3. c o m e b a c k

83 18 6
                                    

Senin, 18 Januari 2016.

"Bagaimana Anouk?, apa jawaban Koen?" Tanya Idna

Kali ini, Anouk hanya berdua saja bersama Idna di cafeteria sekolah, mereka mencoba mendiskusikan tentang peristiwa yang diceritakan Carl 3 hari yang lalu.

Bagaimana dengan 5 anggota tim penyelidik lainnya?, mereka semua sibuk, Jeff dan Kenric sedang sibuk di klub biologi, Hugo sedang membantu Pak Joe untuk mengoreksi hasil ulangan sejarah, Isaak sedang berlatih untuk lomba basket minggu depan dan Carl izin tidak masuk karena mengikuti olimpiade matematika di Leiden.

"Dia enggan menceritakannya" Jawab Anouk

"Mengapa memangnya?"

"Entahlah, dia bilang aku tidak perlu mengetahuinya"

Kini mereka berdua termenung, tak ada petunjuk ataupun penjelasan dari narasumber pertama alias Koen Barend, kakak kandung dari Anouk Barend.

"Aku sangat penasaran, mengapa kakakmu tidak menjelaskan peristiwa itu?"

"Alasan yang cukup kuat adalah, peristiwa itu bersifat rahasia"

"Hah ?, rahasia?" Rasa penasaran Idna semakin bertambah

"Apa kau tidak mengerti?!, bukannya Carl pernah bilang bahwa peristiwa ini tidak dipublikasikan karena alasan personal keluarga korban"

Suara Anouk meninggi, membuktikan bahwa dia sedang kesal dengan pertanyaan Idna.

"Tunggu, jika itu tidak dipublikasikan, bagaimana para anak OSIS bisa tahu?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Astaga apa yang sudah kulewatkan?".

*****

Rabu, 21 Januari 2016.

"Kalian ini sangat menyebalkan !, baru saja aku pulang dari Leiden, kalian tiba-tiba saja langsung menginterogasi ku"

"Bagaimana kami tidak menginterogasi mu, kau saja mendapatkan informasi peristiwa yang bersifat rahasia dari anak OSIS"

Carl memutar bola matanya malas, mimpi apa dia semalam, baru saja ia pulang ke Utrecht setelah olimpiade di Leiden, tak ada sambutan dari ke 6 sahabatnya, melainkan para sahabatnya kali ini menguncinya di laboratorium yang kosong, ditemani dengan Isaak dan Anouk yang menginterogasinya dan 4 sahabat lainnya yang berjaga di belakangnya dan didepan pintu laboratorium.

"Jawab kami, Carl!" Tegas Anouk

"Sudah kukatakan berapa kali?, aku tidak tahu bagaimana caranya para anak OSIS mendapatkan informasi itu, itu saja aku hanya dengar samar-samar"

"Jujurlah Carl, kau tidak ingin dicap sebagai tersangka bukan?" Kali ini Isaak yang berbicara

"DEMI TUHAN!! Isaak apa kau pikir aku sedang berbohong, demi tuhan aku tidak pernah memiliki ikatan apapun dari peristiwa kabisat itu, aku saja belum lahir pada tahun 1992" Jujur Carl sangat kaget tentang apa yang terlontar dari mulut Isaak.

"Isaak, perhatikan kata-katamu itu" Kini suara Anouk melembut, ia pasti merasakan apa yang Carl rasakan saat ini.

"Maaf, aku lelah Anouk, latihan basket membuatku pening" Ungkap Isaak sambil memegang keningnya.

"Isaak kau tidak apa-apa?" Kali ini Idna yang menanyakannya kepada Isaak, wajar saja mereka kan sedang berpacaran.

Seketika suasana tegang di laboratorium telah mencair, melainkan suasanya berubah menjadi awkward, kali ini pemandangannya adalah Idna yang sedang khawatir dengan Isaak yang sedari tadi terlihat lemas dan tidak bersemangat, sungguh apa maksud dari pemandangan ini.

29.02 | Unsolved case ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang