21. w i n

28 9 3
                                    

"Apa alasan yang membuatmu mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh tersangka?"

"Nothing"

Balas gadis itu dengan senyum meremehkannya.

"How about your sister?"

Tanya sang polisi.

"Well, i would say it's my job to end her career"

Sang polisi dengan tenang, menulis segala informasi yang diberikan oleh gadis remaja di depannya.

Tok tok tok..

"Masuk"

Seorang polisi lain datang dan membisikkan sesuatu.

"Kakaknya memaksa untuk bertemu"

Polisi yang ada di depan gadis itu pun mengisyaratkan rekannya untuk membawa seseorang ke dalam.

Pintu ruang interogasi terbuka lebar, memperlihatkan seorang wanita dengan rambut pirang bergelombang dengan mantel berwarna hijau.

Sang polisi yang menginterogasi gadis itu pun keluar dari ruangan, membiarkan ia dengan wanita itu sendirian.

Gadis itu tersenyum.

"Hai kak, terkejut?"

"Duscha, what have you done? "

*****

Jeff melihat kearah kamar mandi, dimana tempat awal Carl berdiri, tapi orang yang ia cari tidak ada di tempatnya, sial tiba-tiba menjadi lebih gelap.

Sejujurnya Jeff ingin melihat Carl tapi ia takut untuk berpindah posisi, Anouk saja tak kunjung keluar dari ruangan itu.

Lalu matanya menangkap ruang kelas A yang pintunya tertutup, aneh, bukannya tadi sedikit terbuka, tapi ia tidak menghiraukannya, akan membuat curiga jika ia datang ke sana.

Jeff memutuskan untuk mengecek keadaan Carl sebentar dengan hati-hati, untung saja ia menggunakan jaket hitam jadi pergerakannya tidak terlalu terlihat didukung minimnya cahaya.

Ia memasuki kamar mandi, lalu menutup pintu pelan dan membiarkan sedikit cela, lalu sebelum masuk lebih dalam, Jeff jadi teringat pada Idna, apa dia baik-baik saja? Mungkin setelah ini, ia akan melihat keadaan nya.

"Carl... Ini aku, Jeff" Ucapnya pelan.

Senternya ia nyalakan tapi ia atur untuk sedikit redup, ia mengarahkannya ke segala arah dan terhenti pada-

"CARL!" Pekik Jeff panik, tapi ia tetap mengatur volume suaranya.

Carl tergeletak di lantai dengan perut kanannya yang penuh darah, Jeff segera mengambil sapu tangan dan menekan dengan pelan di bagian perutnya untuk menghentikan perdarahan.

Tanpa ia sadari, Carl masih sadar dan ia merasakan kedatangan Jeff tapi ia terlalu malas untuk membalasnya.

"Hey kau kira aku mainan bebek karet yang bisa kau tekan seperti itu"

Jeff hampir terlompat dari posisi awalnya, sungguh ia tak siap dengan hal itu.

"Ah kau ini, aku kira kau mati"

"Haha tusukan ini tak terlalu dalam, Duscha itu bodoh sekali rupanya"

"Duscha?"

29.02 | Unsolved case ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang