22. e n d i n g

58 10 7
                                    

"Duscha, what have you done? "

Tanya wanita itu dengan gemetar, Duscha yang berada didepannya menunduk.

"It's because of you" Ucap Duscha pelan.

"You're a stupid journalist Melissa, you have a good popularity in front of the camera, but guess what? You've abandoned your sister"

Duscha pun menumpahkan air matanya, begitu pula dengan wanita yang ada di depannya.

"I never leave my si-"

BRAAKKK!

"LIAR, YOU'RE A LIAR MELISSA!!"

Meja itu digebrak dengan keras, membuat Melissa tersentak, amarah Duscha dilontarkan begitu saja, adik manis yang ia kenal dulunya sirna begitu saja, inilah dirinya yang sebenarnya.

"WHY, WHY WOULD YOU DO THAT TO ME??!!"

"Duscha-" Lirih Melissa.

Ia menghampiri adiknya, lalu menariknya ke dalam pelukannya.

"I'm sorry"

Duscha menangis di pelukan kakaknya, begitu pula Melissa, walaupun begitu mereka masih tetap saudara dan tak ada yang bisa memisahkan mereka.

*****

Mr. Boone terduduk di ruang interogasi, dengan bahu yang diperban, beberapa polisi masih sibuk mengumpulkan berkas dan lain-lain.

Ia terdiam dan pikirannya dipenuhi oleh peristiwa 29.02.92 yang ia buat bersama dua temannya.

"Dean, Noah look what i've done" Gumamnya.

Tawa renyah terlontar dari mulutnya, lalu tawa itu menjadi semakin keras, bukan tawa yang menyenangkan jika kau dengar.

Sang polisi pun datang, dibalas dengan senyum lebar oleh Mr. Boone.

Beragam pertanyaan keluar dari mulut polisi itu dan segalanya hanya dijawab dengan tawa meremehkan dari.

Mulai dari pertanyaan, mengapa ia dengan berani bisa mengajak anaknya untuk ikut serta dan juga temannya, segala hal, tapi pria itu tak pernah memberikan jawaban yang jelas dengan tawa anehnya.

"Apa kau puas dengan semua ini?" Tanya sang polisi.

"Puas?"

"HAHAHAHAHAHA!" Lanjut Mr. Boone.

"Sejujurnya aku belum puas karena anak dari pasangan Barend itu belum mati tapi tak apalah biar mereka tahu saja siapa diriku"

Polisi pun mencatat segala hal yang ia ucapkan, lalu keluar dari ruangan, para polisi lain dan mendatangi Mr. Boone, dengan senang hati Mr. Boone berdiri untuk dibawa pergi ke dalam sel.

Didalam hati Mr. Boone, ia berharap untuk mati saja dan merayakan hal ini bersama dua temannya, bahwa ia telah berhasil menunjukkan dunia, bahwa dialah pelaku dari 29.02.92.

"It's the end for now and maybe i'll be back again later"

*****

Catatan Anouk, 5 Januari 2021.

• Jujur aku lupa cara pembukaan kepada catatan ini.

• Sepertinya ini yang terakhir haha, entahlah, aku harus menyelesaikan tugas kuliahku.

• Aku sudah sangat besar sekarang, 21 tahun, tidak, hampir 21 tahun, ya bagaimanapun, bukankah itu sudah cukup besar?

• Banyak kenangan di buku catatan ini, ah jujur aku sedang sedih karena Koen akan segera menikah, kau ingin tahu siapa istrinya? M-E-L-I-S-S-A, kaget? Aku juga.

29.02 | Unsolved case ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang