58. Tips Cepet Kaya

19 3 0
                                    

Seminggu berlalu, hari ini adalah hari ulang tahun reva dan angga yang ntah kenapa bisa barengan. Mungkin memang mereka sudah ditakdirkan berjodoh.

Aurora dengan menggandeng tangan raka dan tangan satunya yang membawa 2 paper bag berisikan hadiah ulang tahun untuk reva dan riska yang belum ia kasih kado saat ulang tahun kemarin berjalan memasuki restoran.

Kini mereka tengah berada di restoran mahal yang cukup terkenal di jakarta tentu saja atas pesanan angga.

Aurora melihat sahabat-sahabatnya yang sudah berkumpul disatu meja panjang yang sengaja di pesan untuk mereka. Ia menarik raka untuk kesana.

"sory nih gue telat." ucap aurora.

Yang lain mengangguk.

"santai aja kali ra, kita tau Jakarta kayak gimana kok." ucap reva.

Aurora menghampiri reva dan bercipika cipiki ria dengan wanita yang tadi sedang memangku putrinya itu.

"happy birthday ya mami, jangan kayak anak kecil lagi malu sama anak lo." ucap aurora.

Reva terkekeh. "gue kayak anak kecil kalo sama lo doang kok, kalo sama anak gue gue tetep jadi ibu."

Aurora memutar bola matanya lalu memberikan satu paper bag itu kepada reva.

"tuh buat lo."

Reva menerimanya dengan senang hati. "kremes yang kayak punya aurel kan?"

"gak! Kalo lo mau kayak aurel minta aja sama suami lo, aurel aja dari suami nya."

"yah, gak papa deh yang penting kremes."

Aurora malas menanggapi reva dan beralih bersalaman dengan angga.

"happy birthday ya, ga."

Angga mengangguk. "thanks, ra."

Aurora mengangguk.

Raka bersalaman dengan reva yang sangat antusias memperkenalkan dirinya.

"saya reva kirana sherly lee schmitz, panggil reva aja. Saya sahabatnya aurora dari sma sekaligus aurora udah nganggep saya kayak adek sendiri." ucap reva panjang lebar.

"raka." balas raka singkat.

Reva mengangguk dengan senyum lebar. Ia senang aurora bisa memperkenalkan kekasihnya dihadapan mereka semua terutama dihadapan naufal.

Raka beralih bersalaman dengan angga.

"angga." ucap angga memperkenalkan diri.

"raka." jawab raka singkat.

Kulkas ketemu kulkas ya begitu jadinya.

Aurora menarik raka duduk disalah satu kursi disamping riska yang kebetulan hanya itu yang kosong.

"nih sesuai janji gue." ucap aurora memberikan sisa paper bag tadi kepada riska.

Riska menerimanya dengan sangat bahagia. "aduh jadi ngerepotin nih, tapi sering-sering deh ra."

Aurora melotot tajam. "kere gue kalo sampe sering-sering ngasih lo tas."

"yaelah, harta keluarga argutoro gak bakalan abis 7 turunan, 8 tanjakan, 10 belikan walaupun gue kuras duit lo."

"kalo setiap hari sama aja gue bisa kere."

"perhitungan lo ahh."

"harus. Besok lo ngadoin gue jam rulek."

"itu namanya lo mau ngabisin uang belanja sama uang tabungan gue."

"kasih aja jam dinding, yang." ucap brian menimbrung.

Naufalrora 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang