14. w a r n

38 7 9
                                    

Selasa, 8 Maret 2016, Pukul 11.00

Entah apa yang dimimpikan oleh Anouk semalam, ia tak pernah menyangka bahwa ia akan dipanggil kepala sekolah di masa krisis mencari petunjuk untuk 29.02, ditambah lagi Koen yang mengomelinya sejak pagi untuk tidak terlalu penasaran dengan hasil wawancara Nyonya Edwin, awalnya seorang guru datang ke kelasnya pada waktu istirahat dan mengatakan bahwa ia dipanggil oleh Mr. Ludwig, jujur saja ia jarang berinteraksi dengan Mr. Ludwig alias pak kepala sekolah kebanggaan Pete Baren's.

Anouk selalu berpikir bahwa ia adalah anak yang biasa saja, ibaratkan saja sekolah kalian adalah negara dan kepala sekolah adalah presidennya, di sekolah pasti akan ada kasta yang tak terlihat seperti misalnya kasta pertama alias yang tertinggi adalah murid-murid yang berprestasi sekaligus pintar dan sering mengharumkan nama sekolahnya atau murid-murid yang tampan dan cantik yang sangat terkenal, tentunya lumayan dekat dengan kepala sekolah di lingkungan sekolah lalu kasta kedua adalah kasta tengah dimana semua anak paling biasa, basic, ordinary atau average, tak ada yang spesial di kasta ini, nilai mereka baik, mungkin ada yang sangat baik tapi jika tidak terkenal atau mungkin hanya dikenal guru saja mereka tetap tidak bisa ada di kasta pertama, dikarenakan mereka tidak dikenal seluruh murid sekolah ataupun dekat dengan kepala sekolah, bisa saja tapi presentasenya kecil, rata-rata di kasta ini adalah murid-murid yang selalu patut dan tidak mau ada drama aneh di sekolah dan kasta terakhir adalah murid-murid nakal yang sering menjadi perhatian penting dari semua guru, walaupun kasta ini dibawah tapi cukup menjamur atau bisa saja mendominasi suatu sekolah, maka dari itu kasta ini menjadi perhatian besar setiap sekolah, bisa saja kepala sekolah turun tangan untuk menetralisir kasta yang sering berontak ini.

Jujur saja Anouk dengan yakin mengklasifikasikan dirinya di kasta tengah, ia bukan Carl yang luar biasa pintar ataupun Kenric yang begitu tampan dan mempesona, ia hanya murid biasa disini sama seperti 4 temannya yang lain, tapi sejujurnya Hugo lebih superior dari dirinya karena ia adalah siswa kesayangan guru dan ia lebih pintar darinya, tapi itu tak penting, ia lebih khawatir dengan sebab apa ia dipanggil oleh Mr. Ludwig, apa karena ia jarang mengikuti klub biola atau Mr. Ludwig mengira bahwa tim penyelidik adalah sebuah sekte sesat dikarenakan salah paham, bukankah kita juga begitu, atau mungkin hanya Anouk saja yang sangat khawatir ketika dipanggil kepala sekolah.
Akhirnya langkah kakinya terhenti didepan pintu kayu yang tebuat dari jati, sebuah papan nama tertera jelas didepan pintu.

RUANGAN KEPALA SEKOLAH

-Mr. Ludwig-

“Harap mengetuk pintu jika ingin menemui kepala sekolah”

Awalnya Anouk ragu-ragu untuk sekedar mengetuk pintu saja, ia mencoba mengatur nafasnya, bayangkan saja, kelas 11 berada di lantai paling atas alias lantai tiga, lalu ruang kepala sekolah berada di lantai dasar, lantai yang sama dengan kelas 12, ditambah lagi Anouk yang begitu tergesa-gesa, padahal dirinya sendiri tidak segera membuka pintu ketika sampai,  ia pun memberanikan diri mengetuk pintu kayu di depannya.


Tok tok tok


Anouk mendorong pintu itu ke dalam, terlihat Mr. Ludwig yang sedang berada di meja kerjanya dan seorang murid perempuan yang tengah duduk di kursi yang berada tepat di depan meja kerja Mr. Ludwig, di sebelah kiri murid perempuan itu sudah tersedia kursi kosong yang ditujukan untuk tamu lain, murid perempuan itu terlihat familiar, tunggu Anouk mengenalinya, itu Anne, saudara kembar Jim , sekaligus teman Benjamin yang pernah ia wawancarai di laboratorium bersama Kenric dan Hugo.

“Anouk Barend? “ Tanya Mr. Ludwig dengan lembut

Anouk mengangguk pelan, ia segera duduk di samping Anne, ia menyapanya dengan senyuman, Anne pun membalasnya dengan senyuman yang tidak kalah lebar, lalu menatap Mr. Ludwig terlihat keriput yang banyak di wajahnya rambutnya sudah setengah gundul dan semua rambutnya warna putih, ia mengenakan kacamata tipis dengan lensa bulat, walaupun ia mungkin sudah berumur 60 tahun lebih tapi bagi Anouk ia masih terlihat berwibawa, badannya sedikit gemuk, tipikal orang tua pada umumnya, ia juga mengenakan sebuah sweater merah gelap dengan motif fair isle yang berwarna kontras dengan warna utama.

29.02 | Unsolved case ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang