pergi.

Aurora menatap ketiga sahabatnya sengit. "jadi gak?"

Ketiganya dengan kompak mengangguk.

"gue ngambil tas dulu, tapi gue nebeng sama kalian karena mobil gue di pantai."

"kok bisa?" tanya reva kepo.

"tadi gak sengaja ketemu raka di mall jadi bareng."

"kan ketemu raka nya di mall, kok mobil lo di pantai?"

Astagfirullah! Sabar ra temen itu.

"kan dari mall ke pantai deket! Gue abis dari pantai terus ke mall ketemu raka deh!"

Reva mengangguk-anggukan kepalanya dengan mulut membentuk huruf o. Jika seperti ini reva tidak cocok jadi ibu dengan dua anak, lebih cocok jadi anak TK.

Naufalrora 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang